Berjodohkan Anda dengan Karyawan Anda?

“Sekarang mencari karyawan itu susahnya setengah mati. Ada karyawan yang kerjanya bagus tapi banyak maunya, sebentar-sebentar minta naik gaji, sebentar-sebentar minta pulang kampung, kalau kita tidak kasih yang mereka minta, mereka langsung minta berhenti,” keluh seorang kawan yang kebetulan punya usaha sendiri.

Komentar diatas seringkali dialami oleh setiap wirausaha baik franchisor maupun franchisee,  dan mungkin salah satunya adalah Anda. Ketika kita memulai satu usaha, salah satu aspek yang harus kita perhatikan adalah manusia yang akan mendukung kelancaran usaha kita, yaitu karyawan. Dalam mengembangkan bisnis franchise ditahap awal,  tentu membutuhkan karyawan internal sendiri yang benar-benar bersama dengan Anda untuk bekerja extra keras mengembangkan  bisnis tersebut.

Bekerja beyond than expectation maupun karyawan yang memiliki rasa memiliki  perusahaan (sense of belonging) sungguh menjadi dambaan seorang wirausaha. Franchisee sendiri yang sering mengalami keluar masuknya karyawan, sering dibuat pusing karena roda operasi bisnisnya  jadi tidak berjalan dengan mulus gara-gara kehilangan karyawan.

Proses memilih karyawan yang sesuai dengan kondisi kita dapat menjadi proses yang panjang dan melelahkan apabila kita tidak mengetahui karyawan seperti apa yang ingin kita pekerjakan. Hal yang sederhana yang perlu diingat dalam melakukan rekrutmen adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan kriteria Anda dalam memilih karyawan.

Tentukan kriteria  yang tepat dalam memilih karyawan sehingga dapat membantu mengerucutkan pilihan Anda menjadi lebih spesifik. Seringkali dijumpai seorang pengusaha dalam mencari karyawan tidak bisa mendefinisikan karyawan seperti apa yang dia harapkan. Banyak yang memasang kriteria tinggi untuk calon karyawan, tapi ternyata pekerjaannya tidak memerlukan kriteria setinggi itu.

  • Perhatikan bahasa tubuh dan tutur kata kandidat saat melakukan wawancara

Pada saat Anda mewawancarai seseorang, Anda dapat memperhatikan bahasa tubuh orang tersebut untuk mendapatkan gambaran awal. Beberapa bahasa tubuh yang dapat dijadikan patokan antara lain adalah cara duduk. Duduk dengan postur tegap dan sedikit condong ke arah Anda dapat menandakan bahwa seseorang memiliki minat terhadap apa yang akan Anda sampaikan, sementara duduk tegap dengan posisi tangan bersender pada pegangan kursi menandakan orang tersebut memiliki rasa percaya diri.

  • Pihak perusahaan sebaiknya menceritakan kondisi budaya  perusahaan saat wawancara supaya culture yg  diharapkan bisa cocok dengan ekspektasi kandidat. Sering sekali kegagalan dalam rekruitment karena kita tidak menceritakan kondisi budaya atau values di perusahaan  sehingga pelamar sering mengalami kekecawaan antara ekspektasi dan realitas.  Jadi mereka akhirnya gagal mengundurkan diri saat masa percobaan, yang tentunya akan sangat merugikan perusahaan yang sudah menghabiskan waktu, uang dan tenaga.

Penerimaan karyawan adalah permulaan siklus pengelolaan sumber daya manusia di sebuah organisasi. Hal berikut yang tidak kalah penting adalah memfasilitasi mereka agar cepat bisa bekerja seperti yang kita harapkan.  Pada tahap ini yang paling penting untuk dilakukan adalah memberikan kesempatan atau waktu kepada karyawan baru ini untuk belajar sebelum Anda memberikan penilaian terhadap prestasi kerjanya.

Proses belajar setiap individu berbeda-beda.  Ada yang mampu melaksanakan pekerjaannya hanya dengan satu kali pengarahan dan ada juga yang harus diberikan pengarahan berkali-kali. Practice makes perfect!  Belum tentu individu yang dapat mengerjakan sesuatu lebih cepat akan lebih baik. Untuk itu banyak perusahaan menetapkan masa percobaan. Ada yang memberikan jangka waktu satu bulan, ada juga yang memberikan jangka waktu tiga bulan, tergantung dari tingkat kesulitan pekerjaan yang diberikan.

Berikan petunjuk yang jelas dan pelatihan dasar yang dibutuhkan agar ia dapat melaksanakan pekerjaannya dengan benar. Apabila karyawan anda melakukan kesalahan, coba teliti kembali bagaimana kesalahan tersebut dapat terjadi dan komunikasikan keinginan Anda dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka.    

Penting bagi Anda selain memberikan pelatihan teknis, pada tahap ini juga melakukan shared vision atau shared value. Ini mempunyai 2 tujuan, yaitu pertama agar karyawan memahami value organisasi serta memastikan apakah value karyawan tersebut sesuai dengan value organisasi sedangkan yang kedua adalah menumbuhkan kebanggaan karyawan  yang bekerja dan menjadi bagian dari organisasi tersebut.

Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya agar karyawan tetap dapat termotivasi dalam melakukan pekerjaannya adalah jangan lupa untuk selalu memperhatikan jenis dan cara pemberian penghargaan. Penghargaan bisa berupa kenaikan gaji, promosi jabatan, pemberian hadiah, menyediakan liburan gratis, memberikan kesempatan mereka untuk mengikuti training pengembangandiri dan masih banyak jenis dimana kita bisa berkreasi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Jenis penghargaan non materi seperti memuji saat karyawan bekerja dengan baik, memberikan tambahan cuti, mengajak mereka berdiskusi dan menanyakan pendapat mereka terhadap perusahaan di acara makan malam khusus bersama owner, juga dapat memiliki kekuatan sama besarnya dengan penghargaan yang bersifat materi.

Sebagai penutup tulisan ini, mencari karyawan sebenarnya tidaklah susah karena jauh lebih susah mempertahankan karyawan dan memotivasi mereka untuk bekerja dengan baik.  Untuk itu jika kita  dapat memilih dengan tepat dan cocok dengan budaya perusahaan kita, maka keberhasilan kita untuk   mendayung perahu bersama-sama dalam bahtera  perusahaan  menuju satu tujuan kesuksesan, itu  sudah 50 % ditangan ditangan.   Setujukah Anda..???? Salam Sukses!

Noviani Retna Budiarti

HR Consultant di Lighthouse Consulting