3 Tips Sukses Berbisnis Waralaba Skala Booth

Membeli hak waralaba itu mahal. Pandangan seperti itu tidak salah dan sangat benar. Mengapa? Waralaba dibangun dengan tingkat keseriusan yang sangat tinggi melalui penciptaan sistem operasional yang nantinya mudah ditiru atau dioperasikan orang lain. Selain itu, waralaba juga merupakan bisnis yang harus sudah terbukti keberhasilannya.
 
Tidak hanya itu, waralaba juga merupakan bisnis yang memiliki metode training karyawan, dan keseragaman yang harus dijaga dari sisi produk dan juga desain serta sistem layanannya.
 
Dengan kata lain, waralaba berarti datang dari expert atau pelaku usaha yang sudah membuktikan diri bisnisnya dengan sistem yang dibangun telah berhasil. Kemudian, investor atau franchisee  tidak akan punya kesulitan bagaimana mengoperasikan bisnis. Karena mereka diberikan panduan atau SOP untuk menjalankan bisnis mereka.
 
Karena itu, jika ada pandangan bahwa investasi di bisnis waralaba itu mahal, tidak ada salahnya pandangan itu. Investasi di bisnis yang sudah terbukti keberhasilannya tentu berbeda dengan investasi di bisnis yang belum membuktikan diri keberhasilannya.
 
Meski demikian, di Indonesia bisnis franchise atau bisnis yang menggunakan sistim franchising memiliki skala besaran bisnisnya yang beragam. Bahkan tidak sedikit bisnis yang menggunakan sistem franchise memiliki varian yang ditawarkan kepada mitranya dalam bentuk booth.
 
Varian bisnis booth disediakan untuk menarget kelompok mitra yang ingin berbisnis dengan modal yang kecil dan terjangkau.
 
Para pelaku usaha yang menawarkan sistem franchise biasanya menyediakan berbagai training standar dan juga panduan mengoperasikan bisnis agar bisa berjalan.
 
Namun memang, dukungan dan support di bisnis yang investasinya kecil seperti kemitraan untuk bisnis dalam skala booth, supportnya tidak akan sama dengan bisnis waralaba besar.

Sebab itu agar sukses di bisnis waralaba skala booth syaratnya.

Pertama investor atau para mitra bisnis untuk mengenal lebih jauh support yang akan diterimanya jika berinvestasi di bisnis mereka.
 
Kedua perhatikan soal R&D (Research and Development). Apakah produk atau jasa dari bisnis ini selalu berhasil menyesuaikan diri dengan pasar dan target market-nya.

Ketiga mau terlibat dalam bisnis tersebut. Kecuali jika  ingin sekedar berinvestasi, maka jangan pilih waralaba tapi pilih saja deposito, saham, emas dan lain-lain.