

Tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan merupakan sasaran kerja dan usaha kita, tetapi tidak perlu berkecil hati bila bukan kesempurnan yang kita capai. Demikian juga di bisnis kita perlu terus ‘melihat ke atas’ mengarahkan pandangan ke ‘puncak gunung’ menuju kesempurnaan sukses bisnis.
Dalam konsep The 5 Arrows of New Business Development yang versi bukunya baru saja diedarkan, terdapat lima arah bagian pengembangan bisnis yaitu: Day Dreaming, Creative Thinking, Push The Pedal, Speeding-Up dan Looking-Up. Setelah mimpi berbisnis mulai menjadi kenyataan, dan kita berkesempatan ‘tancap gas’ mengakselerasi jalannya bisnis, maka tahapan berikutnya yang butuh konsentrasi adalah “looking-up”, karena kalau berhasil melewati tahapan tersebut maka kita akan masuk ke ‘putaran’ atau siklus kedua dari bisnis baru kita.
Baca juga “Business Acceleration”
“Looking-up” adalah tindakan memandang ke atas dan bersiap merayakan keberhasilan besar serta memobilisi segenap sumber daya. Bila berbisnis dianalogikan dengan mendaki gunung, maka tahapan looking-up adalah saat kita hampir mencapai puncak gunung. Pada posisi pendakian seperti itu, kalau langkah digerakan lebih cepat bisa jadi pendaki akan terengah-engah meskipun puncak gunung tinggal beberapa ratus meter lagi. Dan kalau dipaksakan pendakian dengan kecepatan maksimal, malah bisa terjadi malapetaka dan bukan keberhasilan. Itulah ‘indahnya’ naik gunung, seperti juga ketika kita berbisnis.
Baca juga “Gowes Sepeda Bisnis”
Saat mulai naik gunung, kita perlu membulatkan tekad mendaki gunung. Setelah punya keyakinan bulat, perlu dibangun pengharapan yang rasional sehingga pendakian punya target ketinggian dan waktu realistis. Setelah mempersiapkan logistik dan kelengkapan pendakian, pendakian bisa segera dimulai dengan bergerak melangkah maju. Pada pengembangan bisnis baru, langkah memantapkan tekad tersebut ada di tahapan day dreaming dan creative thinking yang kemudian dilanjutkan dengan arah bagian ketiga yaitu push the pedal untuk merealisasikan mimpi dan rencana bisnis sebelum jadi ‘basi’.
Begitu pendakian gunung dimulai, biasanya akan muncul keinginan untuk mempercepat langkah agar bisa lebih cepat sampai di puncak gunung yang dituju. Demikian juga pebisnis yang sudah mulai ‘injak pedal bisnis’ atau push the pedal, akan memanfaatkan kesempatan mengakselerasi bisnis yang disebut dengan langkah speeding up. Kesempatan tancap gas bisnis tidak selalu muncul tiap waktu, sehingga harus dioptimalkan sebisa mungkin bila sedang hadir.
Baca juga “Creative Business Idea”
Tahapan “looking-up” terjadi ketika pendakian hampir mencapai puncak gunung. Pada titik tersebut yang hanya berjarak beberapa ratus meter menjelang sampai di puncak gunung, pendaki mengumpulkan tenaga untuk memacu motivasi menyelesaikan pendakian. Perlengkapan pendakian dicek ulang, dan barang yang tidak sangat diperlukan untuk mencapai puncak gunung bisa jadi ditinggalkan sementara.
Pada point of no return, titik di mana kita tinggal ‘selangkah’ lagi menuju puncak, dimana tidak ada alasan untuk turun lagi, pandangan harus ditujukan ke puncak gunung. Memandang ke atas atau looking up mengarah ke puncak gunung akan memberi gairah baru yang membangkitkan tekad mencapai keberhasilan. Sebaliknya memandang ke bawah atau looking down bisa melemahkan semangat dan memunculkan ketakutan. Kalau ‘looking-down’ bisa jadi teringat masa-masa sulit menyiapkan pendakian dan bahkan membuat pendaki ingin turun dan tidak melanjutkan pendakian. Kondisi seperti ini biasa ditemui pada pebisnis baru yang sudah sukses sebelumnya di karir profesional. Kadang-kadang ‘menyesali diri’ dan pengen ‘turun dari bisnis’ untuk kembali bekerja sebagai pekerja atau pimpinan perusahaan.
Bagi pendaki yang terus looking up dan melangkah menuju puncak gunung dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada, maka ‘piala keberhasilan’ siap menanti. Demikian juga pebisnis atau manajemen perusahaan yang sudah melewati tahapan speeding up akan masuk ke tahap looking up dan perlu terus memandang ke atas. Looking up dengan memandang ke atas dan bersiap merayakan keberhasilan besar serta memobilisi segenap sumber daya merupakan kunci penting menjadi pebisnis yang berhasil mengembangkan perusahaannya secara berkelanjutan.
Jadi kalau Anda sedang galau karena terasa masih ada tantangan besar ‘puncak gunung’, maka jangan ‘kalah dengan perasaan sendiri’. Tataplah puncak gunung keberhasilan, bersiaplah mencapai puncak kesuksesan, teruslah ‘looking-up’ melangkah ke atas.
Dr. Handito Joewono
Chief Strategy Consultant ARRBEY