
Membuat rencana bisnis atau business plan adalah hal penting ketika ingin membangun bisnis. Rencana bisnis adalah acuan untuk mencapai tujuan bisnis. Jika salah dalam membuat rencana bisnis maka bisa dipastikan bisnis tidak sukses, dan investor pun tidak akan ada yang tertarik untuk menanamkan modalnya.
Kesalahan dalam membuat rencana bisnis, dan ini sering terjadi adalah; Pertama salah dalam mengidentifikasi peluang.
Sebuah bisnis baru sebenarnya lahir karena adanya peluang dan bukan karena ada produk baru atau jasa yang baru. Produk dan jasa baru akan muncul karena adanya kebutuhan baru atau masalah yang belum terselesaikan yang ada di masyarakat. Dan bicara soal peluang sangat erat hubungannya dengan pengertian pasar.
Pasar adalah sejumlah calon pelanggan dengan daya beli tertentu. Pelanggan ini bisa individu atau organisasi maupun perusahaan. Sementara itu peluang adalah sebuah bagian dari pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah tertentu yang dapat ditemukan atau diciptakan solusinya. Produk adalah gagasan kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan masalah atau kebutuhan calon pelanggan.
Disinilah kita bisa melihat bagaimana peluang terbentuk. Proses ini disebut sebagai opportunity driven entrepreneurship atau sebuah kegiatan entrepreneurship yang didorong oleh adanya peluang.
Lebih jelasnya, sebuah peluang usaha harus dapat digambarkan dalam bentuk jawaban pertanyaan sebagai berikut. Pertama siapa calon pelanggan, berapa banyak jumlah mereka dan berapa harga satuan dari produk inovatif yang akan dijual ke pasar. Dari informasi ini tergambar besar nilai yang akan dikelola serta seberapa besar peluang keberlanjutannya.
Kedua, salah mendefinisikan arti produk inovatif. Secara sederhana pengertian produk inovatif adalah produk yang diterima pasar.
Ketika sebuah produk masih memiliki peluang untuk ditolak oleh pasar maka produk tersebut artinya belum selesai melewati proses inovasi.
Dengan kata lain sebuah produk yang disebut inovatif adalah produk kreatif yang sudah diterima oleh pasar.
Ketiga, salah dalam membuat business model dan business strategy.
Business model secara khusus berbicara tentang bagaimana sebuah system usaha menghasilkan arus penjualan.
Kesalahan menjelaskan model usaha sama saja gagal meyakinkan investor untuk melihat bagaimana nilai financial diciptakan, bagaimana profit terbentuk, dan seberapa berlanjutnya bisnis tersebut dimasa mendatang.
Keempat, salah memilih tim yang akan menjalankan bisnis tersebut. Dan asal tahu saja, untuk menjalankan sebuah bisnis baru itu minimal ada tiga fungsi yang harus berjalan: inovasi, pemasaran dan operasional.
Maka seluruh gagasan yang diusulkan harus berujung kepada kapasitas tim untuk bisa menjalankannya. Kapasitas menjalankan tiga fungsi ini tidak harus dimiliki oleh satu orang individu melainkan oleh tim.