

Melakukan bisnis franchise seperti ilustrasi dimana manusia bernafas, sedang makan, berada di dalam kendaraan menuju sukses. Inilah integrasi dari Perencanaan Strategi dengan payung hukum yang melindungi bisnis franchise, manual operasi yang detil dan benar, serta dukungan Pemasaran yang tepat.
Banyak perusahaan berkembang dengan menggunakan sistem Franchise, dan sekarang ini makin banyak pengusaha menggunakan sistem seperti Franchise, contoh dengan lisensi, kemitraan, Business Opportunity (peluang usaha), kerja sama operasi dan lain sebagainya.
Banyak perusahaan asing di Indonesia juga berkembang dengan menggunakan sistem Franchise, seperti McDonald’s, 7-Eleven, Circle K, Pizza Hut, KFC, TNT Express Delivery dan masih banyak lainnya.
Apakah keunikan dari merk–merk terkenal tersebut sehingga mereka bisa berkembang sedemikian pesat sampai pelosok dunia? Semua orang bisa membuat burger, tapi bagaimana membuat burger lebih dari 1 juta setiap hari dengan standar yang sama? Bagaimana dengan outlet minimarket, kenapa mom and pap minimarket tidak berkembang pesat alias tidak mempunyai banyak cabang?
Banyak orang menetapkan syarat suatu bisnis untuk dijual secara franchise, antara lain:
- adanya kesinambungan yang jelas dari bisnis tersebut,
- adanya sistem yang dapat diduplikasi dengan cepat dan berpayung hukum yang lengkap,
- adanya manual operasi yang terdokumentasi dengan baik,
- adanya pelatihan yang berkesinambungan,
- adanya dukungan perencanaan yang jelas dan berkala,
- adanya rentang waktu bisnis yang dijalankan dan tercatat serta menghasilkan (profit);
ternyata dalam proses waktu berjalan, 6 hal di atas TIDAK dijalankan.
Francorp Indonesia memberikan konsep dan tindakan.
Dalam kehidupan sehari–hari, Bisnis Franchise seperti seorang manusia yang berada di dalam alat transportasi (pesawat terbang, kereta api, bus) dimana dia tahu arah dan tujuannya dan mengerti akan ketepatan jadwal berangkat dan tiba, dengan segala resikonya dan dia mempercayai alat transportasi dalam 1 tim (pengemudi,mekanik, dll) yang berpengalaman.
Di dalam mengembangkan Bisnis Franchise, seorang Franchisor memerlukan Perencanaan Strategi yang jelas dan tepat serta ada payung hukum setempat; hal ini seperti manusia yang bernafas sambil makan atau sebaliknya, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, satu kesatuan tindakan sehingga para franchisor akan mengerti akan arah dan tujuan bisnisnya.
Manusia yang berada di dalam alat transportasi yang memiliki jalur tertentu dengan tujuan tertentu ibarat Bisnis Franchise yang memerlukan Standar Manual Operasi dan Pemasaran untuk dapat berjalan pada jalurnya dengan baik, cepat dan tepat sasarannya.
Para Franchisor, setelah menentukan arah dan tujuannya, membutuhkan manual operasi supaya bisnis mereka menjadi standar dan terdokumentasi dengan rapi dan detil, yang mempermudah pelatihan dengan baik dan benar bagi para franchisee. Manual Operasi juga merupakan alat untuk mendeteksi kesalahan prosedural dari bisnis franchise yang dijalankan para franchisee.
Dengan perencanaan jadwal pemasaran lokal dan nasional, hal ini sangat mendukung bisnis franchise.
Apabila semua sistem sudah berjalan dalam proses waktu, maka dengan pasti Franchisor dan Franchisee bisa menikmati hasil yang manis dan profit yang sangat berkesinambungan; hal ini menentukan bisnis Franchise berkembang dan menguntungkan. Demikianlah akan tercipta Franchise Lokal dengan standar dunia seperti yang sudah dilakukan Francorp.
Widia Dharmadi, CEO Francorp Indonesia