Kiat Sukses Mengelola Usaha Berkonsep Business Opportunity (BO)

Kiat Sukses Mengelola Usaha Berkonsep Business Opportunity (BO)

Perkembangan peluang usaha berkonsep business opportunity (BO) dewasa ini sungguh luar biasa. Kita bisa melihat bagaimana merek-merek baru saban tahun terus bermunculan. Ditaksir  bisnis-bisnis BO yang baru lahir bisa mencapai ratusan. Jika mereka serius dalam mengelola bisnis BO, tidak hanya memberikan prospek bagi usaha mereka, tetapi juga memberikan prospek bagi dunia usaha.  Apalagi, pasar bisnis BO ini masih sangat besar.

Menanggapi bermunculannya bisnis-bisnis BO baru, Rusman Hakim, seorang  pemerhati wirausaha menyatakan, bermunculannya  business opportunity (BO) seperti sekarang ini, adalah sesuatu yang positif karena menciptakan lapangan kerja. Di tengah-tengah situasi sulitnya pemerintah menyediakan lapangan kerja bagi rakyat, inisiatif para pengusaha yang menawarkan peluang BO dapat dilihat sebagai kontribusi warga negara yang cukup vital bagi kepentingan orang banyak.

Lebih dari itu, Rusman Hakim juga melihat lahirnya BO baru merupakan bentuk sinergistik dari dua keadaan. Yaitu, dengan merebaknya model bisnis waralaba/franchise sejak 10 -15 tahun terakhir ini, banyak orang terobsesi untuk menjadi pengusaha. Namun demikian, biaya yang harus dibayarkan untuk menjadi pemegang waralaba (franchisee) rata-rata cukup mahal, terlebih kalau franchisornya berasal dari luar negeri.

Di lain pihak, banyak juga pengusaha lokal, yang karena kondisi tertentu, memerlukan kemitraan dengan orang-orang yang mungkin punya alokasi dana untuk berbisnis (meski tidak besar). Dua keadaan yang sinergistik ini akhirnya berpadu, sehingga dengan demikian, memunculkan fenomena baru yang kita kenal dengan istilah “Business Opportunity” sekarang ini.

Dia menjelaskan, intinya keberadaan BO memberi dampak positif tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga pengusaha sendiri. Bagi masyarakat, peluang BO memberikan kesempatan bagi mereka untuk memulai usaha, dengan jumlah modal finansial yang terjangkau serta persyaratan yang lebih fleksibel dan lebih longgar. Sedangkan bagi pengusaha sendiri, BO memungkinkan mereka meningkatkan intensitas usaha melalui dukungan baik finansial mau pun SDM dari para mitranya.

Oleh sebab itu Rusman Hakim mengingatkan terutama kepada para pengusaha pemilik BO agar terus mengerahkan daya upaya yang lebih besar lagi,  terutama untuk meningatkan  pelayanan dan produknya sehingga diharapkan  akan lebih banyak anggota masyarakat yang tertarik untuk terjun ke dunia kewirausahaaan

Sementara itu Yanto Sidik Pratiknyo, Pengamat Kewirausahaan PPM School Of Managemen menilai,  booming BO salah satu pemicunya adalah munculnya produk-produk baru yang drastis seperti barang-barang customer dan IT. Karena kemunculan produk-produk tersebut memicu orang untuk melirik peluang apa yang bisa digarap dari boomingnya bisnis ini.

Dia mencontohkan  efek domino dari realitas tersebut, banyak counter hp dan pulsa bertebaran, menjamur disana-sini. Lihat juga bisnis kuliner, yang dipicu oleh tayangan-tayangan kuliner di televisi membuat minat berusaha di bidang kuliner tumbuh cukup pesat.

Lalu, apakah mereka semua bisa sustain?   Rusman Hakim optimis,  mereka semua bisa tetap bertahan, asalkan mereka benar-benar memperhatian penuh atas 2 (dua) aspek krusial dalam bisnis,  yaitu  aspek strategis dan aspek manajemen.

Aspek strategis, menurut Rusman Hakim,  mencakup persoalan-persoalan pemasaran, antara lain produk atau jasa pelayanan yang memiliki daya jual kuat. Misalnya fitur yang spesifik, sangat  tinggi manfaat serta kemudahan mendapatkannya, kenyamanan dalam menggunakan atau mengkonsumsinya. Juga kepastian tentang adanya segmen pasar yang tepat, kepiawaian mengkomunikasikan produk dengan pasar yang dituju.

Sedangkan aspek manajemen membentengi perusahaan dalam hal tata-kelola keuangan yang akurat, sistem prosedur yang praktis sekaligus ramah pelayanan dan pengawasan dan juga kemapanan sistem penanganan Sumber Daya Manusianya. Di atas itu semua juga harus diperhatikan bahwa motivasi pemilik usaha yang super-tangguh selalu ada dan konsisten.

Selain itu, Rusman Hakim juga menyarankan kepada pemilik BO agar memperhatikan unsur diferensiasi karena itu merupakan hal yang vital bagi sebuah bisnis agar bisa bertahan lama. Unsur diferensiasi itu bisa diperoleh dari hasil kreativitas dan inovasi.  Bagi sebagian besar pelaku BO, unsur diferensiasi serta fitur memiliki makna yang lebih vital. Seperti kita ketahui, pemain-pemain BO di Indonesia mayoritas merupakan pengusaha-pengusaha bukan pemodal raksasa. Oleh sebab itu, daya jual mereka seyogyanya dipusatkan pada spesialisasi serta keunggulan yang sepenuhnya mengandal pada kraetivitas dan inovasi.

Sementara Yanto Sidik melihat, untuk bertahan yang paling penting diperhatikan bagi penilik bisnis adalah  buat produk dengan standarisasi terbaik dan tidak mudah ditiru.  Karena dengan produk tidak mudah ditiru alias unik biasanya menjadi nilai tambah bagi produk untuk bertahan di pasar.

Selain itu pemilik bisnis juga harus memperhatikan seluruh aspek dari bisnis itu sendiri. Baik itu eksternal, seperti pelayanan kepada pelanggan dan promosi,  maupun internal, seperti manajemen produksi, operasional, dan keuangan.

Yanto Sidik kembali mengingatkan kepada para pemilik BO agar jangan terlalu banyak mengambil keuntungan usaha untuk kebutuhan pribadi atau rumah tangga, apalagi modalnya habis. Harus bersabar. Sebab usaha apapun, tidak bisa instan. Perlu waktu untuk tumbuh dan besar.