Membangun Sistem Logistik yang Mumpuni

Membangun Sistem Logistik Franchise

Beberapa waktu lalu, jaringan restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) dikabarkan menutup separuh dari total 900 gerainya di Inggris. Penyebab tutupnya gerai restoran ayam goreng tersebut adalah pasokan ayam yang habis. Dikutip dari BBC, KFC telah mengganti kontrak pengiriman kepada DHL. Inilah yang disinyalir oleh KFC sebagai biang keladi masalah operasional terkait pasokan ayam.

Untuk kebutuhan ayamnya, KFC dikirim oleh perusahaan distribusi Bidvest milik seorang warga Afrika Selatan. Akan tetapi, setelah terjadi perubahan kontrak, banyak gerai KFC mengalami kekurangan pasokan ayam. KFC pun mengumumkan permasalahan tersebut melalui akun Twitter resminya. Menurut KFC, permasalahan terkait pengiriman ayam ini sangat kompleks.

KFC pun tidak lupa disertai permintaan maaf kepada konsumen dalam cuitannya itu. Pihak DHL pun memberikan penjelasannya mengenai masalah dalam pengiriman pasokan ayam ke gerai-gerai KFC. Gangguan tersebut, kata pihak DHL, merupakan gangguan operasional yang segera diselesaikan. Namun persoalan KFC tersebut sudah terlanjur membuat sejumlah konsumen marah dan kecewa. Mereka pun meluapkan kemarahannya pada media sosial.

Begitulah yang terjadi jika pengiriman logistik tidak berjalan dengan lancar. Berapa kerugian yang diderita KFC akibat berhentinya opersional karena ketiadaan stok ayam. Perusahaan sekaliber KFC pun kelimpungan bila sistem logistiknya teganggu, bagaimana dengan perusahaan waralaba lainnya?

Tentunya tak hanya KFC saja, perusahaan lainnya pun akan kelimpungan mana kala distribusi logistik tidak lancar. Salah satu master franchise asing yang bergerak di bidang makan beberapa tahun lalu harus memutus kontrak kerja samanya dengan franchisornya di luar neger, gara-gara delivery logistiknya tidak berjalan lancar. Padahal perusahaan waralaba tersebut cukup terkenal di luar negeri.

Karena itu pentingnya franchisor memiliki sistem logistic yang mumpuni.Sistem logistic yang baik itu tergantung pada beberapa hal, yaitu bahan bakunya, ngambilnya dari mana saja, bisa dipercaya baik mengenai produk maupun delivery timenya. Tidak bisa dikira-kira saja  tapi harus on time delivernya. Jadi harus lead time antara beri order sampai bahan baku tiba, harus dapat kepastian.

Kedua, franchisor harus menghitung stok. Misalnya pabriknya di Jakarta, lalu bisnisnya dia di medan. Sementara itu kan makan waktu lead time 2 minggu. Maka dia harus menyediakan stok yang cukup agar  tidak duduk pada modal. Juga jangan juga terlalu sedikit nyetoknya,sehingga kehilangan kesempatan untuk menjual.

Dulu saya menyediakan stok 2minggu untuk distrubisi Susu Bendera. Berarti ditambah 2 minggu saya harus megang satu bulan stok. Dibahan baku juga begitu untuk sistem stoknya.Sebab, dampak yang diakibatkandarisistem logistic yang buruksepertikasus KFC di atas, yang terhadi bisa kocar kacir, karyawan jugatidak bisakerja.

Contohperusahaanwaralabaasing yang punya sistem logistic yang baik adalah Mc Donald, bahkan franchiseenyadianjurkanuntukmembuatpabrik roti sendiri. Sedangkansalahsatuperusahaanwaralabalokal yang memilikisistemlogistikadalahEs Teler yang menggunakan Food Service.Dia sudah tahu bahan bakunya harus ngambil dari mana, unsur-unsurnya terdiri dari mana, sistem pembekuannya bagaimana, franchisee juga menyediakan stok untuk 2 bulan dan tetap aman dengan tekonologiFood Service.

Di sini, teknologijugapunyaperanbesardalammembangunsistemlogistik.Pelaku waralabaharus memanfaatkan teknologi untuk softwarenya.SebutsajaAlfamart, dia kan bisa tahu stok yang kosong di beberapa gerainya. Seperti Wall Mart juga, yang sudah menggunakan sistem IT sejak lama sehingga pesaing tak mampumenghadapihargadankesediaanstok yang ditawarkan Wall Mart.

Selain itu, supplier juga bisa menjadi penentu kelancaran sistem logistik.Franchisor harus berhubungan baik dengan pemasoknya.Pemasoktersebutyang punya nama, bisa diandalkan, baik untuk kualitas produk maupun delivernya.

Anang Sukandar

Chairman Asosiasi Franchise Indonesia