Pizza Hut Targetkan Pertumbuhan 5,3% di 2026


Di tahun 2026, emiten pengelola gerai Pizza Hut PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA) membidik pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar 5,3%.

“Kami sudah lihat berdasarkan pemaparan dari pemerintah, target pertumbuhan ekonomi Indonesia itu di sekitar 5,3% di tahun depan. Maka, walaupun saya tidak bisa memberikan data secara jelasnya tapi target kami adalah terus tumbuh di atas angka target tersebut. Jadi, yang jelas di atas 5,3–5,4%,” ujar Direktur Utama Sarimelati Kencana Boy Lukito kemarin.

Perseroan sudah memprediksi pertumbuhan 2026 pada kisaran lebih besar dari target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar yaitu sekitar 5,3%. Apalagi perseroan berhasil mencatatkan kinerja positif di kuartal tiga 2025.

Disebutkan, PZZA membukukan peningkatan penjualan 11,17% YoY menjadi Rp2,26 triliun per September 2025.

Pada segmen usaha makanan, PZZA mencatatkan penjualan senilai Rp2,13 triliun, naik 12,14% YoY. Sementara segmen usaha minuman mencapai Rp128,7 miliar, menyusut 2,71% YoY. Alhasil, PZZA mampu mencatatkan laba senilai Rp15,91 miliar per kuartal III/2025. Kondisi ini berbalik untung dari posisi kerugian sebesar Rp96,71 miliar pada periode yang sama 2024.

Kemudian untuk mencapai target tersebut, PZZA bakal melanjutkan strategi maksimalisasi aset, optimalisasi pengeluaran, peremajaan brand, hingga meningkatkan organisasi. MORE menjadi strategi yang bakal dijalankan PZZA. Salah satu strategi yang telah dijalankan PZZA adalah memaksimalisasi aset, melalui renovasi gerai Pizza Hut. Sepanjang periode Januari–September 2025, PZZA telah melakukan renovasi terhadap 39 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.

Manajemen menerangkan bahwa upaya renovasi gerai dilakukan dalam rangka menyesuaikan kebutuhan outlet dan realisasi pasar di sekitarnya. Dengan begitu, efektivitas kinerja setiap outlet dapat menjadi lebih maksimal. Selain itu, upaya renovasi gerai juga dilakukan perseroan untuk menyesuaikan konsep gerai dengan kebiasaan konsumen.

Meskipun begitu, PZZA tidak menutup kemungkinan terhadap pembukaan gerai baru pada 2026. Hanya saja, keputusan pembukaan gerai baru akan sangat bergantung pada potensi tempat tersebut. “Tapi untuk strategi utamanya itu adalah renovasi gerai, baru prioritas keduanya, kalau melihat ada potensi ekspansi, kita akan buka. Jadi tidak menutup kemungkinan sama sekali,” ujar Boy.