Pameran Waralaba dan Peluang Usaha IFBC 2025 di Yogyakarta Resmi Dibuka

Menurut data BPS, pada triwulan 1 2025 Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi  sebesar  4,87% (y-on-y) mencapai Rp5.665, 9 triliun. Sektor perdagangan  mengalami pertumbuhan 5,03%.  Pada triwulan 1 2025 ekonomi tumbuh positif di semua wilayah dimana Jawa dan Sulawesi tumbuh diatas pertumbuhan ekonomi nasional. DIY pada triwulan I 2025 ini tumbuh sebesar 5,11% (yoy), peringkat kedua terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. Demikian dikatakan Iqbal Shoffan Shofwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI dalam pembukaan IFBC Expo 2025 di Yogjakarta hari ini, Jumat (30/5/2025).

“Jadi provinsi DIY ini telah melakukan akselerasi yang baik dalam konteks perdagangan, pariwisata bahkan pendidikan yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian,” ujarnya.

Iqbal menambahkan, Menteri Perdagangan mempunyai 3 kegiatan utama. Pertama, penguatan pasar dalam negeri. Kedua, perluasan pasar ekspor, dan ketiga adalah UKM bisa ekspor

“Pameran ini sebenarnya kegiatan pertama, penguatan pasar dalam negeri,” katanya. 

“Dimana kita semua sama-sama setuju, waralaba  merupakan kontributor utama dalam konteks pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia,” imbuh Iqbal.

Peran positif waralaba terhadap perekonomian membuat kegiatan  pameran waralaba dan peluang usaha IFBC 2025 di Yogyakarta memiliki peran strategis bagi daerah.

Pameran IFBC 2025 di Yogyakarta  berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 30 Mei hingga 1 Juni 2025. Tepatnya di Hall A, Jogja Expo Center (JEC) mulai pukul 10.00 hingga 20.00.

IFBC Expo 2025 sendiri merupakan merupakan pameran waralaba dan peluang usaha terbesar di Indonesia, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan PT Neo Expo Promosindo di 5 kota besar termasuk Jogjakarta.

Di Pameran IFBC 2025 Yogyakarta ada lebih dari 100 brand atau merek yang menawarkan peluang usaha, seperti waralaba, investasi, distributor, keagenan atau kemitraan

Nilai investasi maupun sektor bisnisnya pun beragam. Mulai dari Rp2,9 juta hingga Rp1,5 miliar. Sektornya dari bisnis kuliner, minuman kekinian, laundry, hingga layanan kesehatan.