
Semula pria yang satu ini menggeluti bisnis F&B di sektor frozen food. Namun apa boleh buat. Peruntungan di bisnis tersebut belum berpihak padanya. Bisnis yang belum beberapa lama itu pun harus gulung tikar. Usaha F&B yang didirikannya boleh padam, namun gelora usaha dalam dirinya tidak ikut padam. Ia masih ingin menggeluti suatu bisnis yang membawa dirinya ke peruntungan.
Pada suatu waktu, ia bertemu dengan salah seorang sahabat yang sudah lama menggeluti bisnis jasa logistik. Dari perbincangan dengan sahabatnya itulah semangat bisnisnya membuncah kembali untuk menggeluti bisnis jasa logistik. Pasalnya, menurut data BPS bisnis logistik memiliki nilai 200 triliun. “Sebuah nilai peluang bisnis yang cukup besar sekali. Salah satu bisnis yang tidak ada matinya,” tandas pria yang bernama lengkap Heri Hidayat.
Ia pun menggeluti bisnis logistik bersama rekannya dengan nama Sarana Mulia Logistik pada 2018. Pertumbuhan bisnisnya rupanya mencatatkan growth yang mengesankan. Di beberapa tahun awal mencapai pertumbuhan di angka Rp 8 miliar, hingga di tahun 2021 menyentuh angka 90 miliar. “Pertumbuhan bisnis kami fantastis, kami pun semakin pede menawarkan kemitraan,” tuturnya.
Pada tahun November 2022, ia meluncurkan brand LINKEXPRESS untuk menggarap industri franchise dengan skema kemitraan. Kehadiran LINKEXPRESS memberikan warna tersendiri dalam layanan logistik bagi masyarakat Indonesia dengan keunggulan harga yang super kompetitif melalui tagline kami Satu Kota Satu Harga.
“Kami juga akan terus mengembangkan layanan LINKEXPRESS berbasis platform teknologi, sehingga menjadikan bisnis logistik akan semakin mudah dan terbuka untuk semua pelaku usaha. Dengan pengembangan tersebut nantinya setiap orang dapat berpartisipasi dan berpartner dalam bisnis logistik dengan platform teknologi LINKEXPRESS, oleh karena itu semboyan kami adalah Expression Of IT,” ujar Heri membeberkan keunggulan bisnisnya.
Menghubungkan Seluruh Wilayah Nusantara Melalui Platform Logistik LINKEXPRESS merupakan visi perusahaaanya. “Dengan jaringan kami yang terus tumbuh dan akan hadir di 514 kota di Indonesia, memudahkan usaha dan bisnis anda untuk berkembang dan menjangkau seluruh nusantara. Pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lain. Pengirimannya mulai dari door to door, for to door, for to pot sampai ekspor impor,” terang Heri.
Saat ini, kata dia, cabangnya sudah ada di lebih dari 10 di pulau Jawa. Namun di luar pulau jawa punya lebih dari 40 cabang. “Targetnya membuka 10 cabang baru di Jabodetabek pada tahun depan, jadi kami melakukan pengembangan secepatnya,” tandasnya.
“Salah satu kelebihan jasa logistik kami antara lain sudah bisa mengirim barang ke seluruh Indonesia. Yang bisa mengirim ke seluruh wilayah Indonesia paling ada 10 perusahaan dari sekian ratusan jasa pengiriman. Kedua, kelebihna kami memberikan garansi barang hilang senilai barang itu, kalau di peraturan kan gantinya 10 kali ongkir,” sambungnya.
Heri mengatakan, LINKEXPRESS membuka peluang bisnis kemitraan dengan investasi mulai dari Rp10 juta. Investasi tersebut sudah termasuk material promosi, dan perlengkapan usaha. “Sementara untuk peluang bisnis lainnya adalah Link Cabang dengan investasi Rp 1,2 miliar belum termasuk tempat, tapi mitra cukup duduk manis saja karena usahanya itu semua kami kelola,” jelasnya.
“Jadi Link Up atau Link Cabang itu yang pengelolaanya seperi Alfamart dan Indomaret. Luas bangunan 4×6 meter dua lantai. Yang sudah berjalan untuk sistem kemitraan ini profitnya 1,1 miliar selama lima tahun. Investasi itu sudah termasuk renovasi, furniture kantor, biaya operasional 5 tahun, dan biaya management fee juga,” tambahnya.
Heri mengungkapkan, rata-rata omzet LINKEXPRESS mencapai Rp 10 juta sampai Rp 30 juta. Sementara Link cabang Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar perbulan. “Diperkirakan mitra LINKEXPRESS mencapai BEP kurang lebih 5 bulan, sedangkan Link Cabang estimasinya BEP di tahun ketiga,” ungkap pria kelahiran Lampung, pemilik gelar S1 di UI dan S2 di ITB Bandung ini.
Dituturkan Heri, kesulitan awal di bisnis jasa logistik yang digelutinya adalah meyakinkan klien untuk menggunakan jasa LINKEXPRESS, karena ini brand baru. “Untuk awal strateginya meyakinkan mereka para customer untuk mencoba dulu, dari situ tumbuh kepercayaan. Karena biaya yang kita tawarkan cukup kompetitif. Untuk jasa logistik di wilayah Jabodetabek Rp 1.800 perkilo, kalau ke Bandung saja Rp 2500,” katanya.
Kunci keberhasilan lainnya menjaga kepercayaan. Setelah customer trial maka 24 jam kita menjaga kepercayaan mereka. “Account Executive kita bekerja 7×24 jam. Tim kami senantiasa mengedukasi customer. Tim kita harus mejaga nilai nilai peusahaan dan menjiwai, karena mereka adalah representasi perusahaan,” ujarnya.
“Yang menjadi pendukung bisnis saya adalah Istri dan kesabaran orang tua di tahap awal. Kemudian bagaimana mengedukasi peope yang fresh graduate, yang basic-nya bukan orang logistik. Itu yang kita hire. Dari people kita melakukan pengembangan SDM untuk kita mantapkan, agar menjadi karyawan yang loyal,” pungkas pehobi baca ini. (ZR)