
Siapa yang tidak ingin usahanya sukses? Setiap pelaku usaha, sekuat tenaga bahkan hingga menghabiskan jam kerja melebihi rata-rata pekerja kantoran karena mereka ingin usahanya sukses.
Ada dua hal sebuah bisnis bisa berkembang dan sukses. Pertama, dari sisi pelakunya, dan kedua dari sisi bisnis itu sendiri. Dari sisi pelaku, pertama yang harus dilakukan antara lain:
Pilih Jenis Usaha
Memilih jenis usaha tidak boleh dipengaruhi oleh interest hobi. Sebab, apa yang kita suka, tidak mesti harus disekuai oleh orang lain. Karena itu, jenis usaha yang dipilih adalah yang perkiraan peminat pasarnya lebih besar. Bersyukurlah jika kebetulan jenis usaha itu ternyata tidak jauh dengan hobi yang dimiliki.
Siapkan mental
Perlaku usaha umumnya adalah mereka yang memiliki jam kerja jauh lebih panjang dibandingkan karyawan. Mereka juga umumnya mengeluarkan energy lebih banyak dibandingkan karyawan.
Jika ada pandangan umum pebisnis lebih enak dibandingkan karyawan, pandangan itu umumnya dipersempit dengan fakta keberhasilan. Bayangkan jika mengenal para pelaku usaha itu, bagaimana mereka memulainya, maka tidak ada yang seindah hasilnya.
Tidak jarang, mereka yang membangun usaha hingga sukses harus jatuh dan bangun. Karena itu kesiapan mental harus bisa terjaga.
Manajemen
Jika usaha sudah berkembang dan menyediakan ragam produk serta jumlah karyawan, maka manajemen harus ditata secara baik. Manajamen tidak selalu berhubungan dengan karyawan, tetapi juga dengan pengelolaan hasil untuk rencana-rencana bisnis ke depan.
Siapkan perencanaan-perencanaan
Bisnis yang berjalan tidak otomatis berjalan selalu dalam irama yang sama setiap hari. beberapa faktor luar ikut menentukan dinamika usaha yang Anda geluti. Persaingan misalnya, bisa mempengaruhi jalannya usaha Anda. tetapi, jika persaingan dilihatnya sebagai peluang memperbesar pasar, maka kompetisi bisa dilakukan secara sehat. Kompetisi tidak sehat akan menghancurkan bisnis.
Karena itu, bisnis harus dimatangkan dengan perencanaan-perencanaan yang baik. Misalnya, dengan inovasi baik dari sisi produk, layanan dan marketing.
Marketing
Kedua, bisnis bisa berkembang dengan strategi marketing yang baik. Berbisnis, sebenarnya berarti harus punya produk, menetapkan harga produk yang Anda miliki, mampu mendistribusikannya, dan mempromosikannya agar segmen yang Anda tuju mau membelinya.
Dalam istilah marketing, konsep ini disederhanakan dengan 4p, yaitu produk, price, placement dan promotion. Secara teori, panduan itu sudah cukup bagi Anda menjalankan bisnis secara modern dengan strategi marketing yang paling standar. Namun, tentu saja, panduan ini tidak akan membuat Anda berkembang kecuali dengan tiga tambahan berikutnya.
Tambahannya untuk sukses adalah pertama, Anda harus menetapkan segmen mana yang harus Anda tuju. Setiap segmen memiliki kecenderungan yang berbeda. Segmen bisa ditaklukkan dengan cara memberi differensiasi. Sebuah produk bisa saja bahan bakunya sama, tetapi fitur tambahan bisa membedakan produk itu untuk segmen yang berbeda.
Sebagai contoh, singkong goreng, hanya bisa disasar untuk segmen kelas bawah. Harganya pun disesuikan dengan kemampuan mereka, yang bisa jadi jualnya per piece antara Rp 500 hingga Rp 1000.
Bayangkan, jika singkong goreng ditaburi dengan keju, cara masaknya berbeda, sehingga kualitas produk lebih baik, kemudian disajikan dalam kemasan yang lebih apik. Kalau perlu, ditaburi juga coklat. Maka, singkong goreng itu menjadi berbeda dengan singkong-singkong goreng yang biasa dijajakan di pinggir jalan.
Harganya pun bisa lebih tinggi dan hanya cocok untuk mereka yang penghasilannya lebih tinggi. Sebab satu buah harganya bisa mencapai Rp 2.500 hingga Rp 5000.
Langkah kedua adalah, Anda harus mampu menciptakan persepsi terhadap produk atau layanan yang Anda berikan kepada konsumen. Persepsi produk yang dibangun harus sesuai dengan yang diinginkan oleh calon konsumen. Sebab, produk saja tidak cukup, kecuali produk itu memiliki ruh atau sesuatu yang diperspsi oleh konsumen.
Perspsi itu bisa dibangun dari harga (value for money), atau dari kemasan, bisa juga dari kandungan tambahan yang dimiliki, atau pula dari sisi kesehatan dan higienisnya.
Langkah ketiga adalah, siapa yang menjadi target Anda untuk menjadi konsumen. Setiap segmen bisa dipecah dengan beberapa kelompok yang ada. Bisa jadi, segmen sudah benar, yaitu kelas menengah, tetapi produk yang Anda tawarkan lebih cocok untuk tagret orang-orang kantoran.
Tiga tambahan ini dikenal di dalam marketing dengan istilah STP, yaitu segmentasi, positioning dan targeting.
Tergantung kreatifitas
Semua terori dan panduan itu bisa dipelajari oleh semua orang. Panduan itu hanya memudahkan Anda untuk mengidentifikasi kesuksesan sejak dini. Kunci sesungguhnya adalah pertama, kesungguhan Anda dalam menjalankan bisnis. Kedua, kreatifitas untuk mengemas strategi yang berbeda sehingga Anda bisa berada selangkah di depan dibandingkan yang lainnya.
Untuk bisnis-bisnis yang tidak ada persaingannya, atau bisnis komoditi, tentu saja, strategi di atas tidak banyak dibutuhkan. Tetapi, untuk bisnis pengembangan merek, faktor kreatifitas sangat dibutuhkan.
Kreatifitas berhubungan erat dengan pengenalan kepada keinginan konsumen dan calon konsumen. Dengan begitu, akan memudahkan untuk menangkan mereka sebagai konsumen loyal atau calon konsumen. Kreatifitas bisa Anda terapkan dalam aspek promosi, layanan, produk dan juga desain ienterior gerai Anda.