
Menawarkan model pendidikan yang fun learning dan mengedepankan experience, Smartkidz di tangan wanita yang satu ini berkembang pesat diminati banyak orang. Cabangnya bersiap menggurita. Bagaimana kisahnya?
Bisnis pendidikan memang tidak pernah sepi. Banyak pemain baru yang meramaikan persaingan di bisnis ini, baik lokal maupun internasional. Mereka berlomba-lomba menawarkan berbagai model pembelajaran yang menarik kepada wali murid untuk memasukan anaknya ke lembaga pendidikan tersebut. Ini terntu saja iklim yang menggembirakan bagi dunia pendidikan.
Namun yang menjadi persoalan, mahalnya biaya masuk dan iuran yang dikeluarkan untuk mencicipi pendidikan dengan layanan dan model pendidikan dengan bermutu tinggi tersebut. Kondisi tersebut membuat miris wanita yang satu ini. Hatinya teketuk untuk membuat sebuah lembaga pendidikan bermutu baik dengan biaya terjangkau untuk anak-anak usia dini hingga SMP.
Atas dasar pertimbangan tersbut, pada 2010 di bilangan Jurumudi Tangerang, pemilik nama lengkap Isti Noviasari, S.P, ini mendirikan SMARTKIDZ sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat yang menginginkan pendidikan dengan layanan terbaik harga terjangkau. Lembaga pendidikan non formal ini pun bediri di parkiran komplek rumahnya.
Respon masyarakat sangat bagus. Banyak wali murid yang mendaftarkan anaknya ke SMARTKIDZ. Karena area perumahan tidak cukup menampung lagi Isti pun memindahkan sekolahnya ke sebuah ruko pinggir jalan yang tak jauh dari kediamannya pada 2014. “Di tahun 2018 legalitas semua sudah dikantongi. Produk sudah komprehensif. Staf pun sudah lengkap mulai finance, development, training, hingga marketing. Kita pun mulai giat membuka bisnis franchise,” ujar Isti.
Saat ini SMARTKIDZ memiliki 28 cabang yang tersebar di kabupaten Tangerang, Tangsel, Depok, Jakarta Selatan, Jakarta Barat. “Pada tahun 2025 kita mau menjadi The Winner di Jabodetabek dari segi kualitas didikannya, pelayanannya, dan hasil dari didikan kami,” ujar Isti dengan mantap membidik targetnya dalam waktu dekat.
Dengan keunggulan yang dimiliki SMARTKIDZ, Isti yakin bisnisnya mampu bersaing menjadi penantang pasar bahkan menjadi leader di masa mendatang. “Di bawah naungan Yayasan Pendidikan SMART Indonesia, Smartkidz hadir sebagai solusi pendidikan anak non-formal yang memberikan pengalaman belajar yang kreatif, menyenangkan, dan penuh inspirasi. Dengan pendekatan yang interaktif dan ramah anak, Smartkidz bertujuan untuk mengembangkan potensi anak melalui kegiatan yang memupuk rasa ingin tahu, berpikir kritis, dan keterampilan sosial,” terangnya.
Lebih jauh ia mengatakan,disamping fun learning ciri khas pembelajaran SMARTKIDZ ialah mengdepankan experience dan layanan yang prima. “Sistem pembelajaran kita semua kita berikan layanan prima, dengan produk lengkap, dan treatmen special atau private. Sehingga kelas kita tidak terlalu ramai, sebab kalau ramai kita tidak mengetahui dimana potensi masing-masing anak,” ujarnya.
“Dari testimoni rata-rata orang tua suka dengan pelayanan kami. Hasilnya memuaskan. Kalau mereka para murid bahagia orang tua juga bahagia, sehingga personal development-nya anak-anak juga meningkat. Dan kita yang diamanahi juga tercapai bagaimana memberikan happiness kepada orang tua dengan peningkatan perkembangan anak-anak mereka,” sambungnya.
Dengan sistem pembelajaran yang dikembangkan SMARTKIDZ, Istri berharap anak-anak bisa mencapai fun activity. Hal ini penting untuk perkembangan sosial dan kretivitas para anak murid. “Jadi tidak sekedar belajar. Semua kecerdasan anak kita kembangkan supaya siap menghadapi tantangan zaman,” tandasnya.
Dijelaskan, jenjang pendidikannya SMARTKIDZ mulai dari preschool 2-4 tahun, 4-6 tahun bimbingan baca dan PAUD. “Fokus kita anak usia dini hamper 90%, anak usia dini itu umumnya di bawah 5 tahun, namun di kita bisa 3-7 tahun. Nah sekarang kita buat preschool 2 tahun karena di usia ini penting juga cara pembelajaran menstimulasi anak, bermain base sensore -nya,” terangnya.
“Dengan pembelajaran yang diberikan, iuran yang kita pungut cukup tejangkau untuk pelayanan yang kami berikan dengan kelas yang sudah full AC, ada Playground, kelas yang semi private. Fasilitas yang diberika sesungguhnya untuk segmen menengah atas, tapi bisa dinikmati oleh kalangan menengah bawah. Karena visi kami itu bagaimana mencetak anak-anak berkualitas sebanyak banyaknya, sebanyak pelayanan kami di mana pun berada,” ujar Isti.
Ia melanjutkan, SMARTKIDZ menawarkan investasi mulai dari Rp 50 juta dengan sistem kemitraan. “Kita menawarkan skema konsorsium dalam sistem kemitraan. Jadi dalam satu unit SMARTKIDZ bisa dimiliki 8-12 mitra. Dengan begitu meringankan investasi para mitra bisnis yang memiliki bajet terbatas. Kalau ditotal untuk mendirikan satu unit sekolah SMARTKIDZ bisa mencapai Rp 800 juta,” bebernya.
“Dengan rata-rata 200-300 siswa perkelasnya, mitra bisnis bisa mencapai BEP 2,5 tahun dengan system bagi hasil. Pembagian kita fivety-fivety. Selanjutnya mitra hanya terlibat di meeting saja, tidak di operasional. Untuk operasional kami semua yang kelola, sehingga mitra tidak usah pusing. Prinsipnya kita punya mastery di pengelolaan outlet dan mitra punya resource di pendanaan,” sambungnya.
Sejatinya, Isti adalah seorang guru bimbingan belajar yang mengajar di sekolah dan perumahan. Sarjana Pertanian yang ngambil PGTK ini senang mengikuti komunitas bisnis. Antara lain Komunitas Tangan di Atas. “Dari hobi saya berkomunitas dan mengikuti komunitas bisnis, saya banyak belajar dari para coach cara mengembangkan meningkatkan pengembangan diri dan bisnis,” kata sarjana alumni Universitas Brawijaya yang punya empat ini.
Kedepannya, Isti mentargetkan membuka buka 3 outlet dalam satu bulan, sehingga bisa membuka cabang di banyak daerah dan bisa lebih menjangkau masyarakat luas. “Target kedua bagaimana memuaskan mitra juga agar happy. Dengan begitu orangtua, karyawan, mitra dan kami juga happy. Karena kita tidak bisa tumbuh kalau tidak bareng-bareng. Kemudian setiap challenge kita lewati dengan baik,” pungkas pengusaha yang memiliki 180 karyawan. (ZR)