

Saat ini kondisi ekonomi dunia tengah lumpuh akibat pandemi Covid19. Sungguh tidak terbayangkan, rumah, kantor, restorant, toko, gerobak usaha, counter, kios menjadi tertatih-tatih kinerjanya. Beberpa aktivitas bisnis tersendat, beberapa karyawan kebingungan dan di rumahkan. Beberapa outlet resto, kios maupun toko ditutup sampai keadaan pulih kembali meski kini perlahan-lahan sudah new normal.
Tidak terbayang bagaimana mereka dapat mencapai outlet tempat mereka bekerja dalam kondisi seperti itu. Bagaimana kita menghadapi kondisi ini? Bukankah kita sering mendengar para wirausaha, pemilik usaha, pemilik franchise mengeluh akan ketidak acuhan dari pegawai-pegawai mereka.? Kita juga sering mendengar bahwa usahanya tidak berjalan mulus jika tidak dijaga dan dikontrol secara terus menerus, sehingga pemilik usaha sulit untuk melakukan aktivitas lainnya.
Bagaimana kita dapat menyikapi hal ini? Suatu organisasi yang memiliki nilai nilai yang kuat, dimana semua karyawan merasa ikut terlibat, merasa ikut memiliki perusahaan ( organizational citizenship behavior, disingkat OCB yang tinggi ) akan merasa bangga dengan keterlibatan dan usaha yang dilakukan karyawan melebihi ekspektasi yang diharapkan. OCB, yang lebih sering disebut extra-role, merupakan kontribusi individu yang bertindak melebihi tuntutan peran di tempat kerjanya, meliputi perilaku menolong orang lain, menjadi volunteer untuk tugas tugas ekstra, patuh terhadap aturan dan prosedur ditempat kerja.
Perilaku ini menggambarkan “ nilai tambah karyawan”, ini merupakan perilaku prososial, yaitu perilaku sosial yang positif. Perubahan – perubahan yang terjadi, yang sering terjadi tanpa direncanakan, baik karena faktor lingkungan eksternal seperti globalisasi, kondisi tenaga kerja, perubahan regulasi, kondisi politik dan ekonomi yang berubah, bahkan kondisi pandemic saat ini, akan dapat dilalui dengan baik jika secara bersama-sama organisasi menggali energi dari seluruh karyawan untuk menyatukan visi dan memiliki sense of urgency untuk menghadapi permasalahan yang tidak terduga sekalipun.
Dalam dunia kerja yang sangat dinamis, dimana tugas sering dilakukan dalam team dan fleksibilitas sangatlah penting, organisasi menjadi sangat membutuhkan karyawan yang mampu menampilkan potret “rasa kebersamaan”, yang dapat diandalkan untuk menghadapi masa-masa sulit di masa depan. Pada akhirnya perusahaan akan mampu meningkatkan efektivitas dan keberhasilan perusahaan.
Bagaimana kita dapat menghasilkan karyawan yang memiliki OCB yang tinggi ? Sungguh ini suatu tantangan bagi semua organisasi untuk dapat mendorong semua anggotanya berperilaku OCB yang tinggi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk dapat mendorong keterlibatan penuh dari karyawan sehingga dapat memiliki kinerja”extra-role” adalah sbb:
- Komitmen organisasi, dalam arti bahwa setiap keputusan, harapan, nilai-nilai atau janji yang dikomunikasikan kepada karyawan harus selalu merupakan satu sikap yang konsisten dan tepat janji. Sehingga setiap karyawan dapat menangkap seperti apa budaya organisasi tempat dia bekerja, mampu membuatnya bangga dan memiliki persamaan nilai nilai dengan nilai nilai pribadinya, sehingga mampu menggugah karyawan tersebut untuk bertindak dan berperilaku sebagai OCB yang tinggi.
- Kepuasan Kerja; karyawan yang merasa puas di tempatnya bekerja akan mempengaruhi OCB menjadi tinggi. Perasaan puas ini tidak sekedar karena aspek finansial, tetapi faktor lain non finansial juga dapat mempengaruhi, seperti lingkungan kerja, rekan kerja, suasana kerja, elasi dengan atasan dll.
Jika kita sudah dapat memiliki team dalam organisasi yang memiliki karyawan yang ber-OCB tinggi, maka di saat perusahaan sedang terpuruk, perusahaan sedang dalam keadaan terdesak dan mengalami masalah, maka rangkulah mereka untuk diajak berdiskusi bersama, ajaklah mereka untuk bersama sama mengatasi masalah yang ada. Niscaya kebersamaan, keberpihakan, dukungan dari bawahan anda menjadi amunisi para wirausaha maupun pemilik franchise dalam organisasi untuk menemukan solusi dan mengatasi krisis secepatnya.
Mungkin kita masih kita ingat ada lagu yang pernah popular ditahun 80-an berjudul “Badai Pasti Berlalu”. Demikian juga para wirausaha maupun pemilik franchise yang sedang bergulat dalam krisis. Masalah akan segera berlalu jika kita bisa bersinergi dan berjalan bersama karyawan- karyawan kita bahu membahu mengatasinya bersama. Pasti bisa.!
Mirawati Purnama
Bluelight Consulting