Ilham Subandoro, Berkat Tangan Dinginnya Bisnis Joomba Smoothies Tambah Moncer

Di tangan pemuda ini, Joomba Smoothies berkembang pesat menjadi pemain yang diperhitungkan di sektor bisnis F&B. Kuncinya adalah berpikir strategic dan inovatif!

Bermula pada tahun 2020, dua orang mahasiswa Universitas Pelita Harapan yang baru saja lulus punya inisiatif mendirikan sebuah usaha. Usaha tersebut bergerak di bidang F&B, yaitu minuman smoothies yang tengah trend kala itu. Bisnis yang diberi nama Joomba Smoothies itu pun tumbuh berkembang dengan baik. Terlebih lagi Ketika itu masa pandemi di mana minuman sehat banyak diminati Masyarakat untuk meningkatkan imun tubuh.

Maka berkembanglah Joomba Smoothies menjadi salah satu pemain minuman smoothies yang banyak digemari customernya. Melihat pergerakan bisnis Joomba yang tumbuh pesat, perushaan Number Capital pun melirik brand Joomba Smoothies. Dan pada 2024 merek ini pun resmi diakuisisinya.

Setelah berpindah kepemilikan, Ilham Subandoro pun dipercaya mengelola Jumba Smoothies. Rupanya di tangan pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini Joomba Smoothies berkembang pesat hingga memiliki 36 outlet tersbar di berbagai wilayah Indonesia. “Cabang kita saat ini sudah sampai di Surabaya dan Palembang,” ujar pria muda kelahiran 2001 ini.

Harus diakui, di tangan pria inilah bisnis Joomba Smoothies semakin berkibar. Tidak hanya dari sisi penyebaran gerai saja, namun juga inovasi produk dan sinergi bisnis dengan para vendor. “Sejujurnya, sewaktu Joomba Smoothies baru saja diakuisisi Number Capital, bisnis ini sedang lesu kinerjnya. Banyak hal yang harus diperbaiki dan tingkatkan,” jelasnya.

Ilham yang memiliki background sebagai business consultant pun melakukan beberapa perubahan untuk memacu kinerja dan pertumbuhan bisnis Joomba Smoothies. Salah satunya adalah berpikir strategic, yakni merencanakan program bisnis jangka menengah dan panjang dengan berkolaborasi dengan berbagai perusahaan. Kedua, berinteraksi dengan mitra bisnis secara intens dan mengubah sikap bisnis mereka, agar jangan pasif berinvestasi saja namun juga aktif jemput bola, aktif menjalankan bisnis.

Ketiga, mengubah mindset karyawan agar produktif. Terutama bagian R&D untuk senantiasa tampil inovatif mengeluarkan berbagai kreasi produk Joomba Smoothies. “Di samping itu, kami juga kerja sama dengan perusahaan Element, kemudian juga mengikuti bazar dan juga Franchise Expo. Dari pameran franchise tahun kemarin saja kami bisa mendapatkan 7 mitra bisnis,” ujar Ilham.     

Joomba Smoothies sendiri menawarkan kemitraan dengan total investasi Rp 149 juta. Investasi tersebut sudah semua peralatan bisnis termasuk island booth. “Jadi mitra bisnis sudah tinggal memulai bisnis saja dengan investasi tersebut. Akan tetapi itu semua belum termasuk sewa tempat ya. Bisnis kita umumnya beroperasi di mal-mal, rumah sakit, dan di perkantoran,” beber Ilham.

Ia mengungkapkan, rata-rata mitra bisnis Joomba Smoothies mampu membukukan omzet Rp 30 juta – Rp 60 juta perbulannya. “Para mitra bisis mencapai BEP di tahun pertama yaitu di bulan kedua belas. Terkadang ada juga yang mitra bisnis yang BEP ketika 7 bulan berjalan. Kita memungut royalty 1,5 juta perbulannya. Itu flat ya setiap bulannya,” jelasnya.

Diutarakannya, royalty fee tersebut digunakan manajemen Joomba Smoothies untuk mensupport para mitra bisnis, mulai dari grand opening, training karyawan, pemilihan bahan baku dan harga jual, pemasaran, sales insight hingga kolaborasi dengan para vendor bisnis,” ungkap pria yang hobi main bulu tangkis ini.

Dengan demikian, lajutnya, Jooomba Smoothies selalu bergerak melakukan perubahan dan perbaikan bisnis. “Karena di era yang semakin kompetitif ini kalau kita tidak bergerak akan digilas pasar dan pesaing. Filosofi bisnis yang saya anut sederhana, bergerak dan berinovasi atau mati. Karena tidak ada bisnis yang stabil. Kalau kita diam saja waktu yang akan menghabiskan kita. Maka kami menciptakan hal-hal baru untuk stabilitas bisnis,” tandasnya.

Ilham kini memiliki 50 karyawan untuk back office di perusahaannya yang bernama PT Joomba Karya Indonesia, yang berlokasi di Karawaci Tangerang.  Kedepan ia memiliki target membuka 20 outlet di tahun 2025 ini. “Selain itu, kita juga akan mengeluarkan produk baru untuk menyambut bulan puasa, kita juga sedang menggodok program promo di bulan suci nanti,” ungkpanya.

Joomba Smoothies sendiri dikenal sebagai pemain minuman sehat yang menawarkan berbagai minuman rasa kaya buah, yogurt dengan rasa fun dan sehat. “No sugar, pemanis kita terdiri dari buah dan madu. Jadi ini benar-benar minuman sehat. Best seller kami antara lain Berry Wild, Tropical Mango, dan Queen Elizabeth Chocolate. Harga poduk smoothies berkisar 30k sampai 38k. Total ada sekitar 15 varian produk saat ini,” tutur Ilham.

Lalu apa hambatan di bisnis ini? “Hambatannya adalah hadirnya para pesaing. Banyak para pesaing yang muncul menawarkan harga murah yang menonjolkan rasa dan visual saja, namun merusak kesehatan,” jawabnya.

Namun yang menggembiarakan, kata dia, masyarakat sudah aware dengan kesehatan. Sehingga olahraga dan kegiatan kesehatan saat ini tengah happening seperti menjamurnya gym dan tempat fitness, lari pagi, dan aktivias lainnya. “Nah di sana kita hadir, kita juga ikut bazar di setiap event kegiatan olahraga,” terangnya.

Bagi calon pebisnis yang ingin menekuni dunia usaha, Ilham memberikan tips, yaitu harus mau adaptasi. “Sebab pebisnis yang tidak adaptasi berarti tidak jeli melihat pergerakan pasar. Pebisnis yang berhasil dia yang mampu melihat peluang di pasar. Apa yang pasar butuhkan dia bisa memenuhinya,” pungkas sarjana dari ITB Bandung ini.