

Sebuah bisnis franchise yang sukses tidak selalu menjamin kesuksesan franchiseenya karena franchisor dan franchisee adalah sebuah hubungan yang saling tergantung. Franchisor membutuhkan franchisee untuk mengembangkan usahanya dan franchisee membutuhkan franchisor untuk usahanya. Maka dari itu tidak cukup jika franchisor saja yang bekerja keras dan franchisee menyalahkan franchisor untuk usaha mereka yang tidak memuaskan. Franchisee itu sendiri harus bertanya apakah ia telah melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan? Walaupun membeli sebuah franchise berarti membeli sebuah sistem yang sudah berjalan tetapi diperlukan juga kontrol dari seorang franchisee.
Fred Berni, seorang pakar franchise dari Amerika melakukan sebuah survei, dimana survei ini dilakukan bersama dengan sekelompok psikolog dalam masa beberapa tahun. Hasil dari survei tersebut adalah, bahwa sikap dari seorang franchisee merupakan faktor penting yang membedakan franchisee yang sukses dengan yang tidak sukses. Fred juga mengatakan sangat terkejut mengetahui bahwa keahlian atau kemampuan seseorang yang dimiliki sebelumnya belum tentu menjamin kesuksesannya. Hal ini masuk di akal karena memang tugas dari franchisor untuk membimbing franchisee memiliki keahlian yang diperlukan menjalani bisnis tersebut. Berikut adalah kiat-kiat untuk menjadi seorang franchisee yang mandiri dan sukses:
1. Mengontrol Resiko
Banyak orang yang menganggap untuk menjadi seorang franchisee yang sukses, anda perlu menjadi seorang penjudi. Memang kenyataan ini tidak bisa lepas karena bukan hanya dalam menjadi franchisee saja tetapi dalam semua bisnis adalah ibarat berjudi. Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, terkadang konsep bisnis yang menurut kita tidak akan berhasil ternyata menjadi begitu besar.
Franchisee yang sukses adalah orang yang berani mengambil resiko namun dapat mengontrol resiko itu sekecil mungkin. Setiap bisnis pada awalnya pasti ada resiko kegagalan tetapi resiko ini bisa diperkecil dengan mengambil bisnis franchise yang telah terbukti kesuksesannya. Maka dari itu seorang franchisee haruslah mengerjakan “PR” nya dengan baik agar mereka mengerti apa yang akan mereka selami.
2. Orientasi Sistem
Seperti yang anda ketahui membeli sebuah franchise berarti membeli satu sistem yang sudah berjalan dengan baik. Franchisee yang sukses ingin sebuah sistem yang sudah terbukti, mereka tidak mau untuk mencari cara yang terbaik untuk melakukan sesuatu. Mereka menginginkan sebuah sistem operasi yang dapat memberi tahu mereka bagaimana cara yang terbaik (best practice) untuk setiap aspek yang berhubungan dengan bisnis itu sendiri. Mereka ingin belajar dari orang lain untuk menghindari kesalahan yang sama atau yang tidak diperlukan agar mereka bisa lebih cepat untuk sukses.
3. Komunikasi
Moto dari franchising adalah bisnis untuk diri sendiri bukan sendirian. Franchisee yang sukses selalu mencari kesempatan untuk belajar dari orang lain dalam sistem franchise tersebut. Mereka harus memegang filosofi malas bertanya maka akan sesat di jalan. Mereka harus selalu bertanya untuk mendapatkan saran dari franchisor dan franchisee sukses lainnya kemudian menjalankan saran-saran tersebut. Mereka harus menyadari dalam menjalankan bisnis tersebut tidak bisa secara individu dan selalu bertanya dan meminta bantuan pada pihak-pihak yang terkait jika mereka membutuhkannya. Jika seorang franchisee menemukan ide-ide baru yang bisa meningkatkan performa bisnisnya janganlah segan untuk membicarakan kepada franchisor. Terkadang ada pemikiran bahwa inilah ide individu jadi untuk apa membaginya dengan orang lain? Franchisee sebaiknya jangan lupa bahwa kesuksesan merek yang dimiliki berarti kesuksesannya juga.
4. Membina Karyawan untuk sukses
Franchisee yang sukses tidak hanya membatasi peran mereka sebagai atasan saja tapi juga sebagai bagian dari kesatuan dari sales teamnya. Mereka harus meluangkan waktu dengan berbicara langsung kepada pelanggan, agar bisa mengetahui langsung kejadian di lapangan. Dengan percakapan yang informal dengan pelanggan, membuat mereka merasa diperhatikan dan jika ada perbaikan-perbaikan yang diperlukan maka dapat segera ditangani. Walaupun karyawan biasanya di training oleh franchisor tetapi sebagai franchisee mereka juga harus sering membimbing karyawan mereka dan mengkomunikasikan kepada para karyawan bagaimana merekomendasikan produk baru kepada pelanggan ataupun bagaimana seharusnya mereka melayani para pelanggan. Karyawan sebaiknya diperlakukan dengan hormat dan sopan, janganlah mengganggap mereka sebagai pengeluaran dan menerapkan sikap yang otoriter.
