Mengelola Pengetahuan: Kunci Sukses Organisasi di Abad ke-21

Mengelola Pengetahuan Kunci Sukses Organisasi di Abad ke-21

Memasuki abad 21, ekonomi dunia mengalami perubahan menuju era baru yang berbasis pengetahuan. Perubahan terjadi pada sistem masyarakat dunia, dari yang sebelumnya era industri menjadi era pengetahuan. Jika dibentangkan lebih jauh, setidaknya ada beberapa era yang pernah mendominasi sejarah peradaban manusia. Mulai dari era berburu & pengumpul (hunter & gatherer), era pertanian, era industri, era teknologi informasi, dan era pengetahuan – dimana kita berada pada saat ini.

Era disini tidaklah menggambarkan tahun atau tempat, tapi lebih pada cara berpikir. Era pengetahuan ditandai dengan munculnya pengetahuan sebagai aset terpenting, mengalahkan aset konvensional berbentuk fisik, seperti tanah, bangunan, uang, kendaraan, mesin, dan sebagainya.

Aset fisik tetap merupakan aset yang berharga, tetapi mereka yang berhasil di era saat ini adalah mereka yang memanfaatkan pengetahuan untuk menciptakan nilai tambah. Sebagai contoh, petani yang sukses saat ini bukanlah petani yang mengandalkan luas lahan, tetapi petani yang mengandalkan ‘luas pengetahuan’. Petani yang memiliki pengetahuan dalam menyiapkan lahan, menanam, memelihara, memanen, serta pengetahuan pasca panen; bagaimana menyimpan, mengemas dan menjual dengan baik.

Kolaborasi merupakan salah satu ciri dari era pengetahuan, dimana keberhasilan ditentukan bukan dari kecerdasan satu individu, tetapi lebih pada kecerdasan sosial.  Bagaimana individu-individu bergabung untuk bekerja dan belajar bersama.  Sebagai contoh pada tahun 1980-an pertanian di Indonesia mengalami masa jaya, pada saat para petani berkolaborasi dalam sebuah forum bekerja dan belajar bersama yang bernama Kelompencapir.

Era pengetahuan juga ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi bisnis yang sukses, yang mengembangkan dan memanfaatkan pengetahuan organisasi secara optimal. Ciri-ciri dari organisasi-organisasi ini adalah memiliki nilai aset intangible melebihi nilai aset tangible-nya. Aset intangible muncul dari merek, layanan, sistem, pelanggan atau customer, serta karyawan yang memiliki pengetahuan tinggi atau knowledge worker, mengalahkan aset tangible yang berupa aset fisik.

Seperti organisasi di era industri yang mengelola aset fisik sebagai aset utama atau yang dikenal dengan asset management, maka organisasi sukses masa kini mengelola pengetahuan sebagai aset utama, atau yang dikenal dengan knoweldge management (KM)

Sama seperti asset management yang bertujuan untuk mengelola dan mengoptimalkan nilai dari aset fisik, maka tujuan dari knowledge management adalah mengelola dan mengoptimalkan nilai dari aset pengetahuan.  Komponen knowledge management terdiri atas tiga bagian, yaitu: people atau individu yang berpengetahuan, proses kerja, dan teknologi.  Dari ketiga komponen tersebut, komponen people memegang peranan utama, sekaligus merupakan aset terpenting.

People disini bukanlah sekedar karyawan atau individu pekerja biasa, tetapi pekerja pengetahuan yang cerdas atau dikenal dengan smart knowledge worker.

Organisasi yang sukes adalah mereka yang memanfaatkan para pekerja pengetahuan yang cerdas (smart knowledge worker) untuk menciptakan nilai tambah, daya saing, dan inovasi secara terus menerus. All good business starts with good people – and they’re smart knowledge worker.

KMPlus mendefinisikan Smart Knowledge Worker atau pekerja pengetahuan yang cerdas melalui karakter-karakter sebagai berikut:

Self-driven: memiliki inisiatif dalam bekerja, memiliki tujuan (goal) dan rencana kerja (plan) yang jelas.

Motivation: membangun motivasi dan gairah untuk menjalankan setiap rencana yang telah ditetapkan.

Action Oriented: melaksanakan secara tuntas semua rencana kerja yang telah ditetapkan. Getting things done!

Responsible: menciptakan manfaat dan nilai tambah dari setiap aktivitas kerja, membangun sebuah maha karya.

Team player: berkolaborasi dalam menciptakan inovasi dan keberhasilan jangka panjang melalui proses bekerja dan belajar bersama, untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja, bagi diri sendiri, team dan organisasi.

Alvin Soleh

KMPlus Consulting