

Beberapa waktu yang lalu saya diundang seorang teman lama untuk makan di salah satu franchise restorant miliknya. Kebetulan saya datang lebih dulu, sehingga saya memiliki waktu untuk mengamati suasana restonya. Walaupun kecil, suasananya sangat nyaman dan bersih, beberapa tamu tampak asyik bersantap makanan khas Jawa Timur yang menjadi andalan resto ini. Pegawainya tidak banyak tetapi terlihat sangat gesit dan ramah. Terasa tulus saat mereka menawarkan kepada saya tempat duduk terbaik didekat TV dengan ucapan: “Silahkan duduk di dekat TV, Mbak. .!!.Biar tidak bosan menunggu nya.!”. Sungguh sangat menyentuh hati. Rasa kagum yang mulai muncul membuat saya bertanya lebih jauh kepada waiter didekat saya.
“Betah kerja disini, Pak? Saya mulai memancing pembicaraan sambil saya memesan makanan. “Wah, betah Mbak …!! Pemiliknya sangat baik. Walaupun beliau orang sibuk tetapi kami dapat merasakan perhatiannya yang besar.. Jadinya kami bekerja dengan penuh semangat”, jawab waiter tsb. Sungguh terkejut saya mendengar jawabannya. Bagaimana mungkin karyawan franchise yang outletnya lebih dari 15 outlet ini dan jarang bertemu dengan pemiliknya, dapat berbicara seperti ini?
Karena penasaran, saya kemudian bertanya semakin jauh seperti apa bentuk perhatiannya. Saya jadi tenggelam dalam pembicaraan dengan waiter tersebut sehingga tak terasa waktu mengalir dengan cepat. Tiba-tiba teman saya muncul, jadi terputuslah pembicaraan saya dengan waiter resto tersebut. Saya pun terlibat dalam diskusi mengenai cara-cara beliau mengelola franchise resto miliknya.
Ada beberapa hal yang menarik yang dapat saya bagikan kepada Anda atas diskusi yang sangat berharga dengan teman lama saya tersebut. Menurutnya, dalam mengelola usaha dia selalu menggunakan konsep “one minute manager”. Apa maksudnya? Dengan gamblang beliau menyatakan, bahwa dalam bertindak dan mengelola usahanya selalu tindakan dilakukan dengan terbuka, cepat tetapi berdampak dan tidak akan mudah dilupakan oleh karyawannya.
Semuanya perlu dilakukan secara konsisten dan ritual, sehingga para karyawan akan dapat menebak setiap tindakannya. Beliau pun memberikan pelatihan sendiri kepada para managernya untuk mengikuti konsep ini sehingga dapat dipahami dan dicontoh dengan tepat. Menurut pemilik franchise resto ini, ada 2 hal penting yang selalu dilakukannya, yaitu :
- Memberikan Pujian Satu Menit
Biasanya kita sangat mudah untuk menemukan kesalahan karyawan kita tetapi mulut kita kelu di saat karyawan tersebut melakukan pekerjaan dengan benar. Kita selalu menganggap bahwa karena kita sudah memberikan gaji secara rutin, maka berarti sudah tidak perlu lagi kita memberikan pujian.
Kita lupa bahwa manusia sangat suka dipuji, manusia membutuhkan pujian sebagai feedback atas pekerjaan yang dilakukannya. Pujian tidak membutuhkan penjelasan panjang lebar agar mereka tahu bahwa Anda memperhatikan mereka. Cukup hanya membutuhkan waktu tidak sampai satu menit.
Pujian satu menit akan memberikan hasil jika anda :
- Mengatakan kepada orang jauh di muka bahwa Anda akan memberitahu mereka bagaimana cara mereka bekerja.
- Memuji mereka dengan segera. Jangan menunda memberikan pujian karena jika momentnya hilang, pujian jadi berkurang maknanya. Harus spontan.
- Mengatakan kepada mereka apa yang mereka lakukan tersebut benar – secara spesifik.
- Mengatakan betapa bahagia perasaan Anda atas apa yang mereka lakukan dengan benar, dan bagaimana hal itu membantu organisasi dan orang lain.
- Berhenti sebentar untuk memberi mereka waktu “merasakan” betapa bahagia perasaan Anda. Hal ini akan mempengaruhinya dibawah sadar dan menjadi pemicu semangatnya.
- Menganjurkan mereka untuk melakukan hal yang sama lebih sering.
- Berjabat tangan atau menyentuh orang dengan cara yang jelas menyatakan bahwa Anda mendukung kesuksesan mereka dalam organisasi.
- Memberikan Teguran Satu Menit.
Ada kalanya seorang pemilik ataupun manager sering perlu memberikan teguran atas kinerja pegawainya yang mengecewakan. Dalam kenyataannya, kekecewaan tsb sering ditumpahkan secara emosional dan bertele-tele sehingga harapan untuk berubah menjadi tindakan yang lebih benar malah tidak tercapai. Yang ada dibenak karyawan akhirnya hanyalah rasa sakit hati, demotivasi, kecewa bahkan tidak jarang jadi dendam.
Untuk itu kita perlu menguasai dengan tepat bagaimana cara memberikan teguran kepada karyawan kita. Teguran Satu Menit berhasil baik bila Anda:
- Mengatakan sebelumnya kepada karyawan bahwa Anda akan memberitahu mereka cara mereka melakukan sesuatu dan dengan kata kata yang tegas separo pertama dari teguran.
- Menegur dengan segera. Jangan ditunda- tunda sehingga akhirnya kita jadi lupa.
- Mengatakan apa yang mereka lakukan tsb salah – secara spesifik.
- Berhenti beberapa detik dalam keheningan yang tidak menyenangkan untuk membiarkan mereka merasakan kecewanya perasaan Anda.
Separuh berikutnya dari teguran :
- Berjabat tangan atau menyentuh mereka sedemikian rupa sehingga mereka tahu anda secara jujur ada dipihak mereka.
- Mengingatkan mereka betapa Anda menghargai mereka.
- Menegaskan kembali bahwa dalam pandangan anda mereka baik, namun tidak demikian dengan pekerjaan mereka kali ini.
- Menyadari bahwa bila teguran selesai, itu benar benar sudah selesai.
Sebagian besar perusahaan sering karyawannya tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Tidak ada yang mau ambil pusing mengatakannya. Seandainya ada yang bertanya kepada karyawan apakah mereka mengangap pekerjaan yang dilakukannya sudah baik, maka lebih banyak jawaban para karyawan adalah tidak tahu atau tidak jelas. Hal ini dikarenakan hampir tidak pernah boss nya memuji, membentak atau menegurnya, atau adanya paradigm ‘tidak ada kabar berarti kabar baik’ sudah melekat dibenak para karyawan.
Dengan kedua senjata ini, yaitu pujian dan teguran satu menit maka akan terhapus semua kebingungan di benak karyawan untuk mempertanyakan apakah mereka dianggap perusahaan bekerja dengan benar atau salah. Dan tentunya diharapkan dengan menggunakan pujian dan teguran satu menit ini, akan mendorong motivasi kerja para karyawan sehingga kinerja perusahaan akan semakin baik, seperti perusahaan resto masakan Jawa Timur milik teman saya. Selamat mencoba!!
Ir Mirawati Purnama Msi