Miyazaki Tawarkan Japanese Grill Kelas Premium dengan Harga Terjangkau

Mengusung dengan konsep japanese grill, Miyazaki menawarkan kualitas daging premium dengan harga terjangkau. Konsepnya pun berhasil menggarap segmen pasar yang selama ini belum banyak digarap pemain lain. Peluang bisnisnya pun diminati banyak investor. 

Nama Miyazaki memang belum begitu luas dikenal pecinta kuliner Indonesia.  Namun bukan berrarti tidak mampu menawarkan sesuatu yang different dan istimewa. Buktinya banyak calon investor harus inden untuk membuka peluang usaha ini. Beberapa kota sudah dibooking investor.

Sebut saja kota Bandung, Jember, Malang, dan Surabaya yang sudah dibooking investor sebagai wilayah master franchisenya.         

Miyazaki didirkan dengan pertimbangan menghadirikan konsep all you can eat barbeque dan shabu seperti yang ada di mal-mal ternama, lebih dekat kepada masyarakat, Maka gerai ini pun didirikan di dekat pemukiman di sebuah ruko stand alone. Menu yang ditawarkan Rp 99 ribu. Ada pula  all yot can eat dengan harga Rp 129 ribu.

“Jadi all you can eat dengan harga terjangkau sudah dapat daging wagyu, grill dan sabu-sabu. Jadi mau panggang dan rebus bisa. Kalau di mal-mal banyak sekali orang ingin makan daging tapi harganya mahal. Banyak di mal-mal all you can itu kalau  per orang bisa 200 ribu rupiah,” kata Wendy Noel Wijaya, Principal Miyazaki.  

Perdagangan bebas yang Eskpor dan impor mudah membawa berkah tersendiri bagi Miyazaki, karena membuat harga daging impor turun. Dengan demikian, kata Wendy, Miyazaki bisa menawarkan kualitas daging premium dengan harga terjangkau kepada konsumen.

Sebagaimana nama Miyazaki yang keshor sebagai daerah penghasil daging sapi terbaik di Jepang. Miyazaki pun, kata Wendy, ingin memberikan kualitas terbaik dengan harga terjangkau. “Daging kita gunakan black angus dari Australia. Daging jenis ini meskidigrill lama akan tetap lembut, berbeda dengan daging lokal yang kebanyakan begitu lama digrill akan alot,” katanya.

Miyazaki juga juga mengusung healthy food, membuat bumbu racikan sendiri tanpa bahan pengawet,. “Bumbu kita buat sendiri dengan resep 14 bumbu rahasia. Jadi masakan jepang kita punya citra rasa yang khas tersendiri. Saus kita dibuat di central kitchen, semua mitra kita kirim saus dari pusat,” ungkap Wendy.    

Selain itu, sambung dia, kelebihan gerai Miyazaki ialah nuansa lampu lampion, begitu tamu masuk kita sapa dengan sapaan jepang, Irasshai Mase, artinya selamat datang. Customer bisa merasakan sentuhan layanan ramah model Jepang.   

Mengapa kita menawarkan taste jepang? “Karena masakan jepang sudah familiar dengan lidah orang Indonesia. Berbeda kalau masakan Korea, kaya bumbu kimchi tidak semua orang cocok. Beda hanya dengan saus teriyaki, sukiyaki yang sudah akrab di lidah orang Indonesia,” bebernya.  

Tidak herhan jika menu masakan yang ditawarkan Miyazaki langsung cocok dengan customer yang baru pertama kali menyantap masakannya. Gerai pertamanya yang berdiri pada 8 Juni 2019 di daerah Kedoya selalu ramai dikunjungi konsumen. Beberapa konsumen ada yang berminat menjadi mitra bisnisnya.

Maka Miyazaki pun menawarkan peluang usahanya untuk mengakomodir konsumen yang ingin menjadi investor. “Awalnya ingin kita membuka cabang sendiri, ingin menghadirkan makanan yang enak karena kami juga penikmat makan. Ternyata customer yang datang dan mereka puas sekali dengan rasa makanan kita, enak sekali. Jadi permintaan customer lah kami menawarkan peluang kemitraan,” jelas Wendy.

Saat ini gerai Miyazaki sudah ada di Kedoya, Gerogol, Kelapa gading Serpong, Poris Taman Jajan Bintaro, Sunter dan akan buka di Sorong pada Januari 2020.  Cabang di Bintaro salah satu cabang paling cepat balik modal. “Kita sebenarnya tidak terburu-buru buka, tapi karena permintaan customer lah kita buka di mana mana,” tandas Wendy.  

Bagi yang berminat menjadi mitra bisnisnya, Miyazaki menawarkan paket investasi mulai Rp 30 juta, dikenakan royalty 10%. Investasi tersebut sudah mendapat brand, seragam, buku menu, dan desain interior. Kedua, paket Rp 120 juta dengan royalty 5%. Mitra mendapat support tambahan meja dan kursi. Paket ketiga, 168 juta dikenakan 3,9% royalti dengan tambahan meja, kursi dan kompor.  

“Semua paket investasi di luar sewa gedung. Rata-rata balik modal 6-7 bulan. Mereka Cuma butuh biaya renovasi gedung dan alat-alat sedikit lah,” terang Wendy.

Persaingan semakin ketat, tapi kita menawarkan masakan Jepang. Di luar kota peluang kita besar, kalau di Jakarta memang ketat sekali persaingannya. Selain all you can eat kita juga ada take away, untuk lunch kerja sama dengan Go Food dan Gojek. Kita juga sedang develop sate jepang, yakitori, yang ditusuk pake bawang. Nanti ada bumbu ikan. Kita pake All You Can Eat dan juga ada ala carte untuk orang yang tidak suka makan banyak.

Namun demikian, tegas Wendy, menjaga rasa makanan merupakan faktor fundamental untuk bisa bersaing, Karena rasa adalah soal lidah yang tidak pernah bohong. “Indra yang paling jujur itu lidah kalau mata bisa dibohongi, kita lihat wajah orang tidak begitu cakep tapi kalau dimake up jadi cakep. Suara biasa saja jadi cakep kalau remax. Kalau makanan enak di ujung berung pun akan dicari. Rasa yang berbicara, datang dan buktikan,” pungkasnya.   

Zaziri