6 Langkah Penting Persiapan Menjadi Calon Franchisor

Tips Persiapan Menjadi Calon Franchisor

Memfranchisekan usaha butuh persiapan yang matang, sebab franchise bukanlah usaha instan yang bisa dijual begitu saja. Agar nantinya bisa diterima para pembeli (franchisee), konsep bisnis franchise harus disiapkan dengan matang. Apa saja persiapan yang perlu dilakukan guna memenuhi persyaratan franchise yang tangguh?

Pertama, menyusun sebuah konsep bisnis. Konsep bisnis penting karena menyangkut otomatisasi sistem yang akan berjalan sebagai roda operasional usaha. Ketangguhan konsep bisnis dapat dibuktikan oleh waktu. Sehingga perlu beberapa tahun untuk bisa memfranchisekan usaha. Konsep inilah yang nantinya akan direplikasi oleh franchisee. Dari sini juga, muncul standar operasional yang baku untuk bisnis tersebut pada setiap jaringannya.

Kedua, mempersiapkan tim manajemen yang kuat yang menguasai sistem franchise berikut permasalahan hukum serta etika franchise. Tim ini juga harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan mengawasi jaringan yang akan terbentuk nantinya.

Ketiga, rumuskan differensiasi atau keunikan produk/jasa yang akan dijual. Tanpa keunikan, sebuah produk tidak akan dilirik konsumen. Keunikan ini pula yang nantinya akan menjadi pembeda dari pesaing sekaligus memudahkan penetrasi produk ke pasar. Usahakan agar produk tersebut tidak mudah ditiru. Keunikan ini tidak harus dari sisi produk (termasuk kemasan), bisa juga dari sisi layanan atau cara penyajian.

Keempat, menyusun paket pendanaan. Perhitungan biaya yang akan dikeluarkan sangat penting agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Kelima, persiapkan dokumentasi. Dokumentasi yang dipersiapkan tidak hanya yang menyangkut organisasi franchisor, tetapi juga dokumen-dokumen yang akan diserahkan atau dipinjamkan kepada franchisee. Dokumentasi yang disusun harus tergambar dalam visi organisasi dan implementasi konsep bisnis.

Keenam, penting juga melakukan konsultasi kepada jasa konsultan untuk memastikan berbagai persiapan yang dilakukan, sekaligus untuk memastikan legal audit atas HAKI merek dagang.