
Waralaba bukanlah usaha instan yang bisa dijual begitu saja. Agar nantinya bisnis waralaba bisa berkembang dan sustain maka kriteria yang wajib dipenuhi adalah: Pertama, konsep bisnis waralaba harus disiapkan secara matang alias bukan asal-asalan.
Konsep bisnis ini penting karena menyangkut otomatisasi sistem yang akan berjalan sebagai roda operasional usaha. Ketangguhan konsep bisnis dapat dibuktikan oleh waktu.
Kedua, harus punya tim manajemen yang kuat yang menguasai sistem waralaba berikut permasalahan hukum serta etika waralaba. Tim ini juga harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan mengawasi jaringan.
Ketiga, harus jelas differensiasi atau keunikan produk atau jasa yang dijual. Tanpa keunikan, sebuah produk tidak akan dilirik konsumen. Keunikan ini akan menjadi pembeda dari pesaing sekaligus memudahkan penetrasi produk ke pasar.
Keunikan ini tidak harus dari sisi produk (termasuk kemasan), bisa juga dari sisi layanan atau cara penyajian.
Keempat, produk atau jasa yang dijual harus punya daya tarik pasar dalam jangka panjang. Jangan yang life cycle-nya pendek.
Kelima, sistem monitoring harus dijalankan dengan baik dan benar. Sistem monitoring ini penting untuk menilai apakah transfer knowledge yang diberikan kepada franchisee dijalankan secara benar atau tidak, apakah franchisee sudah menjalankan usahanya sesuai dengan SOP atau tidak.
Kesalahan pada sistem monitoring bisa mengakibatkan kebangkrutan dan kejatuhan brand.
Keenam, jangan tergiur uang. Artinya, penentuan mitra atau franchisee menjadi titik penentu berhasil tidaknya gerai yang dikembangkan.
Mitra atau franchisee haruslah orang yang tepat dan dapat dipercaya. Mereka harus memiliki kemampuan sesuai keinginan franchisor, memiliki visi dan misi yang sama dengan franchisor, dan dapat bekerja sama dengan baik untuk menghasilkan keuntungan bersama.