
Selepas kuliah anak muda berbakat ini memilih membuka usaha barbershop di daerah Bandung. Bisnisnya berkembang pesat. Sektor bisnis lainnya pun dijajakinya. Bagaimana kiprahnya?
Era bisnis kian terbuka. Dunia bisnis tak lagi disesaki kaum tua saja, namun banyak anak-anak muda dengan bakat kreatif menciptakan berbagai model bisnis. Salah satunya adalah Nirwan Aprindo. Selepas kuliah kuliah, pria kelahiran Jakarta, tahun 1993 ini memilih menempuh jalur wirausaha alih-alih bekerja di perusahaan besar.
Kebetulan dirinya kuliah di Universitas Telkom jurusan Tehnik Industri, Bandung.
Bukan soal kampus yang menjadi tempat kuliahnya yang memicu semangatnya berbisnis, melainkan daerah Bandung yang menyuguhkan suasana kreatif. “Bandung orang-orangnya kreatif semua. Inspirasi bisnis pun datang dari lingkungan daerah sini,” tukas Nirwan.
Maka selepas kuliah pada 2014, dengan tekad yang kuat ia mendirikan usaha barbershop dengan nama Serious Cut Barbershop di Jl. Buah Batu. Bukan kebetulan Nirwan mendirikan bisnis ini. “Di Bandung terutama di skitaran kampus Universitas Telkom, susah mencari tukang cukur rambut. Itulah pertimbangan mengapa mendirikan bisnis barbershop,” jelasnya.
Tidak dinyana usahanya mendapat respon yang positif dari pasar. Serious Cut Barbershop berkembang hingga mencapai 100 cabang di seluruh Indonesia. “Cabang kita hampir ada di berbagai daerah. Mulanya cabang kita di Bandung di Jl. Buah Batu, sekarang pun outlet ini masih ada. Kemudian ekspansi ke Bekasi lalu menyebar ke berbagai daearah Indonesia,” tuturnya.
Di bawah bendera PT. Gasro Gracia, Nirwan mendirikan kantor pusatnya di Kelapa Gading, Jakarta. Rata-rata omzet bisnis mitra bisnis Serious Cut Barbershop mampu meraup Rp 30 juta dengan penghasilan bersih 10 jutaan. Dengan investasi Rp 120 juta mitra bisnis sudah total investasi. “Rata-rata mitra bisnis Serious Cut Barbershop mencapai BEP kurang dari setahun,” ujarnya.
Diakui Nirwan, bisnis barbershop-nya bukan tanpa hambatan. Menurutnya, hambatan di bisnis barbershop ada pada SDM. “Hambatan di bisnis ini SDM. Makanya kita membuat pelatihan atau sekolah barber namanya Indobarber School. Sebab di bisnis ini memang itu saja hambatannya,” ungkapnya.

Karena itu, kata dia, kelebihan Serious Cut Barbershop adalah punya SDM yang handal, friendly, sehingga bisa berinteraksi dengan para customer. Sebab katanya, yang namanya bisnis jasa kekuatannya ada pada people-nya. “Maka SDM ini haru dididik dan diedukasi agar paham menghadapapi customer. Jadi tidak hanya fokus menampikan desain eksterior outlet saja yang mana itu juga sangat perlu,” tegasnya.
Selain itu, yang menjadi kunci keberhasilan bisnisnya adalah membangun relasi yang baik dengan para mitra bisnis. “Mitra bisnis di kita bebas berkreasi selama masih masuk dalam jalur kami atau berada dalam lingkup SOP. Akan tetapi mereka juga harus mendengarkan kami, jangan karena mereka sudah bayar dan merasa punya pengalaman di dunia bisnis bisa seenaknya. Makanya ada beberapa mitra yang buka dua gerai dan itu petanda mereka puas,” beber Nirwan.
Dalam berbinis, prinsip Nirwan ialah menjadi berkat untuk orang banyak. Berkat kepada mitra, konsumen, itu semua katanya harus jadi berkat. Meski demikian ia juga pemimpin bisnis yang tegas. “Saya orang yang tegas, tanpa tegas tidak ada keuntungan. Ada SDM yang mencuri atau masalah attitude ya harus berani pecat. Mitra yang melakukan kesalahan harus ditindak tegas, contoh mengambil produk dari orang lain,” tuturnya.
Nirwan lebih banyak mengalami suka ketimbang duka dalam bisnis. Sukanya ia bisa bantu teman-teman, dan membantu adik- adik muda. Andaipun ada duka dan kendala itu sudah lumrah yang harus dihadapi para pebisnis di mana pun berada.
Lalu apa kunci sukses berbisnis di era sekarang? “Kuncinya sekarang harus pandai berinovasi, punya critical thinking, era amatir sudah selesai, sekarang era professional dan harus berpikir kritis,” jawab pria yang hobi basket ini.
Di samping itu, sambungnya, calon pebisnis mesti menguasai ilmu jualan, kalau di jalan sudah bisa nawarin produk misal jual the botol, jual Aqua di jalan, berarti tinggal di-scale up aja. “Yang tadinya jualan 5 ribu rupiah ditingkatkan jualannya jadi 500 ribu atau 500 juta. Jadi harus berani, jangan malu, tidak ada gunanya ilmu digital kalau di jalan tidak berani,” ungkapnya.
“Saat saat sulit di dalam perjalanan bisnis pasti ada, bisnis ini bisa dihitung tapi tidak bisa diprediksi. Ada saatnya kondisi oke karena ada faktor X jadi tidak sesuai perhitungan. Naik turun tidak apa-apa asal jangan bangkrut. Kuncinya harus kritis dan fokus, jangan serakah dan ikut-ikutan tergiur orang lain. Kritis dan disiplin kuncinya,” tambahnya.
Selain barbershop, Nirwan juga mendirikan bisnis kopi bernama Shot Coffee bersama artis Chelsea Islan yang didirikan pada 2021. Alasannya karena suka kopi, jadi tidak ada salahnya buka kopi untuk kesenangan usahanya sendiri. “Bukan sekedar kopi yang enak tapi berkelanjutan maju bareng membuat kreasi baru,” jelasnya.
Shot Coffee sendiri didirikan di Kelapa Gading. Saat ini hampir memiliki 10 cabang. “Kopi kita enak, petani kopi dan barista nyaman dan bisa dapat gaji yang oke. Investasi mulai dari Rp 100 juta dapat training, konstruksi dll. Rata-rata omzet Shot Coffee Rp 60 juta perbulan untuk konsep yang sederhana. Beberapa varian menu yang ditawarkan antara lain kopi susu gula aren dengan harga Rp 22 ribu, ada juga menu greentea, katsu, karaage, dll,” pungkasnya berpromosi. (ZR)