

Nama Tahu Jeletot Taisi sudah tak asing lagi. Gerainya pun mudah ditemui di pelosok Jabodetabek. Merek ini pun semakin mengukuhkan diri sebagai penguasa pasar dan merek paling populer di industri franchise.
Berdiri pada Februari 2012, Tahu Jeletot Taisi yang semula didirikan Rudi Parlinggoman dari modal Rp 10 juta menjelma jadi penguasa pasar di kategori bisnisnya. Dalam tempo enam bulan, Rudi sudah berhasil mengembangkan bisnisnya hingga memiliki lima cabang yang semuanya berada di Depok.
Rudi pun membuka sistem waralaba (mikro) atau kemitraan pada awal 2013, dengan investasi Rp15 juta. Investasi tersebut sudah termasuk gerobak, bahan baku awal, dan alat masak.
Tahu Jeletot Taisi kini sudah memiliki ratusan cabang yang tersebar di Jabodetabek. Rudi berharap usaha Tahu Jeletot Taisi tersebut dapat terus berkembang tidak hanya di Jabodetabek namun hingga ke Asia.
Tahu Jeletot Taisi ini merupakan pelopor tahu goreng dengan konsep modern. Modern disini diartikan dengan visualisasi menggunakan media booth. Tak hanya itu packagingnya juga lebih elegan dengan dus khusus untuk makanan.
“Saya butuh 2 bulan untuk trial and eror untuk mendapatkan resep yang pas dan enak. Setelah itu jaminkan BPKB sepeda motor saya, untuk mendapatkan modal sebesar Rp 10 juta yang menjadi sangu awal bisnis ini,” ungkap Rudi.
Rudi mengatakan, bisnisnya sangat menguntungkan bahkan mitra yang sudah bergabung di Tahu Jeletot Taisi ini sudah ada yang balik modal dibawah 1 tahun.
Hingga saat ini Tahu Jeletot Taisi memiliki hampir 600 cabang yang tersebar di Jabodetabek, Cirebon, Magelang, Solo, Suarabaya dan daerah lainnya. Untuk Omset per gerobak mencapai Rp 10-20 juta per bulan. Sedangkan omset booth Rp 20-40 juta per bulan.


Rudi mengatakan keunggulan Tahu Jeletot Taisi dibandingkan tahu isi pedas lainnya adalah memiliki kemasan eksklusif dengan dus untuk pembelian 10 biji. Keunggulan lainnya dalam sisi pemasaran yang tidak hanya mengandalkan cara tradisional alias menggunakan gerobak.
Rudi pertama kali menjajakan usaha tahu gorengnya di kawasan Perumnas Depok I yaitu di Jalan Pipit Raya. Setelah mengalami trial and error selama dua bulan, Rudi menemukan resep tahu pedas yang tepat unuk dipasarkan.Hari pertama berjualan tahu pedasnya laku 75 buah. Dagangannya semakin laris dan mampu terjual hingga 500 buah tahu per harinya.
“Kami punya website tahujeletot.com. Kami juga menggunakan media sosial twitter @tahu_jeletot dan facebook Tahu Jeletot Taisi sejak setahun terakhir. Orang kita memandang online shop pamornya beda. Dan, kalau suatu produk sudah masuk di sosmed, tampilannya beda dibanding yang tidak,” papar Rudi.
Lalu apa kunci sukses Tahu Jeletot Taisi menguasai pasar bisnisnya? Rudi mengatakan, kuncinya menerapkan aturan secara konsisten, misal gerobak dijaga bersih, hasil gorengan bagus, pelayanan baik, seragam dipakai, dan sebagainya.
Selain itu, Rudi juga selalu menjaga standar kebersihan Tahu Jeletot Taisi hingga mendapatkan sertifikat higienis dari Dinas Kesehatan Kota Depok.
Rudi menjelaskan, untuk investasi Tahu Jeletot Taisi ada 3 paket investasi. Pertama Gerobak Alumnium Rp 20 juta, BEP 6 bulan, kedua paket Gerobak Premium Rp 49 juta, BEP 10 bulan, Ketiga paket booth Premium Rp 55 juta, BEP 12 bulan.
Untuk harga Tahu Jeletot Taisi Rp 2500 – 5000 /pcs. Harga ini bervariatif tergantung isian tahu tersebut. Adapun isian topping tahu seperti mushroom taisi, spicy macarel, spicy sausage Taisi, Extra Spicy Taisi.
Rudi juga aktif menawarkan produknya melalui sosial media seperti Intagram & Facebook. tak cukup sampai disitu, ia juga membuat website, dimana di dalam website informasi mengenai sistim waralaba, informasi mitra, dll. (ZR)