Titik Krusial Bisnis Franchise

Titik Krusial Bisnis Franchise

Sejatinya setiap bisnis memiliki titik krusial. Jika tidak diatasi oleh sang empunya bisnis, maka dijamin usaha tersebut akan mengalami kemandekan atau bahkan kegagalan. Lalu dimanakah titik krusial bisnis franchise?

Karena franchise adalah pengembangan jaringan maka bisnis ini memiliki dua titik krusial yang harus selalu dijaga. Titik krusial pertama adalah kelayakan usaha tersebut untuk diwaralabakan. Artinya usaha tersebut memang sudah terbukti bertahan lama, memiliki pasar yang matang,  serta tingkat pengembalian modal yang cepat.

Titik krusial yang kedua adalah kesiapan sistem waralaba. Artinya franchisor sudah menjalankan waralaba dengan profesional, sudah memiliki tools mulai dari memasarkan   waralaba, training franchisee, SOP yang lengkap, perjanjian yang adil, metode pengawasan usaha franchisee, serta memiliki SDM khusus untuk  mengembangan franchise dan pendampingan franchisee.

Mengapa kedua titik tersebut menjadi titik krusial? Karena di bisnis franchise, 50% pemegang peran kunci kesuksesan adalah franchisor. Sisanya baru franchisee. Itu artinya, jika franchisor sudah memiliki sistem usaha dan sistem franchise yang baik, termasuk di dalamnya sistem penyeleksian franchisee yang benar, maka usaha waralabanya akan berjalan lancar.

Jadi peran franchisor sangat strategis dalam mendukung kelangsungan usaha. Makanya posisi sebagai franchisor harus lebih banyak terlibat dalam kegiatan operasional sehari-hari, menjalankan usaha sesuai dengan SOP, dan memikirkan keberhasilan outlet miliknya.

Lebih dari itu franchisor juga harus lebih banyak memikirkan brand secara keseluruhan, menciptakan inovasi-inovasi baru, mempertahankan kelangsungan usaha secara keseluruhan, serta melakukan pengawasan dan pendampingan franchisee.

Proses seleksi franchisee adalah juga titik krusial berhasil atau gagalnya outlet. Karena di bisnis franchise itu franchisee merupakan partner franchisor untuk beberapa tahun ke depan. Dia adalah orang yang akan menjalankan usaha franchisor. Oleh karena itu, orang tersebut haruslah orang yang dapat dipercaya oleh franchisor, memiliki kemampuan sesuai dengan keinginan franchisor, memiliki visi dan misi yang sama dengan franchisor, dan merupakan orang yang dapat bekerja sama dengan franchisor untuk menghasilkan keuntungan bersama.

Selain beberapa hal di atas, sebenarnya masih banyak yang harus diperhatikan oleh para pebisnis franchise. Masalah supporting juga menjadi hal yang krusial, dan sangat menentukan sukses atau gagalnya outlet. Makanya sebagai franchisor itu mutlak dan wajib memberikan supporting ke franchisee. Supporting itu mulai dari pemilihan tempat untuk outlet franchisee, persiapan pembukaan outlet, training operasional dan manajemen outlet, hingga bantuan pemecahan masalah yang dihadapi oleh franchisee.

Monitoring yang controling merupakan bagian dari sistem franchise yang harus dimiliki seorang franchisor. Monitoring dan controling  itu sangat berguna bagi franchisor untuk mengendalikan kualitas outlet franchisee agar sesuai dengan standar yang ditetapkan franchisor.