Pendapatan Anjlog, Teguk Tutup Ratusan Gerai

Perusahaan minuman Teguk menutup ratusan gerai. Dari total 145 gerai kini hanya tersisa 35 gerai.

Lantas, apa penyebab Teguk menutup ratusan gerai? Penutupan ratusan gerai disebut karena pendapatan anjlog akibat penurunan daya beli masyarakat sepanjang tahun 2024.

Berdasarkan laporan keterbukaan informasi PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) yang dikutip Jumat (16/5/2025), emiten pemilik merek minuman Teguk, per September 2024 perseroan mencatatkan penurunan  pendapatan sebesar 30,28% yoy menjadi Rp69,8 miliar dari sebelumnya Rp100,12 miliar pada kuartal III/2023. Beban pokok juga ikut turun 27,80% yoy menjadi Rp35,13 miliar dari posisi sebelumnya Rp48,66 miliar.

Selanjutnya laba bruto perseroan berkurang 32,64% yoy menjadi Rp34,66 miliar dari sebelumnya Rp51,46 miliar. Perseroan pun menderita rugi bersih Rp20,1 miliar hingga kuartal III/2024, atau kontras dari laba bersih Rp4,15 miliar. 

“Menurunnya pendapatan dari bulan April 2024 hingga September 2024, mendorong corporate action untuk mengendalikan biaya operasional perusahaan dengan melakukan pengurangan outlet, jumlah karyawan dan pemindahan lokasi kantor utama.”