

Srikandi yang satu ini tak hanya piawai menekuni dunia medis, namun juga dunia kopi. Walhasil ia pun sukses berbisnis kopi dengan nama Kopi Ruang Hati. Gerainya sudah menyebar di kota-kota besar Indonesia.
Bermula dari kegeramannya melihat bisnis kopi merek asing yang begitu menjamur di Indonesia. Sedangkan bisnis kopi lokal cenderung stagnan, tidak ada yang memiliki jaringan sebesar merek kopi asing. Padahal biji kopi terbaik Indonesia sebagian besar dipasarkan ke luar negri. Kalaupun Di Indonesia ada, seringkali dijual dengan harga mahal di kafe-kafe besar.
Kebetulan dirinya penyuka kopi. Mendapatkan fakta demikian dan melihat fakta lainnya bahwa dari Aceh sampai Papua tumbuh biji-biji kopi terbaik, Artinya bahan bakunya berlimpah. Maka dirinya bertambah semangat untuk menggeluti bisnis kopi. “Sayangnya, banyak masyarakat Indonesia yang belum tahu dan belum merasakan kopi-kopi terbaik Indonesia,” ungkapya dengan nada prihatin.
Wanita yang bernama lengkap dr Siti Asiah Anggraeni, M.MRS ini pun mendirikan kedai kopi dengan merek Kopi Ruang Hati pada tahun 2015. Di samping ingin menyampaikan kopi-kopi terbaik di Indonesia yang tersebar dari Aceh sampai Papua, ia juga berharap, melalui Kopi Ruang Hati orang Indonesia bisa merasakan kopi-kopi terbaik dengan harga terjangkau.
Namun demikian, naluri bisnisnya melihat bahwa perkembangan selera konsumen saat ini ialah menginginkan produk kopi susu yang lebih simpel dan kekinian.”Saya melihat perkembangan pasar berikutnya yang ternyata menjadi trend pasarnya menginginkan produk produk kopi susu,” ujar wanita yang akrab disapa Asiah ini.
Maka Kopi Ruang Hati pun dikonsepnya sebagai kedai kopi yang mengkombinasikan konsep coffee fresh to go dengan dine in coffee yang menyajikan menu-menu lebih simpel. “Karena kebiasaan masyarakat kita yang suka kopi untuk sosialisasi. Nongkrong dan ngobrol,” katanya.
Terdapat 28 varian minuman panas dan dingin yang ditawarkan Kopi Ruang Hati, mulai dari kopi, milk tea, fresh milk hingga bubble. Kopi best seller yang sering dicari para konsumen adalah ice kopi gula aren, kopi banana dan rum regal, serta ice kopi susu caramel.
Walhasil, Kopi Ruang Hati mendapatkan ruang istimewa di antara merek-merek kedai kopi yang tumbuh di Indonesia. Racikan kopinya mendapat ruang khusus di hati konsumen. Tak heran jika gerainya sudah tersebar di berbagai kota besar Indonesia.
Saat ini Kopi Ruang Hati memiliki 26 gerai yang tersebar di Cepu, Ambon, Bandung, Balikpapan, Bandar Lampung, Batam, Semarang, Demak, Bengkulu, Depok, Makassar, Surabaya, Bali, Pangkal Pinang, Purwokerto, Salatiga, Pontianak, Tasikmalaya.
Rata-rata mitra binisnya mencapai balik modal dalam kurun waktu sekitar 6-18 bulan tergantung fasilitas gerai dan kondisi market setempat. Rencana mendatang Asiah, ingi membuat brand Kopi Ruang Hati makin dikenal masyarakat secara luas.
Harus diakui, keunggulan Kopi Ruang Hati terletak pada Kombinasi konsep coffee fresh to go dan Dine in coffee shop. Artinya, produknya tidak pure coffee atau kopi murni. Melainkan kombinasi antara kopi dan susu juga perasa lainnya. Selain itu, produknya juga harus fresh to go. Dengan kata lain, produk tersebut dibuat secara fresh dan bisa langsung dibawa pelanggan untuk take away atau pun diminum di tempat.
Keunggulan tersebut tak banyak dimiliki kompetitor yang umumnya hanya menyajikan menu kopi susu saja.
Asiah mengatakan, basicnya, secara manajerial dari usaha sebelumnya yang lebih awal berdiri, yaitu klinik kecantikan. “Secara produk, banyak mencoba produk produk kopi yang ada di pasaran kemudian mencoba mengkreasikan produk produk hingga dirasa bisa sesuai dengan taste pasar,” jelasnya.
