MEMBANGUN MIND SET BERKELIMPAHAN MELALUI RE-EDUKASI BISNIS

MEMBANGUN MIND SET BERKELIMPAHAN MELALUI RE-EDUKASI BISNIS

Sebagai pemilik bisnis franchise, sangat penting memiliki mind set yang benar tentang arti kelimpahan. Mind set yang bermuatan positif (kelimpahan dalam arti yang seluas-luasnya) akan membawa kepada si pemilik mind set itu sendiri sebagai pribadi yang mapan. Jika seorang pengusaha memiliki karakter kaya dan berkelimpahan maka jiwanya cenderung dermawan.

Begitu banyak pengusaha franchise yang bermental kelangkaan  (scarcity) dan cenderung berjiwa miskin. Imbas yang diterima ke lingkungan adalah negatif. Bahkan dilingkungan karyawan (team) mereka pun kurang disuka, karena tipe pemilik bisnis ini cenderung pelit dan sulit member kesejahteraan kepada karyawannya. Belum lagi hubungan dengan para distributor dan supplier, ini tidak akan membawa atmosfir yang menyenangkan pada akhirnya.

ActionCOACH sebagai perusahaan pelatihan bisnis yang tersebar di 43 negara, mengajarkan kepada semua pemilik bisnis agar bermental berkelimpahan. Sebagai visi ActionCOACH itu sendiri,  Brad Sugars (pendiri ActionCOACH) ingin membumikan mind set kelimpahan itu di benak para pemilik bisnis.

Mengapa mind set kelimpahan penting? Saya melihat jika seorang pengusaha bermental berkelimpahan, maka dia cenderung menularkan karakter positifnya itu ke lingkungan karyawan dan sesame pemilik bisnis yang lain, dan jika sesama pebisnis mulai berpikir adanya kelimpahan maka lahirlah kedermawanan yang pada akhirnya akan menuntaskan kemiskinan.

Mental kelimpahan, tentu tidak hadir dengan sendirinya. Seorang pemilik bisnis harus belajar jatuh bangun agar memiliki mind set berkelimpahan ini. Salah satu cara yang paling cepat melalui re-edukasi bisnis. Dan disinilah peran ActionCOACH untuk mewarnai pola pikir pemilik bisnis tentang warna kelimpahan itu.

Ada banyak keuntungan jika seorang pemilik bisnis franchise memiliki mental berkelimpahan. Salah satunya adalah semangat berbagi. Berapa banyak pebisnis yang stress karena takut customernya diambil competitor ? Di ActionCOACH kita tak mengenal kompetitor tapi yang ada hanya sparing partner.

Ini seperti seorang petinju saat berlatih, memerlukan seorang sparing partner yang tangguh. Semakin bagus sparing partner kita, pola permainan kita akan semakin ter leverage bagus. Dan ini sangat menguntungkan semua pihak. Termasuk diri kita sendiri.

Pola berlimpahan juga mengajarkan kepada kita agar melek bisnis. Artinya, seorang pengusaha wajib me re-edukasi mereka punya mind set.  Mind set bisnis seperti operating system pada komputer, jika tidak sering di update dia akan out of date alias kadar luarsa. Makanya, tak heran begitu banyak pebisnis franchise yang sudah 10 tahun dibisnis tapi omzet dan cabangnya masih sebegitu-gitu saja. Mereka tidak naik kelas karena malas belajar.

NAIK KELAS MENUJU KELIMPAHAN FINANCIAL

Apa bedanya antara belajar di sekolah dengan belajar di dunia bisnis ? Secara prinsip tak ada bedanya. Misalnya, baik di sekolah akademis maupun di dunia bisnis, kita sama-sama harus mengeluarkan investasi untuk mendapatkan pelajaran. Di sekolah atau pun di dunia bisnis, kita juga harus berdisiplin, sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika melanggar, ada hukuman yang wajib kita terima.

Namun ada yang lupa dari kedua persamaan itu, bahwa kita harus memiliki seorang pendamping selain guru di sekolah maupun di dunia bisnis. Ibarat seorang murid, ia lebih baik memiliki seorang pembimbing yang khusus membantu pelajaran murid itu agar lebih bagus prestasinya. Pertanyaannya, apakah Anda sebagai pemilik bisnis franchise memiliki pendamping ( coach ) yang selalu hadir disaat Anda memiliki masalah yang sulit terpecahkan ?

Ini sebabnya mengapa begitu banyak pemilik bisnis franchise yang tinggal di kelas selama bertahun – tahun, karena mereka kurang paham betapa pentingnya memiliki seorang pelatih bisnis di dunia bisnis yang keras dan penuh persaingan ini.

Mental berkelimpahan hanya dimiliki oleh mereka yang sudah memiliki pemikiran kaya. Kaya secara arti luas. Kaya financial, kaya kepribadian, kaya pengalaman, kaya motivasi, kaya inspirasi dan kaya edukasi bisnis. Seorang pembimbing akan memenuhi ruang kosong pemikiran kita dan membantu pengambilan keputusan saat kita mengalami “blanc spot” . Dan memang itulah fungsi utama seorang mentor.

Menciptakan dunia berkelimpahan melalui re-edukasi bisnis, hanya bisa terwujud jika masing-masing  pengusaha (franchise ) mau kembali  belajar tentang bisnis itu sendiri dari kacamata kelimpahan. Bahwa terlalu banyak kekayaan sumber daya alam, ide bisnis dan bahkan sumber daya manusia yang bisa dikelola secara optimal jika tahu caranya. Dan re-edukasi bisnis adalah salah satu cara untuk membuka pintu pengetahuan yang tertutup itu.

Naik kelas adalah kondisi dimana seorang murid sudah lulus tes ujian dan berhak untuk ke pelajaran selanjutnya. Dimana indicator naik kelasnya seorang pengusaha ? Pertanyaan yang perlu dipertanyakan kepada masing-masing diri pengusaha.

Jika profit meningkat dan stabil dari waktu ke waktu, dan cabang mulai berkembang selama masa tertentu dan yangb terpenting bisnis sudah mulai mandiri tanpa keterlibatan Anda didalamnya, maka itu cirri Anda naik kelas. Sebaliknya, jika profit cenderung tetap bahkan menurun dari waktu ke waktu, cabang justru rontok dari 10 menjadi 2 cabang, dan Anda terkunci dalam bisnis Anda sendiri. Itu tanda Anda perlu seorang mentor.

Meng upgrade mind set berkelimpahan memang bukan perkara mudah, perlu kerja keras dan pembimbing sepanjang perjalanan menuju pemikiran itu. Sekali Anda mendapatkan pola pikirnya dan menerapkan prinsip-prinsip kelimpahan dalam kehidupan ini, maka kelimpahan yang sesungguhnya mulai membuahkan hasil. Pikiran adalah bibit, perbuatan adalah pohon sementara hasil adalah buah. Pertanyakan pada diri sendiri, apakah pikiran Anda sudah mencapai level berkelimpahan atau sebaliknya ? Jika belum, mulailah me re-edukasi kembali mind set kita, dan mintalah bantuan pada mentor terpercaya Anda. Salam fantastic ! ***

Herman Susanto

ActionCOACH