
Di Indonesia bisnis waralaba yang banyak diminati adalah di sektor makanan dan minuman. Hal ini bisa dilihat dari pelaku waralaba di sektor ini yang menurut Kementerian Perdagangan mendominasi hingga 47%.
Menyusul sektor makanan dan minuman, sektor lain yang adalah retail sebanyak 15,28 persen; jasa pendidikan nonformal sebanyak 10,42 persen; jasa kecantikan dan kesehatan sebanyak 10,42 persen; laundry sebanyak 6,25 persen; serta usaha lain-lain termasuk biro perjalanan, properti, hotel, karaoke, atau otomotif.
Sektor makanan dan minuman paling diminati di Indonesia karena bisnis di sektor ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis bisnis lainnya. Diantaranya, bisnis ini memiliki karakter cash basis, yaitu langsung bayar. Selain itu, bisnis makanan dan minuman juga bisa dilakukan dimana saja, bisa dirumah, dipinggir jalan, di mall, di tempat wisata, di perkantoran dll.
Menariknya lagi, bisnis makanan dan minuman memiliki pilihan investasi yang lebih beragam. Mulai dari yang low investment hingga high investment.
Pilihan dari kita sebagai investor tergantung tujuan yang ingin diraih. Jika tujuan kita ingin sekedar mencari penghasilan tambahan dengan berjualan di pinggir jalan model gerobak atau booth misalnya, maka tidak memerlukan investasi besar. Berbeda jika tujuan kita lebih besar misal bikin resto di mall atau stand alone maka investasinya juga besar.
Namun yang perlu diingat dalam bisnis makanan dan minuman itu bukan sekedar apa yang ingin kita jual. Tetapi yang paling penting adalah apa yang konsumen inginkan.
Apabila apa yang kita jual tidak sesuai dengan apa yang konsumen inginkan maka secara otomatis tidak akan ada penjualan yang sesuai dengan yang diinginkan sehingga kebangkrutan usaha akan terjadi dengan cepat.
Bisnis makanan dan minuman termasuk bisnis yang sangat ketat persaingannya. Jika ingin memasuki bisnis di sektor ini ada tujuh hal yang perlu diperhatikan, pertama, Jenis produk yang akan dijual. Kedua, Jenis konsumen yang akan disasar . Ketiga, Harga jual produk. Keempat, tata cara distribusi dan produksi (jarak lokasi terhadap dapur pusat). Kelima, tata laksana pelayanan . Keenam, Menu. Dan ketujuh, Management operasional.
Satu hal, hindari bisnis makanan dan minuman yang sekedar coba-coba. Pastikan terlebih dahulu apakah bisnis yang akan dijalani memang memiliki potensi keberhasilan usaha.
Lakukan survey dengan mendatangi lokasi, jangan takut untuk bertanya ke calon konsumen sasar tentang apa yang mereka inginkan dan apakah mereka mau membeli produk yang akan anda jual.
Kenali sebelum membuat usaha agar anda tidak perlu mengganti konsep usaha setelah usaha berjalan akibat produk yang anda jual tidak diminati oleh konsumen.