Sebelum memulai bisnis Asiah melalukan analisa sederhana, melakukan pengamatan terhadap pasar kopi yang pasarnya semakin membesar karena telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. “Terlebih dengan perkembangan produk kopi susu saat ini, yang semua golongan usia bisa menikmati. Sehingga secara peluang bisnis menjadi makin besar atau berkembang,” katanya.
Selanjutnya, Asiah menjalankan usahanya secara alamiah, mengalir saja. Melihat ada peluang, kemudian feeling trend bisnisnya akan terus berkembang, karena life style dan produknya makin bisa diterima semua golongan usia. “Kemudian bisa menciptakan produk dengan citarasa yang bisa diterima pasar. Selanjutnya, berkembang hingga saat ini,” bebernya.
Kendati demikian bukan berarti dia tidak melakukan persiapan. Untuk membuat produk misalnya, Asiah terlebuh dahulu riset di pasar untuk melihat produk apa saja yang laku atau banyak diinginkan konsumen. Misalnya, Kopi Susu Aren. “Dari situ ditentukan bahan bakunya apa saja. Kemudian, dicari pembeda dari produk produk sejenis yang ada di pasaran,” bebernya.
Misalnya, sambung dia, arennya harus dari bahan baku yg alami atau asli, tidak berupa perasa atau essense. Juga konsistensinya dibuat lebih kental dan lainnya.
Setelah didapat formulasi yg diinginkan, mulai disampaikan produk tersebut ke pasar. “Untuk saat ini, peran sosial media sangat penting dalam memperkenalkan produk secara luas di pasaran,” ucapnya.


Asiah tidak mengalami hambatan besar saat memulai bisnis kopi ini. Semua proses bisnis berjalan sesuai rencana karena di-handle oleh tim marketing yang telah berpengalaman. “Sehingga telah tahu apa yg harus dilakukan dalam memperkenalkan produk kami di pasaran, khususnya via sosial media. Untuk modifikasi produk sudah pasti dilakukan. Dalam hal ini, mencoba mencari formula produk yang terbaik dan berbeda dari yang banyak ada di pasaran,” jelasnya.
Asiah memasarkan Kopi Ruang Hati kepada media yang tepat baik Pemasaran secara offline maupun online. Secara offline dengan mengonsep gerai secara menarik, membuat standar produk sehingga kualitas produk bisa terjadi, serta membuat standar pelayanan yang bagus.
Sehingga pelanggan merasa puas saat datang ke gerai kopinya secara langsung. “Secara online, kami berusaha meningkatkan branding atau awareness masyarakat terhadap produk, khususnya brand kami via sosial media,” tuturnya.
Lalu apa saja kendala di bisnis ini? Sebenarnya bukan kendala, kata Asiah, lebih tepatnya dikatakan sebagai tantangan. Tantangannya di awal usaha adalah bagaimana bisa mempunyai produk yang bisa diterima di pasar. Produk yang umum di pasaran, tapi mempunyai karakteristik rasa yang berbeda. Intinya tantangan bagaimana bisa menciptakan produk yang lebih unggul dari yang lainnya.
Selanjutnya, jelas dia, tantangan bagaimana membuat orang bisa tertarik dengan produk tersebut, kemudian mau mencobanya. “Setelah orang suka dengan produk kita, dan akhirnya terjadi banyak permintaan, tantangan berikutnya adalah bagaimana membangun manajemen stok yang baik sehingga bisa terus memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang,” terangnya.
Pengalamannya sejak 2015 dalam menjalankan usaha kopi membuat Asiah banyak belajar dalam menjalankan usaha ini, dan secara bertahap telah membuat kami membangun konsep manajerial dalam stok bahan baku, produksi, pengembangan produk pemasaran, dan pengawasan.
Secara umum kinerja Kopi Ruang Hati berjalan sangat bagus dengan omzet bisnis yang memuaskan. Hanya saja sejak pandemi Corona, banyak keterbatasan keterbatan yang membuat nadi bisnis menjadi lebih lambat,” ujar wanita yang juga sukses menjalankan bisnis Klinik Kecantikan yang masih berjalan hingga sekarang.
Ada suka dan duka dalam menjalani usaha ini. Sukanya menurut Asiah ketika semakin banyak orang mengenal produk dan brandnya. Dukanya saat ada kondisi pandemi Corona seperti saat ini sehingga banyak hal menjadi terhambat dan tidak sesuai dengan rencana.
Wanita yang memegang sarjana S2 ini memberikan tips sederhana kepada para calon pengusaha. “Jangan pernah putus asa dan teruslah berinovasi,” pungkas pehobi kuliner dan traveling ini. (ZR)