Cara Membedakan Franchise dan BO

Cara Membedakan Franchise dan BO

Di Indonesia, terjadi bias pngertian antara franchise dan Business Opportunity. Bagaimana membedakannya?

Serupa, tapi tak sama. Mungkin istilah ini bisa menggambarkan sulitnya membedakan antara franchise dan Business opportunity (BO). Hal itu disebabkan para pelaku di industri ini sering menggunakan term-term franchise yang sebetulnya tidak tepat karena bisnisnya belum memenuhi syarat franchise. Sehingga, terjadi bias antara franchise dan BO.

Dimana perbedaannya? Sejatinya, pertanyaan tersebut tidak mudah dijawab. Jangankan masyarakat awam, para pakar franchise di Indonesia pun masih tidak bisa membedakannya. Penyebabnya, informasi di Indonesia mengenai franchising dan BO masih sangat minim. Akibatnya, terjadi salah kaprah pada penerapan franchise di industrinya.

Yang jelas, konsep franchising dan BO itu serupa, tetapi tidak sama. Masing-masing memiliki konsep dasar yang sangat berbeda. Tetapi, banyak pelaku usaha yang menggunakan istilah franchise dan menamakan dirinya franchise untuk perluasan usahanya.

Karena itu, banyak usaha-usaha yang menamakan franchise bangkrut dan mendapatkan komplainn dari para franchiseenya. Karena sebenarnya, kategori bisnis mereka itu tidak termasuk franchise, tetapi masih dalam bentuk BO, yang itu pun masih kurang persayaratannya.

Inti perbedaan antara franchise dengan BO sebenarnya terletak pada on going support (dukungan yang bekesinambungan) di franchising dan format perjanjiannya.  Ketentuan operasional BO bersifat lebih longgar dibandingkan franchise. Jika ada perjanjian, biasanya hanya mengacu kepada dua belah pihak saja. Itu pula yang menyebabkan banyak investor membidik BO karena transaksinya  untuk membeli bisnis bisa lebih cepat. Tidak perlu terlalu ketat dalam menyeleksi calon pembeli bisnis.

Kemudian, BO juga jarang memiliki continue support. Sistem perjanjiannya pun hanya diepakati dua belah pihak saja, tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat, serta pada BO tidak didukung ketentuan-ketentuan sistem bisnis yang berlaku.

Dari sisi konsep, bisnis franchise lebih memiliki daya tahan ketimbang BO. Pasalnya, franchise mensyaratkan perlunya proven, keunikan atau differensiasi dan prototype sebagai pembuktian bahwa bisnis tersebut telah berjalan sekian lama. Dengan kata lain, bisnis franchise lebih bersifat jangka panjang dibandingkan BO.

Namun begitu.  bukan berarti, BO harus lebih rendah dari franchise. Selama praktek bisnisnya dilakukan secara jujur dan transparan dengan membedakan keduanya, maka dua-duanya harus diarahkan ke arah yang lebih baik.

Bagaimana dengan pandangan pemerintah?  Menjadi franchise memang tidak mudah. Ada kriteria yang sangat berat. Sedangkan BO hanya merupakan embrio waralaba. Tidak mungkin langsung waralaba, dia harus dilempar dulu ke pasar, trial dulu ke pasar baru kalau sudah terkenal bisa difranchisekan.