Franchise dan Generasi Millenial

Generasi milenial (Millennial Generation) adalah generasi yang lahir dalam rentang waktu awal tahun 1980-an hingga tahun 2000. Generasi ini sering disebut juga sebagai Gen-Y, Net Generation, Boomerang Generation, dan lain-lain. Para pengamat mengatakan, para generasi millennial adalah mereka yang tumbuh dan besar di saat teknologi digital dan penetrasi internet yang sedang merasuki kehidupan mereka. Mereka hidup tidak bisa jauh dari smartphone dan internet.

Generasi milenial memang memiliki perilaku dan gaya hidup yang berbeda dengan generasi pendahulunya yang biasa disebut Gen-X yang lahir pada kurun 1964 tahun hingga 1980-an. Mereka memiliki kehidupan yang serba terkoneksi lebih mudah. Misal bisa mudah berhubugan lewat media sosial, chatting di WA group, dan video call. Meraka juga umumnya narsis karena sering sharing foto dan video di akun media sosialnya seperti di Instagran, Facebook, Twitter dll.

Selain itu, generasi millennial juga senang bersosial dan aktif mengikuti komunitas-komunitas sosial, suka berpetualang dan traveling, mengyukai gaya hidup sehat dan selalu ingin terbuka atau transparan baik dalam hubungan bisnis maupun dalam melakukan sinergi atau kolaborasi.

Lalu apakah generasi millennial cocok menggeluti bisnis franchise, baik sebagai franchisor ataupun franchisee? Apabila melihat ciri-ciri generasi millennial di atas, generasi millennial cocok dengan usaha franchise yang menuntut untuk kolaborasi, berkomunitas, suka terhubung dengan yang lain, dan suka kemandirian serta transparan. 

Usaha franchise bisa dibilang cocok dengan generasi milenial. Mereka memang cenderung mandiri, kritis, rasional, menyukai hal yang praktis. Ilmu teknologi juga harus benar, karena franchise juga melibatkan teknologi agar efisien dan efektif.

Generasi milenial memang menggebu-gebu dalam berwirausaha. Tapi mereka belum memiliki pengetahuan franchise yang cukup. Menggebu-menggebu memang bagus, tapi pengetahuan franchise juga penting. Jadi mereka memang mesti diarahkan. Misalnya mahasiswa yang dari Ilmu Manajemen, Ilmu Marketing, nah itu bisa saja diarahkan.

Sebab banyak yang tidak tahu bagaimana mengembangkan waralaba yang baik. Mereka para generasi millennial beluam banyak yang ngerti. Dia harus mengembangkan usaha yang baik dahulu dengan berhasil.

Bisnis franchise yang cool dan yang dijalankan dengan praktis memang biasanya disukai generasi millennial, apalagi bila brandnya cool, lifestyle, dan kreatif . Tetapi franchisee harus mengikuti semua aturan yang dibuat franchisor. Sebagai mitra bisnis baru dia harus mengikuti nilai-nilai bisnis franchisor. Nah, anak muda sekarang kan cenderung serba ingin tahu. Itu boleh saja, tapi jangan sok tahu. Karena itu, mereka harus mau belajar dan jangan merasa lebih pintar dari franchisor.

Menjadi franchisor saya kira juga cocok untuk generasi millenial , apalagi bila dia memiliki ide yang original dan bisa dijalankan dengan baik. Asal dia bisa pegang dan tanggung jawab. Jangan serakah dan jangan asal cari untung saja. Di sini lagi-lagi butuh ketekunan, bukan semata-mata inovatif dan kreatif saja. Wirausaha itu butuh yang namanya fokus dan keuletan untuk mau menggeluti bisnisnya dalam jangka panjang. Jangan sampai bisnisnya bosenan, sehingga gonta ganti bisnis terus.   

Untuk menjadi seorang franchisee juga saya rasa cocok, karena generasi millennial cenderung menyukai hal-hal yang cepat dan praktis. Nah, franchise bisa menjadi pilihan bagi mereka karena memulai usaha tidak dari nol. Akan tetapi, dia harus patuh, dan mau mengikuti semua aturan franchisor. Franchisee itu harus mau berkolaborasi dan berjuang bersama membesarkan bisnis.Kalau sudah begitu, generasi millennial bisa ikut membesarkan industri franchise.

Anang Sukandar

Chairman Asosiasi Franchise Indonesia