Jelang Akhir Tahun Roti Kapten Membuka Peluang Usaha

Pandemi masih berlangsung. Namun bukan berarti pebisnis waralaba kemudian meredup. Banyak pengusaha waralaba baru yang bermunculan di tengah mewabahnya pandemi. Baik waralaba dari luar negeri maupun dari lokal. Bahkan menjelang akhir tahun ini saja beberapa pengusaha menawarkan peluang usahanya.   

Salah satunya adalah Roti Kapiten. Usaha ini sudah memiliki 2 gerai dan satu rumah produksi di Yogyakarta serta satu gerai dan satu rumah produksi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Mokhamad Hadi, co-founder Roti Kapiten menyadari dampak pandemi ini mau enggak mau sistem online harus digalakkan, namun gerai yang on the spot juga harus ada sebagai titik distribusi. “Mitra akan kita ajari manajemen gerai dan juga online digitalnya,” jelas Mokhamad Hadi.

Hadi,  menceritakan, awal mula berdirinya bisnis yang ia bangun bersama Andro selaku Executive Chef. Awalnya mereka berdua berniat membuat bisnis khusus donat dengan segmentasi menengah yang kualitasnya setara dengan J.Co atau Dunkin Donuts.

Setelah melewati pergulatan, akhirnya diputuskan untuk membuat menu baru, yakni roti rasa kopi, roti gembong, dan sajian kopi kekinian. Tambahan menu yang belum banyak tersedia ini sebagai pembeda dengan bisnis donat lainnya.

“Saya cukup kenal lama dengan Andro yang memang jualan donat. Kebetulan saya mampir ke tokonya dan makan donat buatannya. Saya kaget, rasanya mirip donat J.Co. Akhirnya saya komparasikan donat Andro ini dengan J.Co. Rasa dan tekstur benar-benar mirip. Herannya lagi, teman saya ini jual donatnya cuma Rp4 ribu satu bijinya,” papar Mokhamad Hadi.

Sejak itu, insting bisnisnya mulai memanggil. Ia memberikan tawaran pada temannya, Indra, untuk mengembangkan usaha donatnya.

“Saya challenge dia untuk buat produk pendamping donat yang waktu itu adalah Roti Kopi karena saya ingin orang datang ke gerai Roti Kapiten tidak hanya dapat donat saja atau roti kopi saja dan itu belum dimiliki oleh senior-senior kita. Tujuannya, supaya beda dan ada nilai tambah dibanding yang sudah ada saja,” tambahnya.

Latar belakang Mokhamad Hadi sendiri merupakan seorang pebisnis yang sudah menangani dari bisnis konsultan pendidikan, bisnis kesehatan, kafe, dan rumah makan bebek. Tak heran, pertemuannya dengan Indra menggelitik insting bisnisnya kembali.

“Yang menantang dari bisnis roti ini adalah takarannya pas. Begitu beda sedikit saja, entah itu air, susu, telur, dan lainnya, akan langsung mengubah rasa dan tekstur. Berbeda dengan bisnis kuliner yang pernah saya pegang sebelumnya,” jelas Mokhamad Hadi.

“Melalui trial error yang cukup menantang, akhirnya kami menemukan pola agar produk Roti Kapiten ini bisa dinikmati orang sedunia dan siap dipasarkan dengan sistem kemitraan peluang bisnis,” tambahnya.

Setelah mempersiapkan semuanya termasuk mengesahkan HAKI merek, akhirnya mereka berani mendirikan satu gerai. Dibantu beberapa teman, akhirnya mereka berhasil mendirikan PT Kapiten Kuliner Nusantara dengan merek Roti Kapiten.

Karena banyaknya permintaan, akhir tahun 2020 ini, Roti Kapiten mulai menawarkan kemitraan peluang bisnis waralaba. Tujuannya, agar bisnis ini bisa jadi solusi bagi masyarakat yang terdampak pandemi. Selain itu, juga agar kelezatan Roti Kapiten ini bisa dinikmati hingga ke seluruh dunia.

Mokhamad Hadi menjelaskan, konsep yang ditawarkan ini cocok untuk semua kalangan, termasuk pemula. Semua channel sales distribusi telah matang dan siap diduplikasikan ke mitra, mulai dari bantuan survei, rekrutmen karyawan, training center, digital marketing, ojek online, dan channel reseller online.

Roti Kapiten juga memiliki dua paket menu andalan yang laris peminat, yakni Paket Es Kopi free satu Roti Kopi dan satu Roti Gembong free satu Roti Kopi, masing-masing seharga Rp15 ribu saja.

Dua paket ini lebih banyak dipesan pelanggan untuk mengetahui nikmatnya menu Roti Kapiten lainnya bisa kunjungi Instagram @rotikapiten dan Facebook @rotikapiten.

Roti Kapiten menawarkan empat paket kemitraan, yakni Paket Kios Take Away Rp50 juta, Paket Cafe Dine In dan Take Away Rp150 juta, Paket Kios dan Rumah Produksi Rp150 juta, serta Paket Cafe dan Rumah Produksi Rp250 juta. Perbedaannya hanya pada alat yang didapatkan dan sistem pendukungnya.

Mitra tak hanya mendapatkan makanan khas roti kopi saja, tetapi juga mendapat bisnis roti gembong, donat premium, dan minuman kopi kekinian. Roti Kapiten ini terbilang dikenal dan banyak peminatnya di Yogyakarta dan Banjarmasin.