Muhammad Yogi Agustian, dari Kerja Serabutan Menjadi Pengusaha Sukses Barbershop

Berbagai pekerjaan dilakoni pria asal Cianjur ini. Hingga nasib mengantarkannnya menjadi pengusaha sukses barbershop. Kini cabang bisnisnya sudah memiliki 54 outlet. Bagaimana kisahnya?

No risk no ferari, begitu pria yang satu ini memiliki prinsip dalam hidupnya. Maka jalur pengusaha pun menjadi pilihannya. Karena dengan menjadi pengusaha menurutnya, resikonya menjadi kaya meskipun harus melalui jalan terjal. Sejak SMP pemilik nama Muhammad Yogi Agustian ini sudah memiliki jiwa usaha. Berbagai usaha dilakoninya mulai jual beli motor, membantu penjualan mobil dan sebagainya.

Ia juga pernah menjadi kernet bus, pegawai minimarket, hingga bisnis handphone. Semua pekerjaan dilakoninya untuk sebuah cita-cita, menjadi pengusaha. Setelah memiliki modal yang cukup, pada 2020, tepatnya tanggal 16 Oktober Yogi memberanikan diri membuka usaha barbershop dengan merek Barbersmart di bilangan Condet, Jakarta Timur.

Dengan modal 60 juta pria single ini membuka usahanya. Modal tersebut didapatnya dari hasil kerja serabutan dan kredit online. Pengetahuan tentang barberhsop pun ia pelajari secara otodidak dari berbagai sumber seperti dari internet, youtube, dan buku. “Saya senang membaca buku-buku bisnis terutama buku untuk mengembangkan otak kanan, dan buku yang memotivasi untuk take action menekuni dunia usaha,” tuturnya.

Setelah itu, ia juga menggali pengetahuan tentang produk dan gaya rambut yang tengah trend di kalangan barbershop dan salon rambut. “Produk seperti powder rambut, pomade, coloring, smoothing dan sebagainya kita sediakan, dan juga kita merekrut cukur rambut yang mengerti trand cukur rambut kekinian. Dengan semua persiapan tersebut saya yakin usaha ini berhasil,” tegasnya.

Berbekal persiapan yang matang dan mindset bisnis yang positive, Yogi memiliki mental yang siap untuk mengarungi persaingan bisnis di sektor barbershop. Outlet pertamanya di Condet berjalan dengan baik dengan keuntungan bersih 8 juta perbulannya. Ia pun membuka outlet keduanya di Kp. Dukuh, Jakarta Timur. Outlet berikutnya pun dengan cepat menyebar di berbagai daerah.

Saat ini, Barbersmart memiliki 54 outlet tersebar di daerah Jakarta, Bekasi, Serang, Balikpapan, hingga Singkawang. Rata-rata outlet membukukan omzet 18 juta dengan keuntungan bersih Rp 8 – Rp 9 juta.

“Pahitnya keuntungan bersih kita 4 juta, itu paling kecil. Karena bisnis tidak bisa stabil terus menerus. Adapun rata-rata mitra bisnis Barber Smart mencapai BEP 1,6 tahun. Namun ada juga yang cepat seperti di mitra bisnis Duren Sawit, Jakarta Timur yang BEP dalam waktu 8 bulan,” ujar pria kelahiran Cianjur yang baru berusia 27 tahun ini.

Yogi mengatakan, Barbersmart berkembang pesat setelah menawarkan peluang bisnis franchise pada tahun 2023. Barber Smart menawarkan 3 paket franchise. Pertama, paket Bronze Rp 89 juta untuk ukuran ruko max 15 meter persegi. Kedua, paket Silver Rp 129 juta dengan ruko max 20 meter persegi. Ketiga, paket Gold Rp 199 juta dengan ruko max 30 meter persegi.

Selain itu, Barbersmart juga menawarkan paket auto pilot dengan paket investasi Rp 399 juta. “Dengan satu admin, mitra bisnis memiliki 5 outlet Barber Smart. Pembangian 80% untuk mitra bisnis, tidak terlibat dalam bisnis namun manajemen pusat semua yang mengerjakan,” jelas Yogi.

Salah satu faktor kunci sukses Barbersmart menurut Yogi adalah menawarkan paket bisnis yang terjangkau dengan beberapa pilihan paket bisnis. “Skema bisnis kita juga menggunakan sistem bagi hasil. Untuk 6 bulan pertama tidak kita pungut royalti atau bagi hasil jadi keuntungan untuk mitra bisnis semua. Baru di bulan ke-7 pembagian hasil 80% untuk mitram dan 20% untuk kami dari profit besih,” tuturnya.

Diakuinya, faktor SDM menjadi hambatan di bisnis ini, apalagi di awal-awal memulai bisnis. Mulai dari SDM yang sering resign, hair stylist tidak sesuai standar cukur, storan yang tidak sesuai, korupsi, sampai alat cukur yang dibawa kabur. Semua persoalan tersebut harus dihadapinya dengan mencari solusi.

“Selama 2 tahun saya mengalami persoalan ini. Saya pelajari dan akhirnya solusinya pasang CCTV, buat SOP yang ketat, mengetahui telpon orang tua, kita viralkan ke sosmed bila berbuat kecurangan. Selain itu, kita juga memberikan gaji yang pantas agar SDM nyaman,” ujar pria yang memiliki 39 karyawan ini.

Selain Barbersmart, Yogi juga memiliki bisnis lainnya, antara lain bisnis cuci sepatu, Vape, dan I-phone. Dalam menggeluti usahanya, ia memiliki prinsip untuk jangan pernah ragu dengan ketika terjun ke dunia usaha. “Take action, jangan cuma omon-omon saja. Fokus ke masa depan untuk mencari uang, agar masa tua bisa menikmati kehidupan lebih baik dan layak,” tukasnya.

Bagi yang ingin menekuni dunia usaha, Yogi memberikan tips untuk menjadi manusia pembelajar. “Belajarlah dari mana saja sumbernya selama itu bisa meningkatkan skill kita. Upgrade terus diri, nanti uang akan nyamperin sendiri bila kita sudah punya value yang bagus,” pungkasnya.


Zaziri