Menyeleksi Franchise Asing

Beberapa tahun terakhir franchise asing banyak yang masuk ke Indonesia, terutama franchise asing dari ASIA seperti Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Thailand, dan sebagainya. Jepang malah lebih gencar lagi masuk ke Indonesia,  apalagi didukung oleh Japan External Trade Organization (JETRO) yang  gencar melakukan event dan business matching di Indonesia.

Setelah pandemic, franchise dari Asia diprediksi akan lebih gencar lagi masuk ke Indonesia.  Apalagi diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tentu saja ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pelaku franchise lokal. Bagi franchisor lokal, tantangannya kedepan adalah bagaimana bersaing dengan merek asing.  Selain harus ulet dan bekerja keras, mereka (franchisor lokal) juga dituntut untuk lebih memperdalam pengetahuan marketing dan manajemen. Karena franchise asing sangat kuat manajemen bisnisnya.

Sementara bagi calon investor atau franchisee, mereka harus selektif dalam memilih franchise asing. Sebab tidak semua franchise asing itu bagus. Banyak franchise asing di negaranya yang belum berkinerja baik namun sudah ekspansi ke Indonesia. Banyak pula franchise asing yang hanya sekedar konsep saja di negara asalnya, tapi sudah berani menjual franchise di Indonesia. Karena itu, perlu ketelitian dalam membeli franchise asing, karena harganya yang terbilang mahal.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan calon investor dalam memilih franchise asing.  Mereka harus meneliti dan menanyakan beberapa hal, antara lain tanyakan berapa lama merek franchise asing itu berdirinya? Apa saja ciri khas dan keunikan bisnisnya? Kalau bisa tanyakan franchisee pertamanya, bagaimana kinerja bisnisnya? Statusnya franchise atau lisensi di negara asalnya? Karena beberapa merek franchise yang ekspansi ke Indonesia di negara asalnya itu ternyata bukan franchise.

Lalu tanyakan bagaimana kinerja bisnisnya di negaranya, sudah ada berapa franchiseenya? Kalau dibilang tidak ada, berarti mereka hanya menjual konsep saja di Indonesia. Cari tahu juga, sudah ekspansi ke negara mana saja franchise asing tersebut? Kalau merek yang sudah mapan biasanya sudah ekspansi ke beberapa negara, dan sudah memiliki lebih dari 100 outlet. Setidaknya merek franchise tersebut sudah ekspansi di beberapa negara, kalau satu negara saja belum teruji.

Mengapa penting? Dengan ekspansi ke beberapa negara berarti merek franchise tersebut bisa beradaptasi dengan berbagai budaya di suatu negara. Jadi tidak menutup kemungkinan merek franchise asing tersebut bisa juga sukses di Indonesia karena bisa beradaptasi dengan baik. Karena itu penting sekali untuk melihat sepak terjang serta kiprah merek tersebut di pentas global, jangan semata di negara asalnya saja.

Seberapa besar daya tarik franchise asing? Daya tarik franchise asing cukup besar, karena umumnya mereka lebih matang, lebih akuntabel, tapi juga lebih mahal. Franchisornya lebih unggul dalam pengelolaan.  Di bidang makanan saya rasa sektor yang paling prospektif  untuk merek franchise asing. Jepang misalnya, memang memiliki kuliner yang khas seperti ramen, sushi, udon, shabu, dan sebagainya.

Selain Jepang, franchise dari negara Korea, Taiwan, Thailand, Singapura, Malaysia juga memiliki prospek yang baik. Franchise dari negara Amerika, Australia, dan Eropa juga tentunya memiliki potensi bisnis yang sangat baik dari segi merek maupun manajemennya.  

Meski demikian, calon investor juga jangan terlalu terobsesi dengan franchise asing, karena franchise lokal juga tidak kalah. Memang franchise lokal saat ini kurang dikembangkan, tapi kalau dikembangkan terus akan memiliki daya saing yang tinggi, terutama di sektor kuliner. Jika dikembangkan menjadi franchise, masakan Makassar, Bali, Padang, Aceh, Sumatera, punya potensi yang tinggi. Pemerintah memang yang harus mendorong itu.

Anang Sukandar

Chairman Asosiasi Franchise Indonesia