Empower Your Employee..!!!

Empower Your Employee..!!!

Saat musim liburan adalah saat saat yang ditunggu oleh hampir semua orang untuk beristirahat dan membahagiakan keluarga sudah datang….Para Wirausaha tentu ingin pergi  liburan dengan tenang….Bisakah Anda percayakan bisnis Anda pada karyawan Anda….??? Atau sebagian wirausaha/owner  merelakan waktu liburannya  dan memilih mengabaikan kebutuhan akan perlunya sesekali lepas dari kegiatan rutinitas mengembangkan usaha Anda. 

Atau sebagian wirausaha memilih untuk tetap pergi berlibur tetapi selalu terhubung via email, HP,  WA dan membawa laporan perusahaan  didalam tas bagasi Anda ? Bagaimana mungkin secara fisik anda berlibur, tetapi secara pikiran, Anda tetap bekerja 24 jam memikirkan perkembangan usaha Anda.  Energi yang diharapkan dapat  pulih kembali penuh sesudah berlibur, malahan semakin melelahkan sehingga usaha Anda untuk mencari inspirasi baru dengan memperbarui energi anda serta memberikan perhatian kepada keluarga anda akan menjadi sia sia. Melihat realitas diatas… sudah saatnya  anda berpikir mengenai empowerment…!

Empowerkan karyawan Anda segera sehingga Anda bisa tenang berlibur……

Apakah Empower itu? Empower dalam bahasa Indoneisa diartikan sebagai pemberdayaan yaitu suatu proses yang memungkinkan atau memberi otoritas individu untuk berperilaku, mengambil tindakan, mengontrol pekerjaan dan membuat keputusan secara otonomi. Secara sederhana dapat  juga diartikan sebagai mengijinkan karyawan untuk melakukan sesuatu yang menurutnya perlu untuk memuaskan pelanggan.

Dengan memberdayakan karyawan berarti menciptakan lingkungan kerja dimana karyawan diijinkan untuk membuat keputusan sendiri dalam kondisi kerja yang spesifik. Keputusan yang dihasilkan oleh karyawan tersebut bisa kecil bisa juga besar dan efek dari keputusannya tersebut diserahkan kepada karyawannya.

Sebagai contoh, misalnya Anda adalah pemilik toko pakaian dan suatu hari Anda sedang keluar makan siang, ketika seorang pelanggan datang. Pelanggan tersebut ingin membeli sebuah baju tetapi ternyata satu kancing baju tersebut lepas / hilang. Karyawan Anda kemudian memberi potongan harga sebesar 20% sebagai pengganti ketidak nyamanan atas hilang sebuah kancing baju tersebut. Untuk memutuskan hal seperti ini, karyawan Anda tidak perlu menunggu sampai Anda kembali makan siang, tetapi karyawan tersebut memutuskan sendiri karena dia sudah diberikan otoritas untuk melakukan hal-hal yang perlu yang diyakininya akan menyenangkan hati pembelinya. 

Kadang-kadang owner cenderung lupa bahwa karyawan yang direkrut juga memiliki kemampuan berpikir. Dengan menggunakan pemikirannya tersebut, Perusahaan dapat mencapai tujuan Perusahaan lebih cepat karena lebih banyak orang yang bekerja kearah tersebut. Dengan men-delegasikan beberapa tanggung jawab kepada karyawan, memungkinkan Pengusaha untuk memiliki waktu lebih banyak untuk lebih fokus untuk hal-hal dari Perusahaan yang memerlukan perhatian lebih.

Pada pemberdayaan karyawan di organisasi, hubungan karyawan/manajer saling memenuhi. Karyawan bekerja untuk manajer, manajer memenuhi kebutuhan karyawan. Manajer harus memastikan bahwa karyawan memiliki sumber yang diperlukan untuk membuat keputusan dan sehingga karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Agar pemberdayaan karyawan berhasil, karyawan harus dilatih dengan baik dan memiliki akses pada informasi tentang tanggung jawab tambahannya tersebut. Manajer bertanggung jawab bahwa hal ini terjadi.

Agar pemberdayaan dapat berhasil, harus ditetapkan aturan sampai dimana karyawan diijinkan untuk bernegosiasi dengan pelanggan tanpa persetujuan Owner/wirausaha.  Karyawan harus dengan nyaman menyampaikan kepada Owner/wirausaha bahwa mereka melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah, dan karyawan harus melaporkan kepada atasannya segera setelah kejadian tersebut terjadi.

