

Pandemi terkendali baik, potensi industri waralaba diprediksi akan tumbuh lebih besar di tahun 2022. Demikian dikatakan Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri saat konferensi pers pelaksanaan Bizfest 2021, Rabu (1/12). Menurut Oke, industri waralaba memiliki kontribusi terhadap ekonomi Indonesia. Meski pandemi Industri waralaba tumbuh stabil sebesar 5% per tahun. “Tahun 2022 mudah-mudahan pandemi bisa dikendalikan dan membuka peluang lebih banyak lagi,” ujar Oke.
Menurut data Kemendag, saat ini ada sebanyak 93.372 gerai industri waralaba di seluruh Indonesia. Dari angka tersebut, total omzet dari industri waralaba mencapai sekitar Rp 54,4 miliar. Mayoritas waralaba di Indonesia bergerak di industri makanan dan minuman dengan jumlah cakupan 59,37%. Sedangkan industri ritel sebanyak 15,31%, jasa pendidikan non formal 13,4%, jasa kecantikan dan kesehatan 6,22%, jasa binatu 3,35%, dan jasa perantara perdagangan properti 3,35%.
Meski demikian saat ini Industri waralaba di Indonesia masih didominasi oleh pemberi waralaba asing dengan jumlah 120 pemberi waralaba. Sedangkan pemberi waralaba lokal sebanyak 107 pemberi waralaba.
Di tempat yang sama Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), mengatakan bahwa peluang peluang waralaba di Tanah Air cukup besar. Sebab Indonesia memiliki beragam jenis makan dan minuman. Hanya saja jika melihat waralaba asing ternyata yang mendominasi, maka pihaknya sebagai Asosiasi akan terus bergerak agar franchise lokal lebih bergeliat. “Ini yang kami dorong yang mana kita harapkan franchise kita bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Anang.
Sementara itu Tri Raharjo, Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) menyebut bahwa selama 2020 hanya 10 persen dari total waralaba yang beroperasi di Indonesia yang mampu bertahan. Meski demikian ia meyakini pada 2022 bisnis waralaba akan tetap tumbuh positif seiring dengan dibukanya aktivitas perdagangan di mal atau pusat perbelanjaan. “Berdasarkan riset kami per November 2021 sebanyak 25 persen sudah pulih 100 persen. Sementara yang 75 persen harus kita dorong untuk kembali pulih seperti sebelum Covid-19,” pungkasnya.
Susanti Widjaja, Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) mengatakan, Indonesia memiliki beragam makanan, Indonesia juga tempat yang banyak dikunjungi wisata negara-negara lain. “Harusnya kita mengembangkan nusantaranya, apalagi orang asing juga kan banyak yang masuk ke Indonesia. Itu yang kita manfaatkan,” ujarnya. Makanya melalui kegiatan BizFest 2021 kita bergandengan tangan seluruh stakeholder untuk membangkitkan kembali waralaba lokal.
Tiga Asosiasi Gelar BizFest 2021
BizFest merupakan event yang digelar oleh tiga asosiasi waralaba dan lisensi Indonesia yang terdiri dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Perhimpunan Warlaba & Lisensi Indonesia (WALI), Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), dengan menggandeng Kementerian Perdagangan.
Kegiatan itu sendiri rancananya akan berlangsung dari 7-13 Desember 2021. BizFest akan diisi dengan sederet kegiatan yang menarik untuk diikuti, seperti Business Conference yang berlangsung pada 7 Desember 2021, Festival Peluang Bisnis (Peluang Bisnis, Lisensi & Waralaba) yang diselenggarakan pada 11-12 Desember 2021, lalu Festival Belanja Indonesia pada 7-12 Desember 2021 dan penghargaan BizFest Award pada 13 Desember 2021.
Menurut Anang Sukandar, kegiatan ini dilakukan untuk mendorong bisnis franchise agar kembali bergairah lagi sejak dihantam pandemi. “Kita tahu, saat ini telah terjadi penuruan investasi di bisnis Peluang Usaha, Lisensi & Waralaba imbas adanya penyebaran Covid-19. Selain itu, saat ini banyak terjadi penurunan omzet di jaringan peluang bisnis, lisensi dan waralaba di Indonesia. Oleh sebab itu kami menggandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyelenggarkan BizFest 2021,” ujarnya.
Senada dikatakan Tri Raharjo, ia berharap kegiatan BizFest 2021 dapat memberikan multiplier effect untuk memulihkan industri waralaba seperti semula. “Kita harap dengan gerakan nasional Ayo Berbisnis dan BizFest terjadi kenaikan transaksi, jaringan usaha hingga peluang usaha lisensi,” ujarnya.
Sementara itu menurut Susanty Widjaja, tiga asosiasi bersatu dan bersama-sama berupaya mencari solusi yang tepat buat para pelaku bisnis waralaba & lisensi di Indonesia yang mengalami keterpurukan akibat pandemi, salah satunya melalui penyelenggaraan BizFest 2021. “Kami ingin kembali menggairahkan investasi di peluang bisnis, lisensi dan waralaba, serta mendorong kenaikan transaksi di jaringan peluang bisnis, lisensi & bisnis waralaba melalui BizFest 2021,” pungkas Susanty.