Andrianto Sunggoro, Sales Kampung yang Berhasil Meniti Tangga Sukses Menjadi Pengusaha Kuliner

Dari seorang sales di sebuah kampung, ia kemudian merantau ke Jakarta untuk menempa karier. Siapa nyana, kariernya sebagai manager di sebuah restoran membawa nasibnya menjadi pengusaha kuliner rumah makan dengan jaringan terbesar. Bagaimana kisahnya?

Nama Andrianto Sunggoro mungkin masih belum familiar di jagad pebisnis kuliner. Namun sentuhan tangan dinginnya tak bisa dianggap remeh. Tengok saja usaha rumah makannya yang bernama Mr. Crispy. Waralaba kuliner yang didirikannya pada 2016 ini tumbuh mejadi salah satu jaringan terbesar di Indonesi dengan jumlah 30 gerai.

Jaringan cabang bisnisnya tersebar di berbagai dearah, baik di daerah Jawa maupun luar Jawa, yakni di Cibitung bekasi,  Singkawang dan Pontianak- Kalimantan Barat, Denpasar –Bali, Pondok Gede – Bekasi dan daerah lainnya.

Menariknya, rata-rata omzet yang dihasilkan stiap gerainya berkisar antara Rp 150 juta sampai Rp 500 juta per bulan. Dengan harga produk berkisar antar Rp 5000 sampa Rp 30.000, bisa terbayang omzet yang dihasilkan.

Pria yang akrab disapa Andri Sung ini menuturkan, keberhasilan bisnisnya dalam waktu singkat tak lepas dari potensi pasar ayam yang memang besar. Disamping itu, pengolahan produknya juga relatif tidak sulit, sehingga memudahkan operasional sehari – hari.

Rencana mendatang, Andri Sung ingin membawa brand Mr Crispy sampai ke seluruh negara indonesia dan mancanegara. “Memberikan kepuasan pelanggan melalui pelayanan dan kualitas menu terbaik kami,” ujar pehobi kuliner dan traveing ini.

Sebelum, mendirikan Mr Crispy, Andri Sung memulai karir dengan bekerja sebagai sales di kampung halamannya, di Singkawang, Kalimantan Barat. Karena ekonomi yang didapat pas-pasan untuk hidup maka ia memberanikan diri merantau untuk bekerja di perusahaan F&B di bilangan Jakarta.

Sampai pada suatu waktu, perjalanan kariernya membawa dirinya menjadi Manager di perusahaan itu. Namun bukannya bertambah betah dan nyaman di posisinya sebagai Manager, ia malah memutuskan pindah kuadran dengan mengambil “resiko” menjadi pengusaha “Setelah kurang lebih 6 tahun akhirnya saya memutuskan untuk memulai sesuatu yang baru,” bebernya.

Alasan kuat dirinya memilih jalur pengusaha hanya hanya semata-mata ingin memiliki bisnis keluarga sebagai mata pencaharian untuk keluarga. Akan tetapi setelah membuka beberapa cabang ada temen menawarkan untuk kerjasama bisnis waralaba. “Dari situ saya mulai menekuni bisnis franchise sampai sekarang ini,” jelasnya.

Andri Sung mengenal franchise dari seorang teman yang menjadi motivator bisnis dan mendorong dirinya untuk membuka pola franchise. “Dulu ada seseorang yang menjadi sebuah sosok yang menginspirasi saya dan sekaligus beliau sebagai motivator saya, yang membimbing saya sampai bisa mengenal bisnis waralaba atau franchise ini,” kenangnya.

Kendati demikian, bukan berarti perjalanan bisnisnya tanpa kendala. Di awal-awal memulai bisnis Andri Sung mengalami pengalaman pahit yang bermacam-macam “Mulai dari kendala sumber daya hingga harga bahan baku yang kadang sangat fluktuatif. Seperti yang baru – baru ini dialami dimana harga cabe dan ayam yang melambung tinggi,” katanya.

Selain itu, sambung dia, impartasi perilaku dan menjaga mutu juga merupakan tantangan tersendiri, “karena mutu dan pelayanan adalah salah satu kunci utama di industry ini selain rasa yang enak. Hal ini menjadi pahit ketika tim kami tidak maksimal, maka akan ada saja celah yang dapat merugikan pelanggan kami,” tegasnya.

Kendala lainnya yang dihadapinya ialah sumber daya hingga head-to-head dengan kompetitor yang sudah besar. Soal sumber daya ini, kata dia, yang paling penting karena mereka adalah front di bisnisnya yang berhubungan dengan pelanggan kami.

“Sekali lagi Impartasi perilaku dan menjaga mutu adalah tantangan tersendiri, karena mutu dan pelayanan adalah salah satu kunci utama di industry ini selain rasa yang enak. Hal ini menjadi pahit ketika tim kami tidak maksimal, maka akan ada saja celah yang dapat merugikan pelanggan kami,” tambahnya.

Untuk melewatinya berbagai tantangan yang ada, kata Andri Sung, dirinya bersama manajemen berpegang teguh pada prinsip nilai-nilai di atas, menjaga mutu dan impartasi perilaku agar senantiasa terjaga. Lebih dari situ, ia juga terus melakukan imorove bisnis untuk menyesuaikan dengan perubahan.

“Kami juga sudah banyak melakukan pengembangan produk, dimana awalnya hanya kedai ayam goreng kecil, sekarang menjadi restoran keluarga,” tandasnya.

Banyak suka duka yang dilalui Andri Sung selama mengelola Mr Crispy. Namun semua itu merupakan hal wajar yang selalu dihadapi pengusaha umumnya. Dia sendiri menghadapinya dengan sikap yang selalu fokus, punya passion dan drive. “Kekeluargaan juga adalah kunci utama kesuksesan kami, karena kami maju dan kompak mengisi celah-celah yang ada,” katanya.

Ia tak menyebutkan secara detail total biaya yang harus dikeluarkan untuk memulai usahanya. Yang dia ingat kala itu ingin membuka usaha jenis ayam yang pasarnya tidak ada masanya. “Maka dari itu kita membuat 1 restoran dengan identik men utama kita ayam,” bebernya.

Seingat dia, faktor moda tidak menjadi kendala ketika mendirikan usahanya. “Kendala utama kita hanya di SDM. Untuk mengatasinya kita akan terus menerus mencari supaya bisa mendapatkan team yang kompak,” tandasnya sekali lagi.

Ketika memasarkan usahanya di awal, Andri Sung juga tidak begitu kesulitan. Ia mengenakan usahanya melalui medsos sepert facebook, instagram dan pameran franchise.

Andri Sung memberikan tips singkat untuk orang lain. Menurutnya, sukses tidak datang dari apa yang diberikan oleh orang lain, tapi datang dari keyakinan dan kerja keras kita sendiri.

Biodata

Nama Lengkap       : Andrianto Sunggoro

Jenis Kelamin          : Laki-laki

Pendidikan               :  SMA

Data Usaha

Nama Perusahaan             : PT . VARIA BARU MANDIRI

Alamat Perusahaan           :JL.WIJAYA KUSUMA 1 BLOK VV NO 6C.

Bidang Usaha                      : F&B

Omzet Usaha                       : –
Nama Produk                      : MR. CRISPY