Dengan memperlakukan karyawan yang benar maka akan mengurangi staff turnover, mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mencari karyawan baru sehingga para karyawan ini merasakan lingkungan kerja yang nyaman dan dapat memberikan yang terbaik bagi usaha si franchisee. Karyawan yang bahagia akan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan yang tentunya ini akan menambah keuntungan bagi franchisee.
5. Sikap Optimis
Mempunyai pandangan yang positif terhadap kehidupan dan terutama dalam bisnis franchise yang ditekuninya merupakan salah satu faktor penting menuju kesuksesan. Hal ini bisa dilihat dengan sikap franchisee dalam aktivitasnya sehari-hari. Sikap positif ini bisa mempengaruhi semua orang atau semua hal yang berhubungan dengan bisnis tersebut.
6. Inisiatif dan independen
Poin ini bisa juga merupakan kontradiksi karena adanya dukungan dari franchisor tidak mengharuskan franchisee untuk menjadi independen tetapi tidak ada salahnya dengan mencari keseimbangan antara mengikuti sistem yang sudah ada dengan menjadi enterprenur. Seperti contoh : biasanya jika kita membeli sebuah franchise kita akan dikenakan marketing fee oleh franchisor untuk mempromosikan merek tersebut tetapi tidak ada salahnya jika si franchisee melakukan marketing sendiri untuk menarik minat pelanggan ke outlet-nya seperti menyebarkan brosur atau pun dari mulut ke mulut yang tidak memerlukan biaya besar tetapi efektif.
Franchisee juga bisa melakukan delivery servis yang memudahkan pelanggannya dan mungkin tidak diberikan oleh franchisornya sendiri. Tentunya untuk menunjukkan itikad baiknya si franchisee harus terlebih dulu memberi tahu franchisor dan franchisor juga tidak akan merasa keberatan jika memang itu bisa memberikan kemajuan pada bisnis si franchisee.
7. Kerja Keras
Franchisee yang sukses harus mempunyai keinginan yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaannya, ini bisa ditemukan dalam setiap tindakan yang di ambil. Franchise apapun yang franchisee tekuni, ia harus menerima kenyataan bahwa kerja keras dibutuhkan untuk menuju kesuksesan. Banyak sekali kendala yang akan dihadapi dalam menjalankan suatu bisnis baik itu eksternal maupun internal, dibutuhkan kesabaran dan keinginan kuat untuk menghadapi itu semua. Franchisee harus menyadari bahwa dengan kerja keras dan kesabaran maka hanya waktu yang akan membuktikan tujuan yang diinginkan.
8. Keahlian Interpersonal
Franchisee yang sukses selalu mempunyai interpersonal skill yang baik dan bisa berinteraksi dengan baik dengan para pekerjanya dan pelanggannya. Mereka menggunakan keahlian interpersonal untuk menciptakan loyalitas, nilai dan kepercayaan. Poin ini adalah merupakan salah satu poin yang penting. Seperti kita ketahui, manusia adalah hal yang paling sulit dimengerti. Terkadang kita merasa kita mengerti orang tersebut tetapi ternyata kenyataan menunjukkan hal yang lain maka dari itu keahlian untuk berinteraksi dengan orang lain harus kita kembangkan. Merupakan hal yang lumrah untuk setiap orang melakukan bisnis dengan orang yang sudah mereka kenal. Dengan bersosialisasi dan terlibat dengan orang lain, franchisee mendapatkan keuntungan dengan mengekspos bisnisnya dan bisa melakukan selling setiap saatnya.
9. Pengaturan arus kas
Sebagaimana layaknya sebuah usaha, franchise pun memerlukan pengaturan arus kas yang baik. Membeli franchise bukan berarti usaha tersebut akan langsung untung pada saat anda memulainya. Franchisee yang sukses harus menyadari akan hal itu dan mempersiapkan dari awal cadangan dana untuk mendanai biaya operasional apabila omzet dari usaha tersebut belum cukup. Jika ini terjadi, janganlah putus asa dan menutup langsung gerai franchise akan tetapi cobalah untuk bertahan beberapa bulan ke depan agar masyarakat di sekitar gerai anda mulai mengenalnya.
Menjalani beberapa poin di atas akan memberikan keuntungan tidak hanya untuk bisnis franchise anda tetapi juga sistim itu sendiri secara keseluruhan. Kunci dari kesuksesan franchisee tidak hanya dari satu cara tetapi merupakan kombinasi dari beberapa hal yang memungkinkan hal itu terjadi. Anda mungkin sudah menjalankan beberapa poin di atas atau mungkin belum sama sekali, cobalah menerapkan poin-poin di atas maka anda sudah berada di jalur yang benar menuju kesuksesan. (hans)