TIPS MENGAMBIL FRANCHISE DARI LUAR NEGERI

TIPS MENGAMBIL FRANCHISE DARI LUAR NEGERI

Rencana membeli franchise dari luar negeri untuk Indonesia bisa didasari dari beberapa motivasi:

  1. Pertama, ditawari oleh franchisor luar negeri yang memang ingin expansi ke Indonesia karena market di Indonesia yang besar dan menjanjikan.
  2. Kedua, karena calon franchisee mengenal baik merek dan usaha franchise asing ini (misalnya, saat dulu sekolah atau tinggal di luar negeri) dan ingin membawa bisnis ini ke Indonesia. Dalam hal ini, maka calon pembeli franchise sudah mengenal dan mengetahui bisnis tersebut. Niat membuka bisnis tersebut di Indonesia mungkin karena ikatan emosional terhadap produk dan merek yang sudah mereka kenal, atau memang karena melihat potensi bisnis yang bisa menampung produk/jasa bisnis tersebut di Indonesia.
  3. Ada motivasi lain dari beberapa grup perusahaan besar yang membeli beberapa merek franchise terkenal dari luar negeri untuk memperbesar jaringan bisnis ritelnya untuk kepentingan usaha. Misalnya untuk kepentingan perusahaan investasinya, atau untuk kepentingan usaha propertinya, atau kepentingan lainnya. Mereka melihat merek-merek franchise asing yang terkenal dan mendunia, cepat atau lambat pasti masuk ke Jakarta sebagai bagian kota metropolitan dunia.

Membeli franchise asing sebenarnya perlu dilandasi dengan kemampuan entrepreneurship yang tinggi. Kenapa? karena membeli franchise asing, sebagai franchisee atau master franchisee tidak bisa bersikap sebagain investor yang hanya akan menanamkan uangnya saja. Pembeli franchise asing perlu mengerjakan bisnis yang dibelinya secara mandiri. Franchisor hanya memberikan hak penggunaan merek, business format, pelatihan dan monitoring.

Baca Juga : Menyeleksi Franchise Asing

Dengan demikian, tips pertama dalam membeli franchising asing adalah memastikan diri untuk mampu mengelola bisnis franchise tersebut secara mandiri. Persiapkan modal untuk investasi, modal kerja, serta organisasi yang memadai.

Apa saja yang perlu dievaluasi sebelum membeli franchise asing? Umumnya franchisee (owner operator -bukan investor) membeli franchise karena 5 hal:

  1. Karena ingin memiliki Brand yang bernilai.
  2. Mengharapkan dukungan start up (mempersiapkan bisnisnya). Karena hal ini yang paling sulit saat ini mempunyai bisnis.
  3. Karena mengharapkan bimbingan dan pelatihan yang professional
  4. Ingin mendapatkan format bisnis dan keunikan bisnisnya
  5. Mendapatkan dukungan pemasaran dalam menjalankan usahanya.

Demikian pula saat orang membeli franchise asing, maka perlu mempertimbangkan paling tidak ke lima hal tersebut di atas:

  1. Apakah Brand franchise asing yang akan dibeli memiliki nilai (value) yang bagus untuk menjalankan bisnis tersebut di Indonesia? apakah brand tersebut akan bertambah tinggi nilainya dimasa depan. Sebagai contoh: memiliki franchise Mc. Donalds atau KFC yang menjual produk makanan yang sederhana jelas memberikan banyak keuntungan dalam menjalankan bisnis tersebut. Membeli franchise bisnis pakaian ZARA misalnya, ternyata brand menjadi sangat besar dan hal itu bagus untuk pengembangan bisnisnya di Indonesia.
  2. Perlu dilihat program dari franchisor dalam membantu mempersiapkan dan membangun (start up) bisnis franchise yang dibeli untuk launching di Indonesia. Misalnya: 7 Evelen dan IKEA, franchisor mereka membantu franchiseenya di Indonesia dalam merintis perijinannya ke pemerintah Indonesia. Membantu melakukan evaluasi lokasi dan business plan, membantu desain, pengadaan peralatan, pengadaan barang dagangan dan lainnya hingga melakukan launching bisnisnya di Indonesia.
  3. Lihat juga apakah program trainingnya cukup lengkap dan bukan hanya traning awal saja. Lihat fasilitas trainingnya. Pelajari apakah seluruh pelatihannya akan memberikan orientasi untuk mensukseskan bisnis franchisee di Indonesia.
  4. Membeli franchise asing kemungkinan besar franchisor tidak bisa terlalu intens dalam melakukan monitoring dan bimbingan bisnis, maka franchisee akan sangat mengharapkan business format dan keunikan usaha dari franchisor bisa sangat membantu menjalankan bisnis tersebut di Indonesia. Pelajari business format dan keunikan usaha dar franchisor tersebut sehingga franchisee di Indonesia tidak “kehilangan arah” dalam mengelola bisnisnya. Ada panduan usaha/manual yang jelas.
  5. Franchisor asing tidak akan melakukan dukungan pemasaran langsung kepada franchiseenya di Indonesia. Tetapi sebagai calon franchisee, ada baiknya jika coba mempelajari dan mencermati desain dan program-program pemasaran yang akan dia lakukan dan berpotensi untuk mendukung bisnis di Indonesia.

Sekali lagi, siapkan tim dan organisasi yang memadai serta kemampuan penuh untuk mengelola bisnis franchise asing tersebut di Indonesia secara mandiri, karena franchise asing umumnya tidak mengharapkan pembeli franchisenya hanya sebagai investor.

Burang Riyadi

International Franchise Business Management -IFBM