Ini Cara Menjadi Franchisee Sukses

Ini Cara Menjadi Franchisee Sukses

Ada semacam persepsi yang mengatakan menjadi franchisee tidak perlu bersusah payah. Franchisee tinggal menunggu hasil karena semua sudah dijalankan oleh franchisor. Ini merupakan persepsi yang salah bagi seorang franchisee. Franchisee merupakan figure seorang pengusaha yang punya tanggung jawab untuk menyukseskan usahanya. Menjadi franchisee tidak lantas ongkang-ongkang kaki dan menunggu setoran dari outletnya tiap bulan. Untuk itu, franchisee juga dituntut bekerja keras membangun unit bisnis franchisenya.

Pada dasarnya, franchisor hanya menjual pengalaman dan sistem serta bertanggung jawab memberikan support. Tetap diperlukan interaksi dari franchisee sebagai pengusaha terhadap bisnisnya agar berjalan dengan benar. Dalam menjalankan usaha, baik sebagai franchisee atau independen, adalah sama saja, yaitu menuntut kerja keras pemiliknya. Hanya saja, dengan menjadi franchisee, berarti Anda telah mengantongi 15% tingkat keberhasilan dibanding mereka yang membuka usaha sendiri secara independen. Menjadi franchisee akan lebih mudah karena memiliki panduan menjalankan bisnis yang lengkap dari franchisor. Selebihnya, franchisee harus bersungguh-sungguh menjalankan bisnisnya berdasarkan manual yang diberikan franchisor.

Dalam kenyataan di lapangan, memang ada beberapa bisnis franchise yang menawarkan franchiseenya tidak perlu bersusah payah memikirkan unit bisnisnya. Segala hal sudah dilakukan oleh franchisor. Namun hal itu bukan tipe dari bisnis franchise yang sesungguhnya. Dari berbagai referensi mengenai franchise, franchisee dituntut memiliki keterlibatan yang tinggi dan waktu yang lebih panjang dari sekedar pengalamannya menjadi karyawan pada sebuah perusahaan.

Dari sisi franchisor sendiri, tidak dibolehkan memberikan jaminan bahwa usaha yang ditawarkan akan berhasil walaupun sebenarnya ketika franchisor menjual paket unit bisnisnya, kemungkinan berhasilnya cukup tinggi. Karena seperti dijelaskan sebelumnya, pada hakekatnya franchisor menjual pengalaman dan sistem yang sudah proven. Selebihnya, ditentukan sejauhmana franchisee menjalankan usahanya secara benar berdasarkan manual yang diberikan franchisor.

Dalam hal inilah peran franchisee sangat menentukan keberhasilan sebuah unit bisnis franchise. Franchisor memiliki kewajiban untuk men-support usaha franchiseenya, namun tetap saja interaksi yang intim dari franchisee sebagai pengusaha terhadap bisnisnya masih diperlukan. Justru ini yang lebih penting, bagaimana franchisee menuruti panduan yang diberikan kepadanya. Secara teoritis, franchisor yang berhasil adalah mereka yang bisa menjadikan franchiseenya berhasil juga. Bahkan, 90% keberhasilan franchisee bisa sukses karena franchisornya juga sukses. Tapi dengan syarat, franchisee melakukan semua yang menjadi prasyarat keberhasilan usaha, mulai dari pilihan lokasi hingga melakukan standarisasi usaha.

Tapi jangan lupa, ada sisa 10% yang cukup dominan mempengaruhi ketidakberhasilan franchisee meskipun franchisornya sukses. Yang termasuk 10% ini misalnya, franchisee tidak tertarik dengan bisnis tersebut karena dibelikan orang tuanya. Karena sejak awal, mereka membeli franchise hanya untuk trial and error atau sekedar memberi pelajaran bagi anaknya, bukan karena ingin mendapat profit dari bisnis tersebut. Untuk itulah, keterlibatan secara intens, kesukaan terhadap bisnis, serta fokus, menjadi keniscayaan yang harus dimiliki franchisee jika ingin usahanya berhasil.

Disinilah letak pentingnya peran dari franchisor dalam meneliti kecenderungan calon investornya. Jika tidak selektif memilih mitra franchise sehingga menyebabkan kegagalan, bukan tidak mungkin akan dicatat sebagai record buruk oleh calon investor lainnya. Ujungnya, dapat menurunkan image merek bisnis franchisor.

95% franchisee yang sukses dan berhasil gemilang adalah mereka yang selain sebagai owner, juga menempatkan diri sebagai manager operasional unti bisnis franchisenya. Franchisee yang dilengkapi dengan panduan bisnis, yaitu manual yang lengkap dan tersusun, memungkinkannya untuk lebih tertib dan mengerti akan kedisiplinan (kepatuhan terhadap aturan bisnis franchise) dalam menjalankan bisnisnya.

Sejumlah faktor umum yang terdapat pada franchisee sukses menjalankan bisnisnya antara lain, memiliki semangat belajar, mau bekerja keras, punya kemampuan menjual, tahan stres, mau menerima arahan, dan memiliki sumber keuangan yang baik. Dengan demikian, menjadi franchisee berarti menjadi seorang pengusaha yang sanggup bekerja keras dan mendedikasikan pikiran dan tenaganya guna kesuksesan usahanya. Tidak sedikit franchisee yang justru lebih sukses menjalankan usahanya dibandingkan franchisornya sendiri. Tetapi sebaliknya, tidak sedikit juga franchisor yang hebat sementara franchiseenya gulung tikar.

Persepsi ongkang-ongkang kaki bagi franchisee sudah selayaknya dibuang jauh-jauh. Dalam bisnis apa pun, tidak ada jaminan untuk sukses. Jika memang betul gagal, jaminan paling top yang diberikan franchisor dalam bisnis franchise adalah take over.