Jangan Tergiur Uang Ketika Memilih Calon Franchisee

Jangan Tergiur Uang Ketika Membeli Franchise

Dalam bisnis franchise, franchisee merupakan salah satu pemeran penting suksesnya usaha franchisor. Franchisee adalah partner bisnis franchisor dalam jangka waktu beberapa tahun. Dengan demikian, proses pemilihan franchisee menjadi titik penentu berhasil tidaknya outlet yang ingin dikembangkan franchisor. Franchisee haruslah orang yang tepat dan dapat dipercaya. Mereka harus memiliki kemampuan sesuai keinginan franchisor, memiliki visi dan misi yang sama dengan franchisor, dan dapat bekerja sama dengan baik untuk menghasilkan keuntungan bersama.

Salah memilih franchisee bisa berbahaya. Franchisee yang tidak tepat dapat menjadi faktor penghambat dalam mengembangkan usaha. Bahkan bisa merusak citra merek franchisor. Bisa dibilang, franchisee merupakan eksekutor yang bertanggung jawab dalam menentukan keberhasilan outlet miliknya. Jika outlet yang dikelolanya gagal, otomatis akan merusak citra merek franchisor.

Oleh sebab itu, franchisor jangan tergiur uang dalam menentukan franchisee. Franchisor harus mengenali lebih dulu tipe franchisee yang diinginkannya. Salah satu caranya bisa dengan interview. Cara lain yang bisa dilakukan dengan meminta calon franchisee mengisi formulir dan menjawab beberapa pertanyaan seputar latar belakangnya.

Beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih franchisee antara lain, latar belakang ekonomi, pekerjaan, pengalaman, motivasi dalam membeli franchise, serta sifat-sifatnya. Franchisee yang baik adalah mereka yang mau turun langsung mengawasi jalannya usaha. Franchisee harus merasa memiliki usaha tersebut sehingga mau berjuang keras untuk memajukan usaha sebatas yang ditoleransi oleh franchisor.

Masing-masing franchisor bisa saja memiliki kriteria yang berbeda terhadap franchisor yang cocok untuk usahanya. Yang jelas, franchisor harus memiliki standar tersendiri mengenai criteria franchisee yang akan bekerja sama dengannya. Standar criteria tersebut bisa juga ditentukan dari pengalaman franchisor. Tapi yang terpenting, franchisee harus mengerti benar konsep franchise dimana mereka tidak bisa seenaknya sendiri namun harus tetap patuh pada aturan yang ditetapkan franchisor.

Secara umum, kriteria franchisee yang cocok untuk hampir segala bentuk usaha adalah pekerja keras, mampu bekerja sama dengan orang lain, mengetahui sedikit tentang keuangan dan bisnis, serta mau mendengarkan nasihat dari orang lain.

Anda harus betul-betul selektif dalam memilih franchisee. Sebab, franchisee yang tidak tepat bisa menimbulkan banyak masalah. Franchisee yang tidak tepat dibagi dalam dua tipe, terlalu pasif dan terlalu aktif. Franchisee yang terlalu pasif, memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap franchisor. Mereka biasanya tidak memiliki inisiatif sama sekali dan akan meminta bantuan franchisor untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul. Franchisee tipe ini cenderung merepotkan franchisor.

Franchisee yang terlalu aktif, sangat kreatif dan memiliki segudang cara untuk mengembangkan usahanya. Franchisee tipe ini biasanya akan protes dan terus menuntut jika aksi yang dilakukan franchisor tidak seproaktif aksi-aksi yang sudah direncanakannya. Franchisee tipe ini cenderung susah diatur dan sering tidak mau menuruti perjanjian karena menganggap dirinya lebih pintar.

Selain itu, franchisor juga harus hati-hati terhadap franchisee nakal. Ciri utama franchisee nakal antara lain, tidak menuruti aturan yang dibuat franchisor. Kenakalan franchisee yang paling umum adalah tidak mematuhi kewajibannya di bidang keuangan, menjual produk (barang/jasa) lain di luar sepengetahuan franchisor, mencuri sistem bisnis franchisor dan menerapkannya dalam usaha sejenis, serta memprovokasi franchisee lain untuk tidak mematuhi aturan franchisor.

Agar bisnis franchise berjalan dengan lancar sesuai yang diinginkan, para franchisee hendaknya berada dalam kesatuan visi dan misi bersama. Jika tidak, usaha yang dibangun bisa berantakan di tengah jalan. Memilih franchisee harus betul-betul selektif. Jangan hanya karena uang, franchisor mengorbankan bisnis yang ingin dibangunnya dalam jangka panjang.