Primagama, Merek yang Sudah Tenar Membuat Bisnisnya Kian Sustain

Tetap menjaga komitmennya dalam mengedepankan mereknya di bisnis bimbingan belajar, membuat Primagama kembali meraih penghargaan Top Franchise 2019. Bagaimana sepak terjang bisnisnya?

Primagama adalah usaha jasa pendidikan luar sekolah yang bergerak di bidang bimbingan belajar, didirikan tahun 1982, tepatnya pada tanggal 10 Maret 1982 di Yogyakarta.

Program Bimbingan Belajar Primagama memiliki pasar sangat luas (siswa 3,4,5,6 SD – 7,8,9 SMP, dan 10,11,12 SMA IPA/IPS) dengan target pendidikan adalah meningkatkan prestasi akademik di sekolah, Ujian Akhir Sekolah, Ujian Nasional , dan Sukses Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri/Favorit serta sekolah kedinasan (bagi SMA/SMK).

Jika diamati bisnis bimbingan belajar yang bermarkas di Yogyakarta ini memiliki kinerja yang sangat baik. Mengingat mereknya sudah di kenal oleh publik dan layanan dalam mengajar kepada siswa nya pun mudah dipahami.

Customer kami dalam mengenal brand Primagama sendiri kenal dari media, dan word of mouth karena merk Primagama sudah lama, jadi cukup dikenal oleh masyarakat. Sampai saat ini persepsi masyarakat terhadap merk Primagama masih baik,” ujar Hari Nuryanto, General Manager Marketing & Business Development, Primagama.

Dalam membangun merek Primagama, Harry selalu konsisten dalam menjaga kualitas serta layanan dalam hal tim SDM pengajar tentunya.

Ia mengakui, dalam menjalankan bisnisnya ini pasti menemui sebuah kendala. Tantangannya adalah harus selalu memberikan kepuasan kepada pelanggan, dalam hal ini siswa dan orang tua siswa.

Menurutnya, ada tiga kunci keberhasilan dalam meraih penghargaan Top Franchise ini adalah pertama selalu menjaga kualitas layanan. Kedua, selalu menjaga kepuasan terhadap pelanggan. Ketiga, selalu berinovasi untuk menciptakan layanan baru untuk siswa.

Lantas bagaimana potensi bisnis ini dalam jangka kedepan? Harry menjelaskan, potensi bisnis di dunia Pendidikan masih sangat besar dan sangat suistainable, disamping itu sangat menguntungkan karena bisnis ini tak musiman.

Hingga saat ini Primagama sudah memiliki 400 gerai yang tersebar di seluruh propinsi dan kota besar di Indonesia.

Berbicara mengenai omzet, Harry memaparkan omzet per gerai berbeda-beda. Jika dihitung rata-rata sekitar Rp 600 juta per tahun.

Untuk investasi Harry mematok franchisee fee sebesar 100 juta untuk 5 tahun, dan sewa serta set up gedung yang harganya bervariasi sesuai dengan lokasi dalam kondisi normal BEP sekitar 3 tahun, royalty fee sebesar 10% dari omset.

Primagama sendiri memiliki visi dan misi adalah bisa mengajak seluruh masyarakat untuk berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mendapatkan keuntungan dari pengelolan bisnis di bidang pendidikan.

Adapun jasa yang ditawarkan di bimbingan belajar Primagama. Dengan layanan bimbingan belajar untuk siswa kelas 4 – 12. Untuk melakukan inovasi jasa, Primagama selalu menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan pasar, dalam hal ini kebutuhan siswa untuk mencapai cita-cita belajarnya.

Adapun layanan jasa bimbingan belajar yang ditawarkan oleh Primagama adalah Rp 6 juta-11 juta per/tahun.

Target kedepan Primagama akan tetap konsisten dalam menjadi bimbel yang terdepan dalam mendampingi belajar siswa untuk mencapai prestasinya.

Alvin Pratama