Blue Ocean

Blue Ocean

Ketika cirque du soleil mengubah konsep sirkus menjadi tanpa binatang buas yang besar, para pesaing menganggap mereka “bukan sirkus” dan tidak akan berhasil. Ternyata konsep baru sirkus ala cirque du soleil menuai sukses luar biasa.

Ketika Warunk Upnormal menyajikan makanan mie instan dengan suasana kafe dan harga yang relatif premium, mungkin para pesaing juga menganggap mereka “bukan kafe”, atau “bukan resto”, dan tidak akan berhasil. Akibatnya, banyak yang melakukan aksi “wait & see”.

Namun, berbeda dengan cirque du soleil yang membangun entry barrier berupa aksi teatrikal dan teknik panggung yang sulit ditiru, Warunk Upnormal tampak seolah tidak memiliki entry barrier yang signifikan, sehingga beberapa followers cepat meniru konsep mereka, ketika mereka melihat konsep ini mendapat respon positif dari masyarakat (setidaknya sampai saat tulisan ini diturunkan, bila anda meragukan jangka panjang konsep ini).

Beberapa? Ya, beberapa, karena yang lainnya mungkin ragu-ragu untuk berinvestasi selevel Warunk Upnormal dari segi interior dan fasilitasnya. Artinya, entry barrier yang dibangun bisa dikatakan berupa deep pocket alias modal besar, alias resiko lama balik modal karena tingginya nilai belanja modal.

Jeda waktu antara respon positif dengan masuknya para followers ini sebagai pesaing cukup penting bagi suatu konsep baru untuk menjadi pemimpin pasar. Uber dan Airbnb adalah contoh konsep yang semula dianggap tidak mungkin berhasil, tapi ternyata menuai sukses dalam konteks respon positif masyarakat, meski kita belum tahu dari sisi kinerja keuangan riil mereka. Para followers butuh waktu untuk bisa mengejar pencapaian mereka.

Menghapus komponen yang “mahal”

Salah satu konsep yang menarik dari Blue Ocean adalah menghapus komponen yang menjadi penyebab tingginya biaya operasional. Dalam hal bisnis sirkus, biaya ini ditimbulkan oleh biaya pemeliharaan binatang-binatang, khususnya yang besar-besar dan sulit seperti gajah dan singa. Biaya tinggi mereka bukan Cuma urusan pemeliharaan tapi juga mobilisasi atau transportasinya dari satu kota ke kota lain.

Uber, Go-jek, dab Grab menghapus komponen biaya tinggi berupa kepemilikan armada dan penyediaan lahan tanah untuk pool taksi. Ketiadaan kepemilikan pool dan armada membuat mereka (semula) dianggap bukan penyedia jasa transportasi. Faktanya, mereka kini benar-benar menjadi ancaman bagi perusahaan penyedia jasa transportasi.

Dalam konteks bisnis resto, salah satu biaya tinggi mungkin ada pada peran seorang chef atau koki di setiap restoran. Itu sebabnya bisnis restoran waralaba berusaha membuat sistem yang tidak bergantung pada koki, tapi pada sistem yang dibakukan. Pilihan berupa mie instan tentu tidak memerlukan koki kaliber tinggi.

Menyediakan komponen “baru”

Komponen yang dihapus tentu saja harus diganti dengan komponen baru yang diperkirakan menjadi hal yang dianggap penting oleh para konsumen. Konsep cirque du soleil menyajikan komponen baru berupa aksi dan efek audio-visual teatrikal yang sangat mengesankan. Dari sumber lain diperoleh pula informasi bahwa cirque du soleil memiliki tim design dan produksi kostum atraktif yang tidak murah pula.

Warunk Upnormal menyajikan suasana kafe yang dipersepsi sebagai kekinian, dan tentu saja tidak lupa satu hal ini: wifi dengan kecepatan yang sangat memuaskan. Komponen-komponen ini bukannya murah, tapi dengan memiliki komponen ini tapi mampu menyingkirkan komponen lain yang mahal, maka daya saingnya menjadi lebih sip.

Menjadi Premium

Satu hal yang menarik dari konsep Blue Ocean adalah mengubah model bisnis yang berdarah-darah atau tipis margin keuntungannya, alias murah karena perang harga, menjadi bisnis dengan harga jual relatif “premium”.

Caranya? Dengan menyingkirkan komponen penyebab mahalnya biaya operasional, dan mencari komponen pengganti yang mungkin cukup mahal juga tapi bisa menjadi entry barrier, atau yang dapat membuat anda dianggap bukan saingan oleh para pemain yang sudah berdarah-darah ini. Alhasil, anda melenggang tanpa pesaing dengan harga premium … setidaknya sampai mereka menyadari bahwa konsep anda punya pasar yang signifikan dalam hal jumlah konsumen, nilai transaksi dan profitnya.

Apakah Warunk Upnormal memang dibangun di atas konsep Blue Ocean? Entahlah, karena hal ini harus ditanyakan kepada pencetus idenya. Apakah Blue Ocean melulu mengenai hal-hal tersebut di atas? Mungkin tidak sesederhana uraian tersebut, namun membaca lahir dan tumbuhnya Warunk Upnormal dari kacamata Blue Ocean seperti di atas mungkin dapat menjadi pemicu ide baru anda dalam menghadapi tahun 2018 (?).

Selamat menjelang Tahun Baru 2018. Doa saya, “Semoga bisnis anda makin bersinar tahun depan!”

© 2017, Utomo Njoto

Senior Franchise Consultant dari FT Consulting – Indonesia.

Website: www.consultft.com

Email : utomo@consultft.com