Setelah Diakuisisi, New Primagama Powered By Zenius Genjot Pertumbuhan Bisnis Franchise

Setelah Diakuisisi, New Primagama Powered By Zenius Genjot Pertumbuhan Bisnis Franchise

Beberapa waktu lalu Zenius resmi mengakuisisi Primagama. Franchise bimbingan belajar ternama ternama yang kini bernama New Primagama Powered by Zenius ini pun menargetkan satu outlet di setiap kota/kabupaten di seluruh Indonesia pada 2024 melalui model bisnis franchise.

Zenius menggelar pertemuan dengan lebih dari 250 franchisee atau pemegang lisensi New Primagama Powered by Zenius di tujuh kota. Pertemuan diadakan di Yogyakarta (16 Maret), Jakarta (23 Maret), Bogor (28 Maret), Medan (7 April), Palembang (12 April), Surabaya (20 April), dan Malang (22 April).

Sebelumnya, Zenius juga mengumpulkan pendanaan lebih dari US$ 40 juta atau Rp 576 miliar. Dana segar ini diraih dari anak usaha Telkom, MDI Ventures. Sebelumnya, Zenius telah mendapatkan dana dari Northstar Group, Alpha JWC, Openspace Ventures, investor baru hingga Beacon Venture Capital.

CEO Zenius Rohan Monga mengatakan, pendanaan dari MDI Ventures akan mendukung pengembangan lebih lanjut dan perluasan ekosistem pembelajaran Zenius. “Kami akan terus fokus pada peningkatan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dengan meningkatkan teknologi pembelajaran adaptif, dan menggunakan metode gamifikasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,” katanya dalam siaran pers, dua minggu lalu (7/3). Zenius pun termasuk dalam platform yang paling banyak digunakan selama pandmei corona.

Zenius mengakuisisi Primagama untuk memperluas jangkauan layanan pendidikan secara hybrid atau offline dan online. “Kami sangat percaya bahwa model pembelajaran hybrid memberikan hasil terbaik bagi siswa. Zenius juga mengembangkan platform baru bernama ZeniusLand. Platform belajar itu dirancang sebagai taman bermain dan belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD),” kata Rohan.

Franchisee atau pemegang lisensi New Primagama Powered by Zenius sepakat untuk memberikan pengalaman belajar terbaik kepada siswa dengan model pembelajaran hybrid. Siswa akan mendapatkan manfaat yang besar dari kombinasi Primagama sebagai pemimpin pasar bimbingan belajar offline dan ekosistem pembelajaran online dari Zenius. 

Chief Product and Growth Officer Zenius Sony Radhityo mengatakan, sejak tahun 2001, Primagama sudah menerapkan model bisnis franchise, dan hal tersebut terbukti mampu meningkatkan jumlah outlet sebesar 300% dalam waktu hanya dua tahun. “Oleh sebab itu, kami akan mengembangkan bisnis model tersebut dengan ekosistem pembelajaran Zenius untuk mendapatkan pertumbuhan bisnis yang lebih agresif lagi,” katanya.

Bergabungnya Primagama ke dalam ekosistem pembelajaran Zenius juga disambut baik oleh para franchisee. Dengan 40 tahun pengalaman Primagama dan 18 tahun pengalaman Zenius, New Primagama Powered by Zenius akan membawa perubahan positif di industri pendidikan di Indonesia melalui pengajar, kurikulum, dan fasilitas yang berkualitas di seluruh outlet Primagama.

Alfi Nugraha, salah satu pemegang lisensi Primagama sejak 2004 mengatakan, “Saya antusias dan menyambut baik bergabungnya Primagama ke dalam ekosistem pembelajaran Zenius. Semoga hal ini akan membawa dampak positif terhadap seluruh outlet Primagama, termasuk para siswa. Saya optimis pembaruan teknologi, kurikulum, dan fasilitas yang akan dilakukan akan menghidupkan kembali kejayaan Primagama.”

Saat ini, terdapat 268 franchisee New Primagama Powered by Zenius yang tersebar di 21 provinsi. Zenius menargetkan untuk memiliki satu outlet di setiap kota/kabupaten di seluruh Indonesia pada tahun 2024 melalui model bisnis franchise.

“Primagama dan Zenius merupakan dua brand kuat di bidang pendidikan yang telah terbangun selama bertahun-tahun. Bergabungnya Primagama ke dalam ekosistem pembelajaran Zenius memungkinkan kami untuk melakukan ekspansi bisnis yang agresif, sekaligus membawa model pembelajaran hybrid dan two teachers model, yang diharapkan menjadi solusi model pembelajaran terbaik setelah pandemi berakhir,” pungkas Sony. (ZR)