

Dalam mengambil keputusan untuk membeli waralaba, terkadang menjadi sesuatu yang membingungkan. Hal ini wajar karena membeli waralaba merupakan keputusan besar dan sangat penting. Sejatinya, ketika akan membeli waralaba ada tiga karakteristik keputusan penting yang terlibat di sini. Pertama, tingkat kompleksitas yang sangat tinggi. Kedua, keputusan ini tidak mudah untuk diambil dan terakhir keputusan ini akan berdampak yang cukup berarti pada gaya hidup kita.
Dengan pemikiran ini, Ada beberapa kiat untuk membuat keputusan yang terbaik berdasarkan penelitian secara psikologis, antara lain adalah :
Mempunyai Keputusan Yang Jelas
Ketika menghadapi keputusan yang sangat sulit, luangkanlah waktu Anda untuk mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak mungkin. Tanyakan pada diri sendiri “Apa fakta lain akan membantu saya untuk membuat keputusan yang baik?” Setelah Anda telah mempertimbangkan fakta-fakta pada tingkat sadar, berikan pikiran bawah sadar Anda kesempatan untuk bekerja.
Sangat mengagumkan bagaimana hal ini dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk mengambil keputusan yang terbaik. Biarkan pikiran bawah sadar bekerja dengan baik. Segera bergerak dan memecahkan teka-teki , membaca buku atau melakukan olah raga.
Mengecek Berbagai Fakta
Kadang kita merasa sudah pintar dan rasional, Namun beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kita sangat tidak rasional dalam membuat keputusan.
Kita seringkali dipengaruhi oleh informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dan para penjual selalu mempunyai cara untuk dapat mempengaruhi cara berpikirnya. Contoh seorang penjual waralaba mungkin dapat berpura-pura terkesan dengan Anda, agar Anda akan lebih merasa mempercayai apa yang dikatakan olehnya.
Penjual Waralaba tersebut bisa jadi akan membuat daya tarik, lalu Anda terkesan dengan semua pernyataan-pernyataan yang sebenarnya tidak ada sangkut pautnya atau sesuai bukti yang nyata. Untuk mencegah hal ini, silahkan tanya ke diri Anda sendiri dengan tiga pertanyaan sebagai berikut :
- Apakah saya hanya terpengaruh kesan daya tariknya atau berdasarkan informasi yang sebenarnya ?
- Sejauh mana informasi tentang potensi bisnis serta keberhasilannya ?
- Adakah bukti yang mendukung dari pernyataannya ?
Jangan Membuat Keputusan Saat Suasana Tidak Stabil
Salah satu penyebab lain dari keputusan yang buruk adalah emosi kita. Emosi bayangan pemikiran dan tidak bisa menyaring informasi yang sangat penting. Contohnya, ketika kita menyukai seseorang kita cenderung mengabaikan kesalahannya.
Ketika kita merasa kecewa kita cenderung memperbesar hambatan dan masalah, tetapi ketika kita gembira kita cenderung meremehkannya. Dan ketika kita marah kita cenderung untuk mengatakan atau melakukan hal yang kita sesali dikemudian hari.
Seseorang pernah berkata kepada saya, jangan pernah membuat keputusan saat Anda misalnya sangat marah, sedih, atau senang yang terlalu berlebihan ! Saya rasa ini adalah saran yang sangat hebat.
Memperhitungkan Kerugian
Selain pada masalah itu, penyebab ketiga dari keputusan yang buruk adalah tidak hati-hati atau melakukan hal yang sangat berisiko. Oleh sebab itu cara yang bermanfaat adalah memperhitungkan resiko serta hati-hati dengan menanyakan pada seseorang yang paham akan bisnis waralaba.
Baca juga : Resiko Membeli Waralaba
Jadi apakah Anda akan merasa ketakutan dan khawatir, atau Anda merasa ingin melakukan keputusan yang sangat cepat, pembicaraan dengan seseorang, kemungkinan akan menantang asumsi-asumsi Anda.
Tentu saja meskipun ini adalah upaya terbaik, sekali lagi tidak ada yang dapat menjawab ini adalah sebuah keputusan yang tepat. Seperti kata Henry Ford,, “Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai awal lagi, kali ini lebih cerdas.”
Greg Nathan