New Spirit in Managing Human Capital di Tahun 2021

Awal  tahun selalu dimulai dengan membangun resolusi baru. Tahun lalu yang dihadapi dengan suka dan  duka, kesuksesan  maupun kegagalan,  kemenangan maupun kekalahan sudah kita lewati. Apakah resolusi Anda di awal tahun ini terhadap  perkembangan bisnis Anda?  Saya yakin Anda, para wirausaha, franchisor maupun franchisee sudah memiliki strategi bisnis untuk menghadapi tahun 2021 ini dengan serangkaian ide-ide kreatif  dan inovatif. 

Optimisme bisnis  di tahun 2021 perlu  terus dipompa walaupuan didera oleh permasalahan  internal maupun eksternal. Semangat baru  dengan  paradigm baru ini tentu harus  diikuti dengan langkah-langkah yang tepat dalam mengelola human capital anda di dalam perusahaan. 

Sullivan (2000) dalam bukunya Value –driven Intellectual Capital menjelaskan bagaimana pengelolaan human capital yang tepat dapat mendorong penciptaan  value perusahaan sehingga dapat  meningkatkan  market value perusahaan.  Menurut Sveiby ( 1997),  market value perusahaan di tentukan dari nilai  Visible equity  dan nilai  Intangible Assets.  Intangible assets  sendiri  terdiri dari 1)External structure, yang terdiri dari brands dan relasi kepada customer dan supplier; 2). Internal structure, yang terdiri dari  organisasi, management dan  struktur organisasi, manual system, attitudes, R&D, software; dan terakhir  3) Individual competence yang meliputi pengalaman dan pendidikan   human capital.

Dengan penjelasan diatas  kita  tentu paham bagaimana perusahaan-perusahaan dunia yang sukses memiliki  market value yang lebih dari 10 kali lipat dari book valuenya,   seperti Microsoft, Apple, Wallmart dan lain –lainnya. Demikian juga  perusahaan  papan atas di Indonesia yang sudah go public dan memilki track record cemerlang.  Sesudah kita ukur nilai intangible assetnya, ternyat a mereka memiliki  market value yang  cukup signifikan, seperti ASTRA,  Telkom,  Kalbe dll, yang komponen utamanya bertumpu pada  intangible assetnya, khususnya people development.  

Bagaimana dengan kondisi  brand  para franchisor lokal?  Saya yakin brand-brand lokal dan memiliki potensi besar saat ini sudah bergeliat  sepanjang tahun 2021 dengan ekspansi yang tidak kalah gencar dengan brand-brand asing. Brand lokal para franchisor sudah mulai merambah masuk ke negara jiran seperti Malaysia, Singapore, Brunai dan  Philippines bahkan sudah  masuk ke negara Australia.

Sekarang  pertanyaannya  adalah mengapa human capital  bisa mempengaruhi  market value perusahaan? Untuk apa kita bersusah payah menginventasikan  dan mengelola human capital? Jawabannya sangat sederhana, bahwa  para rekan bisnis Anda, para investor maupun para calon franchisee yang akan memutuskan apakah  mereka akan  membuka kesempatan untuk membangun bisnis dengan brand Anda, mau melakukan ekspansi, menginvestasikan dananya untuk bekerjasama dengan Anda baik sebagai franchisee, mitra bisnis, investor  ataupun membeli lisensi.

Selanjutnya para rekan bisnis akan melihat seberapa kuatnya brand Anda dibandingkan kompetitor di mata customer, seberapa kuat market value perusahaan Anda.  Juga  melihat  bagaimana customer diperlakukan pemilik brand  sehingga menjadi world of mouth  didalam masyarakat,  yang kesemuanya itu berujung pada  bagaimana pengelolaan  human capital di dalam perusahaan tersebut sebagai ujung tombak operasional dalam perusahaan.  

Kemudian apakah  implementasi di lapangan dalam kegiatan marketing, operasional  seperti,  contohnya dalam pengelolaan supply chain menjadi sangat efisien karena team-work, sistem  yang prima atau memang karena juga ditunjang para karyawan yang memang memiliki kinerja yang unggul?

Nah, paradigma baru  di era human capital ini menjadi semangat baru dalam pengelolaan  sumber daya manusia (SDM) di tahun 2021. Dalam menyusun budget  di awal tahun, sudah sepantasnya menyisihkan dana untuk melakukan training dan pengembangan diri  untuk peningkatan kompetensi dari  human capital yang ada dalam perusahaan. Tidak ada yang instant dalam mengelola human capital.

Semua harus dimulai dari  pembekalan  melalui pendidikan, pelatihan, pembelajaran  dan mentoring yang mumpuni. Jika di tahun – tahun sebelumnya kita selalu memangkas pos pos yang berkaitan dengan people development, maka mulai tahun ini sudah saatnya kita memberikan porsi yang lebih besar kepada human capital yang terpilih, para talent,  karyawan yang berprestasi  dan memiliki kemampuan dan potensi yang unggul, karena di tangan mereka perusahaan anda  dioperasionalkan sehari hari, ditangan mereka customer  brand Anda diperlakukan.   

Jika Anda konsisten melakukan pembinaan terhadap hal-hal diatas, niscaya   perusahaan anda akan lebih maju langkahnya dibandingkan dengankompetitor anda dan berpeluang   menjadi brand global. Semoga..!

Mirawati Purnama