Bekerja Lebih Sedikit Menjual Lebih Banyak

Bisa sukses dalam bisnis itu sulit. Untuk bisa sukses sebagai seorang penjual ternyata sama sulitnya. Kenyataannya ternyata sederhana. Mengapa kebanyakan orang menemui kerumitan? Karena cara berpikir mereka yang tidak jelas.

Pada artikel kali ini, saya akan memberikan penjelasan dan mencoba menyederhanakannya untuk Anda. Keuntungan yang didapat setelah membaca artikel ini, Anda akan tahu persis apa yang harus dilakukan, apa yang harusnya tidak dilakukan, pekerjaan mana yang harusnya Anda berikan waktu lebih untuk dilakukan, dan bahkan Anda akan menyadari apa yang seharusnya Anda lakukan, tapi ternyata belum dikerjakan.

Formula Matematika Italia yang Terlupakan

Sejak saya mulai belajar, memahami, dan mengaplikasikan prinsip matematika dari Vilfredo Pareto, pekerjaan dan hidup saya menjadi lebih sederhana. Saya bisa bekerja lebih sedikit, mempunyai pekerjaan yang lebih sedikit, tapi saya masih bisa mendapatkan hasil yang sama banyak.

Dalam banyak kasus, saya bekerja lebih sedikit, tapi malah mendapat hasil yang lebih baik. Jadi, apa sebenarnya prinsip matematika ajaib ini? Banyak orang menyebutnya “Hukum Pareto”, atau lebih terkenal dengan “Hukum 80:20”. Penjelasan sederhananya adalah sebagai berikut:

80% dari konsekuensi berasal dari 20% sebab;

80% dari hasil berasal dari 20% usaha dan waktu;

80% dari profit berasal dari 20% produk atau pelanggan;

80% dari keluhan yang diterima berasal dari 20% masalah;

80% pesanan yang kita terima berasal dari 20% penjual di dalam tim penjualan;

80% masalah yang ada pada karyawan berasal dari 20% kelompok pembuat onar.

Begitu Anda memahami prinsip yang sederhana tapi sangat nyata ini, Anda akan melakukan dua hal berikut:

Temukan Hal-hal yang Tidak Efisien:

Pekerjaan apa yang selama ini Anda lakukan, tapi tidak memberikan hasil? Ketika Anda sudah menemukannya, Anda bisa:

  1. berhenti melakukannya;
  2. membuatnya berjalan secara otomatis;
  3. mendelegasikannya kepada orang lain.

Menemukan Kelebihan Anda:

Apa saja pekerjaan yang Anda lakukan, dan ternyata benar-benar memberikan hasil? Begitu Anda menemukannya, Anda harus melipatgandakan semua pekerjaan tersebut, sehingga Anda bisa melipatgandakan hasil yang didapat.

Berikut adalah beberapa contoh yang bisa membantu Anda untuk memahami lebih jelas, agar Anda tahu benar apa yang sebenarnya Anda cari.

Misalnya dari 120 pelanggan yang sudah Anda miliki, 5 dari mereka ternyata memberikan 95% dari keseluruhan revenue bisnis Anda. Ini berarti hanya 4% dari seluruh pelanggan yang layak Anda perhatikan benar-benar. Lalu, sisa 96% pelanggan yang lain sebenarnya malah membuang-buang waktu Anda.

Ironisnya, Anda malah menghabiskan 96% waktu Anda untuk mem-follow up, mengalami penolakan, dan mendengarkan keluhan dari 115 pelanggan sisa itu, yang akan membuat Anda lelah secara fisik, mental, dan emosional. Anda malah tidak punya waktu untuk 5% pelanggan yang potensial.

Taruhlah semua pelanggan yang “tidak produktif” tersebut dalam mode pasif. Buatlah suatu sistem yang bisa mengotomasi semua aktivitas pemasaran untuk mereka, seperti mengirimkan materi promosi. Jika mereka memesan, maka bagus. Jika tidak, Anda tidak perlu menelepon, bertemu dengan mereka, dan lainnya. Anda tidak perlu menghabiskan waktu sendiri untuk sisa pelanggan yang tidak produktif tersebut.

Dengan demikian Anda akan mempunyai waktu bebas dan bisa fokus untuk lima pelanggan yang benar-benar produktif. Anda harus menghabiskan waktu bersama mereka dan untuk mereka. Jadilah teman baik, dengarkan keluhan mereka, dan coba bertukar pikiran supaya bisa menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini layak karena pelanggan seperti merekalah yang memungkinkan Anda bisa mencapai target dan bahkan menjamin profit Anda dari 1 sampai 2 tahun ke depan.

Prinsip yang sama juga berlaku untuk pelanggan potensial masa depan. Coba cari di database pelanggan Anda. Mana 20% klien prospektif lama yang sudah pasif, tapi bisa dibangkitkan kembali supaya bisa menjadi klien yang berpotensi besar lagi. Secara pribadi saya merasa lebih mudah untuk kembali ke klien lama yang sudah mengenal kita, daripada berusaha meyakinkan klien baru yang belum punya pengalaman berbisnis dengan kita. Belum ada ikatan emosional dengan klien baru, sehingga kita butuh lebih banyak waktu dan tenaga.

Tentu saja prinsip 80:20 ini terasa tidak asing bagi banyak orang, termasuk Anda. Bagi kebanyakan orang, prinsip ini bahkan dilarang, karena Anda diajarkan untuk memperlakukan dan melayani semua pelanggan dengan sama rata. Bagi kebanyakan orang, meninggalkan 80% demi mengurus hanya 20% pelanggan terdengar sangat menakutkan.

Nah, ini pilihan bagi Anda. Saya telah memilih 80:20 yang bisa menyederhanakan hidup, dan membebaskan banyak waktu saya. Plus saya mendapatkan hasil yang lebih.

James Gwee

Indonesia’s Favourite Seminar Speaker & Trainer