Pasar Semakin Terbuka, Tantangan Franchise Lokal Semakin Berat

Pasar Semakin Terbuka, Tantangan Franchise Lokal Semakin Berat

Bisnis franchise tahun ini diprediksikan akan tetap tumbuh positif, bahkan semakin bergairah. Pasalnya, pertumbuhan kelas menengah masyarakat Indonesia saat ini semakin pesat, ditambah lagi dengan karakter pasar Indonesia yang tidak rewel. Artinya, konsumen Indonesia tidak too demand, tidak terlalu banyak nuntut. Jadi produk apa saja yang disuguhkan asalkan cocok, akan mereka konsumsi sepanjang sesuai dengan kebutuhannya.  

Nah, begitu juga dengan calon investor di bisnis franchise. Tahun ini saya asumsikan calon investor akan tetap banyak jumlahnya di bidang franchise. Mereka juga tidak banyak menuntut banyak kepada para franchisornya. Asalkan usahanya menguntungkan, itu akan menjadi pilihannya. Karena dibandingkan menaruh uang di deposito yang bunganya relatif kecil dan tidak menarik, mereka akan mencari peluang usaha franchise sebagai other income.

Namun para franchisor sekarang harus hati-hati. Karena calon franchisee saat ini sudah semakin cerdas dalam memilih bisnis franchise. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, peluang bisnis apa saja yang terlihat bagus itu mereka ambil. Tapi kini, mereka sudah banyak menimba informasi dari berbagai sumber. Beberapa mitra bisnis yang gagal akan menjadi pertimbangan mereka dalam memilih franchise.   

Sebagian investor memang ada yang kapok dengan binis franchise. Tapi yang sukses menjadi franchisee pun cukup banyak. Maka, calon franchisee pun tidak akan begitu banyak mencari franchise di pameran-pameran. Mereka akan investigasi sendiri, entah mendatangi franchisornya langsung atau menanyakan kepada para para franchisee yang telah suskes. Oleh karena itu tidak heran jika pameran franchise belakangan ini sepi.

Karena itu, tantangan franchisor saat ini tidak hanya bersaing dengan merek asing, tapi juga meyakinkan calon franchiseenya. Franchisor yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab dipastikan tidak akan lama bermain di industri franchise. Sebab franchisee yang kecewa akan menceritakan kegagalannya ke social media seperti Facebook, Twitter, BBM Youtube, Blog dan lain sebagainya. Kalau sudah begitu, informasi buruk pun akan cepat menyebar luas. Begitulah kenyataan dunia bisnis saat ini dengan semakin terbukanya teknologi informasi.  

Untuk itu, ada enam catatan yang menurut saya harus diperhatikan guna menghadapi tantangan bisnis yang kian berat saat ini;

Pertama, franchisor tidak bisa lagi berbohong. Mau tidak mau mereka harus jujur jika ingin eksis di bisnis franchise. Karena para franchisee yang kecewa dan gagal akan menularkan informasi jelek ke masyarakat luas. Begitupun sebaliknya, franchisee sukses akan menularkan cerita baik.

Kedua, seorang franchisor harus bertanggung jawab. Franchisor yang lari dari tanggung jawab akan menjadi bomerang. Dia bisa saja ditinggalkan franchiseenya atau franchiseenya akan menjadi pesaingnya. Banyak kejadian saat ini seorang franchisee yang tiba-tiba membuat merek franchise baru yang persis sama meskipun beda merek.

Ketiga, franchisor harus punya niat luhur dalam bisnisnya, yaitu berbagi kesuksesan. Franchisor yang mau untung sendiri dengan sendirinya akan ditinggalkan franchiseenya. Sebab bagaimanapun eksistensi bisnis franchise ditentukan oleh kesuksesan franchiseenya. Jika franchisee sukses otomatis franchisor pun sukses.

Keempat, franchisor harus ulet dan terus berinovasi meningkatkan daya saingnya. Karena persaingan saat ini semakin berat dengan banyaknya franchise asing yang ekspansi ke Indonesia belakangan ini. Jika tidak punya kuletan dan mudah puas, maka Anda akan ketinggalan pesaing.

Kelima, franchisor harus meningkatkan kualitas SDM dan sistem bisnisnya. Semakin banyak jumlah franchiseenya, maka semakin banyak juga element bisnis yang Anda support. Pada titik ini anda tidak bisa lagi mengandalkan SDM yang biasa saja atau sistem bisnis konvensional. Anda harus siap berinvestasi untuk pengembangan SDM dan IT demi mengembangkan sistem bisnis yang lebih mapan lagi.

Keenam, franchisor harus membina hubungan baik dengan para franchiseenya. Diupayakan tidak ada konflik dan sengketa dengan para franchiseenya. Karena selain menghambat kemajuan bisnis, waktu franchisor akan banyak tersita dengan urusan internal. Jika demikian, maka waktu anda untuk mengembangan bisnis dan memaintain franchisee lainnya akan terganggu.

Itulah beberapa catatan dari saya untuk para calon franchisor dan franchisor yang baru terjun di industri franchise. Selamat berbisnis franchise!

Anang Sukandar

Chairman Asosiasi Franchise Indonesia