Ini Ciri-Ciri Bisnis Waralaba yang Perlu Anda Hindari

Membeli waralaba menjadi pilihan bisnis yang menarik dibanding membuka usaha sendiri. Membeli waralaba risiko bisa ditekan alias rendah. Mengapa? Pertama, karakteristik waralaba adalah provent track record, yakni memiliki prestasi dan kemapanan yang baik dalam berbagai hal. Kedua, teachable yakni mudah diimplemen tasikan dan diajarkan. 

Keuntungan membeli waralaba yang sudah provent ada ada tiga. Pertama, biaya lebih efisien. Mengapa? Jika set up sebuah bisnis baru itu butuh upaya dan sumber daya yang besar. Kedua, risiko minimal karena system operational backup yang tertata dengan baik. Ketiga, pengembangan sumber daya. Waralaba yang sudah provent, franchisornya pada umumnya punya tanggung jawab dalam mengembangkan sumber dayanya demi memenangkan pasar dan persaingan.

Kendati demikian tak jarang ditemukan bisnis-bisnis yang belum waralaba tapi mengaku-ngaku waralaba. Bisnis yang belum terbukti menguntungkan tapi mengaku-ngaku untung besar dan BEP cepat. Oleh karena itu Anda harus mengetahui ciri-ciri waralaba yang harus dihindari, agar Anda terhindar dari kerugian.

Pertama yang harus dihindari adalah bisnis atau waralaba yang belum terbukti provent track recordnya. Seperti usia usahanya masih baru berdiri, laporan keuangannya tertutup (jika tertutup ada kemungkinan tidak menguntungkan), belum memiliki cabang, dll.

Kedua, bisnis waralaba yang harus dihindari adalah jika tidak memiliki training centre (TC). Biasanya jika tidak punya TC, operational support terhadap franchisee juga akan rendah.

Ketiga, mereknya belum terkenal. Biasanya kalau merek tidak atau belum terkenal itu jarang atau  sedikit sekali melakukan aktifitas branding baik di digital maupun sosial media.

Keempat, belum punya sertifikat merek dari Ditjen HKI. Ini penting karena syarat dikatakan bisnis itu waralaba adalah punya sertifikat merek serta punya STPW. (Surat Tanda Pendaftaran Waralaba).

Kelima, waralaba yang tidak melakukan inovasi baik dari sisi produk, pelayanan, kemasan dll. Ini penting karena menyangkut research and development (R&D). Waralaba yang tidak melakukan R&D terus menerus ada indikasi franchisornya tidak memiliki kompetensi di bisnis.