JELI MEMBACA PASAR

Jeli melihat pasar adalah langkah awal yang sangat penting sebelum memilih jenis waralaba, bukan hanya jeli memilih waralabanya.  Masalah memilih waralaba yang tepat dan membaca waralaba yang paling prospektif adalah langkah berikut yang memang perlu kecermatan. Namun ada hal penting lainnya yang patut dijadikan bahan pertimbangan bagi pelaku franchise yang ingin membuka usaha waralaba di suatu daerah.

Apabila salah mengambil keputusan karena kurang jeli membaca pasar di suatu daerah yang ingin dijadikan tempat usaha maka potensi kegagalan tidak bisa dielakan. Terlebih lagi bila pelaku bisnis tersebut tidak punya pengetahuan tentang daerah tersebut.

Apa yang harus diperhatikan sebelum membuka usaha waralaba di suatu daerah, berikut beberapa langkah yang penting sebagai bahan perhatian bisnis waralaba anda:

Perilaku konsumen.  Perhatikan seksama perilaku konsumen daerah di mana kita akan membuka waralaba. Tempat boleh ramai, namun belum tentu sifat konsumerismenya tergolong baik akibat kemampuan daya beli yang kurang. Namun kita bisa belajar dari gerai pernik-pernik Strowberi atau Heartwarmer yang merespons gaya ABG masa kini yang doyan mengenakan berbagai asksesori murah meriah, bervariasi, jreng dan tidak membosankan. Tapi kalau sekedar membuat burger atau hotdog, tidak semua orang suka dengan makanan demikian.

Tingkat kesulitan masuknya pesaing (entry barier). Bila produk laku mudah ditiru, maka pesaing potensial pasti akan berebut masuk. Banyak kasus bahwa pesaing malah tumbuh menjamur dari eks karyawan atau yang terwaralaba (franchisee) membuka sendiri usaha sejenis dengan merek beda. Kita lihat menjamurnya penjual pisang goreng serba ‘Pontianak’ di mana-mana, ya tentu saja bagi kebanyakan orang pasti gampang belajar bikin pisang goreng, adonan pun tidak sulit diperoleh resepnya. Akhirnya sesaklah pasar pisang goreng dan tinggal adu inovasi, mirip kasus orang berlomba membuat pisang molen, martabak, sampai perkara Soto Kumis.

Momentum. Mencari saat yang tepat untuk menggebrak pasar adalah perlu kalau memang ingin langsung melejit, daripada malu-malu kucing dan adem ayem, kemudian disalip pengekor yang masuk belakangan namun agresifnya bukan kepalang. Untuk produk tertentu, momentum juga bisa diciptakan.  Bila Anda memiliki produk yang memiliki keunikan cukup menonjol dan bakal dicari konsumen maka buat serangkaian program atau event yang menyedot perhatian. Liburan sekolah dapat dipakai untuk melempar produk yang membidik anak-anak sekolah, liburan Hari Raya juga dapat digunakan sebagai momentum menggarap peluang di kalangan masyarakat yang sedang berlibur. Umumnya gerai makanan sudah dipastikan laku keras dengan omset yang deras.

Kecepatan bertindak. Speed of action atau kecepatan bertindak, lebih suka saya jabarkan sebagai kegesitan menyikapi peluang yang tercium dan segera membuat agenda aksi yang diimplementasikan. Banyak orang yang hanya mengendus peluang tapi tidak mampu memanfaatkannya atau bahkan tidak tahu harus mulai dari mana. Menjadi seorang pebisnis tulen memang harus dilengkapi dengan naluri yang tajam (sense) untuk mengendus peluang serta dorongan yang kuat (drive) untuk beraksi.