Pentingnya Membangun TRUST dalam Bisnis Franchise

Pentingnya Membangun TRUST dalam Bisnis Franchise

Dalam hubungan kita dengan orang lain, baik dalam lingkungan sehari hari ataupun di dalam organisasi apapun kita pasti membutuhkan TRUST. Kita pasti sering mendengar statement ini : “Trust is valuable. Trust affects everything”. Kepercayaan (trust)) itu sangat bernilai tinggi dan mahal harganya. Dengan kita memiliki trust, maka kita akan bisa mendapatan segala yang kita inginkan. Pun demikian ketika trust tidak kita miliki, maka kita pun bisa kehilangan segalanya.

Kita sering mendengar pembicaraan sbb : “Kami percaya penuh bahwa atasan kami tidak akan menjerumuskan kami”, atau “Kami sudah percaya sekali dengan anak buah saya yang satu ini, dia sudah saya anggap sebagai keluarga sendiri. “Kalimat- kalimat tadi pasti sering kita dengar dalam kehidupan sehari hari. Benarkah bahwa kepercayaan ini dapat dipegang teguh oleh pihak yang dipercayainya ?

Banyak kasus –kasus yang terjadi dalam perusahaan dalam penyalahgunaan kepercayaan ini. Bisa saja ditemukan adanya kekecewaan yang terjadi dari anak buah terhadap atasannya akibat atasannya sering tidak menepati janji dan komitmentnya sehingga atasan tsb tidak mampu menjadi pemimpin yang dipercayai bawahannya. Di lain pihak bisa juga muncul kekecewaan dan sakit hati yang dalam dari atasan atau pemilik perusahaan yang menemukan pengkhianatan yang dilakukan oleh anak buah yang sudah dipercayainya.

Biasanya jika orang sudah memberikan kepercayaan yang dalam kepada seseorang, maka bisa terjadi pengawasan dan kontrol menjadi lebih lemah. Terkadang di dalam perusahaan kita temukan bahwa penyelewangan dan penggelapan sering terjadi justru dari orang yang diberikan kepercayaan sebelumnya.

Selama perjalanan penulis berkiprah di dalam perusahaan puluhan tahun, saya menyakini bahwa mendapatkan kepercayaan (trust) ini bukan hal yang bisa cepat didapatkan secara instant dan cepat. Butuh waktu yang cukup lama, sesudah secara konsisten kita menunjukkan sifat jujur dengan berbagai ujian yang diberikan, selalu mengutamakan integritas dalam bersikap dan bertindak, tidak pernah berbohong. It is how you act. It is who you are.

Sebenarnya ada 9 sifat bawaan yang dikenali untuk dapat menjadi seorang yang bisa dipercayai orang lain (a trustworthy person), yaitu :

  1. Authentic : dia rendah hati, mudah diajak bicara, tidak mencoba untuk berada diatas lainnya. Memiliki karakter yang baik.
  2. Konsisten : Keputusan yang dibuat terlihat oleh orang lain selalu konsisten, perilaku positif dari orang yang dipercayai, memegang teguh perkataannya.
  3. Baik : orang akan membangun trust saat melihat bagaimana orang tsb bersikap baik terhadap orang lain, tidak di saat senang saja, tetapi juga ketika di saat kesulitan.
  4. Dapat menjaga rahasia dan kepercayaan orang lain
  5. Penuh informasi : dia seorang pembelajar, selalu belajar dan bertumbuh. Dia selalu tahu bahwa selalu ada ruang untuk menjadi lebih baik, oleh karena itu  dia tahu cara untuk menolong dan mendukung orang lain dan membagikan informasi yang dia miliki.
  6. Rendah hati : dia percaya bahwa usaha secara kelompok akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada secara perorangan.
  7. Penghubung : dia selau mencari cara untuk selalu menghubungkan orang yang memiliki pengetahuan atau pengalaman
  8. Selalu ada buat orang lain : dia mau menyediakan waktu untuk orang lain
  9. Integritas : selalu berpijak pada kebenaran dalam hidupnya, walaupun tidak ada yang melihat.

Lalu bagaimana kita dapat membangun trust dalam organisasi kita? Untuk pemilik perusahaan perlu mengetahui bahwa secara fakta seperempat dari karyawan tidak percaya terhadap pihak pemberi kerja. Hasi tsb berdasarkan survey yang dilakukan oleh American Psychological Association beberapa tahun lalu terhadap 1500 karyawan di USA. Yang lebih mengejutkan lagi, hanya setengah dari karyawan yang percaya bahwa perusahaan terbuka dan transparan terhadap karyawannya.

Rasa kurang percaya ini pada akhirnya mempengaruhi hubungan antara pemimpin dan karyawannya. Untuk itu dibutuhkan tiga langkah dalam membangun trust di dalam organisasi sbb : 1) membina hubungan lebih baik antara atasan dengan bawahan., 2) membangun keselarasan dengan cara karyawan memahami peran akan keberhasilan perusahaan dan memahami apa yang ingin dicapai oleh perusahaan, 3). Membangun rasa ikut memiliki.

Jika tigal hal ini dilakukan secara konsisten, maka akan terjadi rasa saling percaya satu sama lain antara pimpinan sebagai pemberi kerja maupun karyawannya.

Ir Mirawati Purnama Msi