Sebaiknya karyawan dilibatkan pada pembuatan aturan sebagai pelaksana dari aturan tersebut. Bila diperlukan, bisa dilakukan lokakarya 1 hari untuk menjelaskan program-program pemberdayaan tersebut. Dalam kasus contoh di atas, bila karyawan “takut diomeli” oleh Pengusaha karena memberi diskon, itu berarti karyawan tidak merasa diberdayakan. 

Pemberdayaan Karyawan bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran Perusahaan. Di beberapa perusahaan lebih suka pemberdayaan karyawan, sedangkan di Perusahaan lain pemberdayaan diberikan pada sebuah tim. Lebih jauh lagi pemberdayaan bisa merupakan pengayaan tanggung jawab secara horizontal. Sebagai contoh : awalnya karyawan hanya bertanggung jawab untuk pembayaran gaji, kemudian tugas dan tanggung jawab diperluas sebagai pembayar bonus dan insentif lainnya.

Langkah langkah  untuk memberdayakan karyawan anda sbb :

  1.  Mulailah dengan memperkuat nilai nilai  ( values) dari perusahaan. Pihak owner yang harus menjelaskan walaupun dengan segala keterbatasan, tetapi karyawan biasanya lebih suka mendengar dari owner sendiri. Owner/wirausaha dalam mendirikan perusahaan pasti memiliki nilai2 yang dianutnya selama ini, misalnya  integritas, kemandirian, customer oriented dll. Semua karyawan diajak untuk memahami apa visi, misi dan nilai nilai dari perusahaan.  Kemudian dilanjutkan dengan pemahaman mengenai tujuan organisasi ini dibentuk, serta sasaran  yang akan dicapai dalam waktu dekat ini.

Dari sosialisasi ini karyawan diajak memahami apa yang diharapkan oleh perusahaan, diajak berdialog dan menjalin hubungan dua arah.

Jika sebelumnya relasi yang terjalin kurang begitu baik, maka perlu pihak eksternal seperti konsultan, trainer untuk membantu mengelola perubahan mindset ini.  Perlu ada change management untuk memperbaiki hubungan yang kurang sehat.

  • Mulailah membentuk agen agen perubahan ( change of agents) karena usaha pemberdayaaan tidak akan berhasil jika anda hanya bekerja sendirian.  Pilihlah dari karyawan anda yang memiliki potensi dan kinerja yang cukup baik dan berani untuk berubah, mau terlibat lebih dalam (engagement) sehingga komitment mereka terhadap perusahaan tidak perlu diragukan.
  • Komunikasikan  sense  “ of urgency” nya sehingga mereka mau berubah dari standard kerja sebelumnya karena memang perusahaan membutuhkan perubahan tersebut dari sekarang.  Jika tidak berubah,   maka perusahaan akan mendapatkan kesulitan dan tentunya akan mempengaruhi nasib karyawan juga.
  • Karena pemberdayaan tidak dapat dilakukan dengan perubahaan secara drastis, maka perlu dilakukan secara bertahap.   Berikan pujian satu menit dan teguran satu menit, untuk setiap pemberdayaan yang berhasil dan pemberdayaan yang kurang berhasil.  Setiap kegagalan dalam pemberdayaan, tidak perlu diberikan sanksi, justru menjadi sarana pembelajaran, sarana untuk memperbaiki kinerja karyawan, dan mendorongnya untuk berusaha lebih baik lagi.  
  • Supaya  bersifat langgeng, maka setiap tahun dilakukan pertemuan rutin yang bisa di selingi dengan outbound, gathering dll, dengan tujuan sebaga sarana untuk memperkuat  relasi yang sudah terjalin. Dalam semua program ini pihak owner harus selalu hadir untuk menunjukkan dukungan perubahan dari berasal dari pihak owner langsung.

Dari upaya upaya diatas dalam mengelola perubahan untuk memberdayakan karyawan, maka akan terjalin rasa percaya (trust) dari owner/wirausaha terhadap karyawan maupun dari karyawan terhadap owner/wira usaha. Kepercayaan ini menjadi asset yang berharga karena  karyawan akan mempunyai rasa ikut memiliki ( sense of ownership) terhadap perusahaan  dan memiliki rasa terlibat penuh ( engagement) terhadap pekerjaannya.    Jika hal tsb  dapat terjadi, maka alangkah beruntungnya  para owner  atau wirausaha. Kita bisa tenang untuk berlibur ataupun bahkan mencari inspirasi dan inovasi baru untuk mengembangkan bisnis yang lainnya.

Selamat berlibur…!!

Ir Mirawati Purnama Msi