Siasat Memenangkan Pertempuran Bisnis

Siasat Memenangkan Pertempuran Bisnis

Dunia bisnis tidak akan pernah sepi dari persaingan. Apalagi jika bisnis yang anda geluti sukses, maka pesaing-pesaing baru akan bermunculan. Jika tidak disiasati maka anda akan tersingkir pertempuran binis yang makin memanas.

Setiap ada peluang binis pasti ada pemain yang akan memasukinya. Dan jika peluang itu besar maka janganharap akan melenggang sendirian. Ini seperti pepatah Cina bilang, “pasar adalah medan pertempuran” (Shang chang ru zhan chang). Bagaimana agar perusahaan anda tetap unggul? Simak tips berikut ini:

Ketahui potensi perusahaan Anda dan potensi kompetitor

Sun Tzu, pakar strategi peperangan legendaris dari Cina mengatakan, “Kenalilah musuhmu dan kenalilah dirimu, niscaya kamu akan berjaya dalam 100 pertempuran.” Lakukanlah galilah jati diri Anda, eksplorasi apa kemampuan dan sumber daya yang bisa dimaksimalkan.

Lalu, identifikasi siapa sebenarnya pesaing Anda saat ini. Dengan mengetahui dengan siapa Anda bersaing, maka Anda bisa menentukan strategi dalam menghadapinya. Namun jangan sampai salah dalam menetapkan pesaing. Pesaing bisa saja bersekala kecil, sejajar atau lebih besar. Pesaing juga boleh jadi bukan dari kategori bisnis yang Anda geluti saat ini.

Fokus Kepada Keunggulan Anda

Jika usaha Anda selama ini sudah berjalan dengan baik, maka itu indikasi bisnis atau produk Anda memiliki keunggulan. Anda harus fokus pada keunggulan bisnis atau produk Anda. Jika misalnya keunggulan Anda terletak pada kualitas produk, maka terus tingkatkan keunikannya sehingga pesaing makin sulit mengejarnya.

Lakukan Benchmarking

Benchmarking merupakan kiat untuk mengetahui bagaimana dan mengapa suatu usaha dapat terlaksana baik dengan membandingkan antara perusahaan Anda dengan perusahaan lain. Benchmarking membutuhkan kesiapan fisik dan mental. Secara fisik, dibutuhkan kesiapan sumber daya manusia dan teknologi yang matang untuk melakukan benchmarking secara akurat. Sedangkan secara mental, kita harus siap menerima kenyataan bahwa ketika dibandingkan ternyata kita tertinggal dari pesaing.

Cari Tahu Kelemahan Kompetitor Anda

coba lakukan marketing intelijen untuk mencari tahu apa yang menjadi kelemahan kompetitor. Lakukan marketing intelijen seefektif dan seefisien mungkin. Jika sudah tahu kelemahan pesaing, cepatlah membuat strategi-strategi baru untuk memenangkan persaingan. Misalnya, jika produk Anda lebih berkualitas ketimbang kompetitor maka lakukan komunikasi yang berfokus pada kualitas produk Anda. Atau, jika pelayanan mereka sama dengan pelayanan Anda, maka perbaiki layanan agar lebih excellence.

Menang Tanpa Bertempur

Satu lagi pepatah Cina yang cocok diterapkan dalam bisnis, “Kemenangan tertinggi adalah memenangkan perang tanpa satu pertempuran pun.” Pakar marketing, Kafi kurnia pernah mengatakan, kalau kita sudah mengetahui dengan baik kelemahan kompetitor kita, kita akan selalu beberapa alngkah lebih maju dari kompetitor. Jadi, kita bisa menghindari perang terbuka seperti perang harga yang hanya akan merugikan kedua belah pihak.

Pilih Mitra yang Tepat

Membangun usaha, sudah pasti membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Mulai dari penyuplai barang, para pemasar, hingga konsultan. Apa lagi bisnis franchise yang memang berhubungan dengan penyandang dana atau franchisee. Nah, untuk urusan ini Anda harus benar-benar selektif memilihnya. Pilihlah patner kerja yang benar-benar memahami visi dan misi perusahaan Anda.

Perkuat Komunikasi

Kemampuan komunikasi SDM secara efektif akan menambah kinerja usaha nada. Dengan komunikasi yang baik, perusahaan akan dapat mengantisipasi masalah, membuat keputusan dengan cepat, berkoordinasi, menyelia kinerja orang lain, mengembangkan hubungan, serta mempromosikan produk dan jasa. Dengan komunikasi, kita dapat membentuk image yang kuat tentang perusahaan kepada karyawan, rekan, investor, franchisee dan tentunya pelanggan Anda.

Keluar Dari Persaingan

Tidak semua pertempuran atau persaingan itu harus dimenangkan. Sekali waktu Anda boleh menyingkir dari persaingan. Apalagi kalau sudah menjurus pada persaingan yang tidak sehat, seperti perang harga yang mengabaikan kualitas produk. Keluar dari persaingan bukan berarti Anda menyerah. Keluar dari persaingan bisa berarti Anda mencari ceruk pasar baru, membuat produk baru, inovasi dan lain-lain.